3 Golongan Orang yang Doanya Mustajab Menurut Hadits, Siapa Saja?

3 Golongan Orang yang Doanya Mustajab Menurut Hadits, Siapa Saja?

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Senin, 05 Agu 2024 09:19 WIB
Ilustrasi muslim berdoa saat malam Nisfu Syakban.
Ilustrasi muslim berdoa Foto: iStockphoto
Solo -

Islam mengenal beberapa waktu yang baik untuk berdoa. Selain itu, ada juga beberapa orang yang doanya tidak tertolak atau mustajab. Tahukah kamu siapa saja yang termasuk dalam 3 golongan orang yang doanya mustajab menurut hadits, detikers?

Dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Sepanjang Hayat oleh Nurdin Hasan, berikut ini adalah hadits yang menjelaskan mengenai golongan orang yang doanya tidak tertolak oleh Allah Swt.

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ : الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَدْلِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ : وَعِزَّتِي لَأَنْصُرُنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِيْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya:

"Tiga golongan orang yang tidak ditolak doanya, yaitu: orang yang berpuasa sehingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya. Allah akan mengangkat doanya ke atas awan, membuka pintu-pintu langit, serta Allah berfirman: "Demi kebesaran-Ku, pasti Aku akan menolong engkau walaupun setelah berlalu sesuatu waktu". (HR Ahmad, Tirmizi, dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)

ADVERTISEMENT

Lantas seperti apakah penjelasan dari hadits di atas? Mari simak penjelasan lengkap yang dihimpun dari laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia berikut ini!

3 Golongan Orang yang Doanya Mustajab

Kalimat "tiga golongan orang yang tidak ditolak doanya" menjelaskan tiga faktor yang mempengaruhi terkabulnya doa, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Tiga faktor ini bukan pembatasan jumlah, melainkan penekanan pada ciri-ciri orang yang doanya cepat dikabulkan karena kebaikan dan ketundukan mereka kepada Allah.

1. Pemimpin yang Adil

Pemimpin yang adil adalah penguasa yang menerapkan kebijakan dengan keadilan dan sesuai perintah Allah. Ia tidak membiarkan hawa nafsu memengaruhi keputusan dan berperan penting dalam kepentingan publik. Menurut Ibnu Mandhur dalam Lisan Arab, keadilan berarti membuat keputusan yang benar tanpa penyimpangan.

Kemudian Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki menambahkan bahwa pemimpin adil adalah pelindung orang-orang lemah dan miskin, serta penyelesaian masalah publik dengan adil. Pemimpin yang adil menjadi sandaran bagi orang miskin dan kaum dhuafa sehingga terjamin jiwa, harta, dan nama baiknya.

2. Orang yang Berpuasa

Doa orang yang berpuasa, baik puasa wajib maupun sunnah, terutama selama bulan Ramadhan, seringkali terkabul karena kedekatannya dengan Allah. Puasa mengosongkan jiwa dari nafsu dan mendorong kedekatan dengan nilai-nilai ketuhanan. Selama berpuasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam, doa dianggap mustajab.

Dalam sebuah hadits yang berasal dari Salman Al-Farisi, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada yang dapat menolak qadha kecuali doa, dan tidak ada yang dapat menambah (kualitas) usia kecuali ketaatan" (Hadits Shahih diriwayatkan oleh at-Tirmidzi).

Bulan Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk berdoa karena termasuk bulan mulia. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk berdoa setelah sholat, setelah tilawah, ketika bermunajat di malam hari, serta berdoa bersama keluarga ketika sahur dan berbuka puasa.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw menjelaskan bahwa Allah memiliki sifat Al-Hayyu atau malu. Allah merasa malu ketika hamba-Nya berdoa seraya mengangkat kedua tangan kepada-Nya namun tidak mengabulkan doa tersebut. Berikut ini kutipan haditsnya.

Dari Salman Al-Farisi, Rasulullah berdabda, "Sesungguhnya Allah Maha Pemalu. Maha Mulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa." (Hadits Shahih diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

3. Doa Orang yang Terzalimi

Doa orang yang terzalimi memiliki kekuatan tersendiri dan cepat dikabulkan Allah. Mereka yang teraniaya atau tertindas berdoa tanpa hijab atau penghalang di antara mereka dan Allah. Dalam Al-Quran, Allah berfirman, "Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui" (QS. An-Nisa: 148).

Doa dari orang yang terzalimi sangat didengar oleh Allah, dan ini menjadi peringatan bagi pelaku kezaliman. Jadi, kalau ada orang yang mengatakan bahwa doa orang terzalimi pasti dikabulkan, itu memang benar adanya.

Demikian penjelasan lengkap tentang tiga golongan orang yang doanya mustajab menurut hadits. Semoga bermanfaat!




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads