Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah Sebagai Makmum dan Imam Lengkap Tata Caranya

Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah Sebagai Makmum dan Imam Lengkap Tata Caranya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Minggu, 30 Mar 2025 20:00 WIB
Para korban banjir bandang di Garut melaksanakan salat Idul Fitri di Terminal Guntur Melati, Minggu (25/6). Pelaksanaan solat sunat Idul Fitri di tempat ini digelar mulai pukul 06.45 WIB.
Ilustrasi sholat Idul Fitri. Foto: Hakim Ghani
Solo -

Sholat Idul Fitri, sebagaimana ibadah-ibadah lain, harus dilandasi dengan niat terlebih dahulu agar sah. Lalu, seperti apa lafal niat sholat Idul Fitri untuk makmum dan imam? Berikut bacaan dan tata cara lengkapnya!

Dirujuk dari laman NU Jawa Tengah, niat adalah penentu amal perbuatan. Imam an-Nawawi dalam kitabnya yang termasyhur, Arba'in Nawawiyah, mencantumkan hadits seputar niat dalam urutan pertama. Hal ini menunjukkan urgensi niat dalam ibadah. Haditsnya adalah:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوُلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, sedangkan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah: Lengkap Makmum dan Imam

Sebelumnya, perlu detikers ketahui bahwasanya Nabi Muhammad SAW tidak pernah memerintahkan seorang muslim untuk membaca niat sebelum beribadah, baik sholat, puasa, maupun ibadah-ibadah lain. Artinya, niat ini cukup ada dalam hati saja.

ADVERTISEMENT

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:

فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَقُولُ قَبْلَ التَّكْبِيرِ شَيْئًا وَلَمْ يَكُنْ يَتَلَفَظُ بِالنِّيَّةِ لَا ! ا في الطَّهَارَةِ وَلَا فِي الصَّلَاةِ وَلَا : في الصيام وَلَا فِي الْحَجَ. وَلَا غَيْرِهَا مِنْ الْعِبَادَاتِ وَلَا خُلَفَاؤُهُ وَلَا أَمَرَ أَحَدًا ) أن يَتَلَفَظَ بِالنِّيَّةِ.. وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ مُسْتَحَبًّا لَفَعَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَعَلِمَهُ الْمُسْلِمُونَ.

Artinya: "Nabi Muhammad, beliau sebelum bertakbiratul ihram tidak membaca apapun, beliau juga tidak melafalkan niat baik sebelum bersuci, sebelum sholat, sebelum berpuasa, sebelum berhaji, maupun ibadah-ibadah lain. Para Khulafaur Rasyidin juga demikian. Nabi Muhammad pun tidak pernah memerintahkan pada seorang pun untuk melafalkan niat... Seandainya melafalkan niat adalah hal yang dianjurkan maka tentunya sudah dilakukan oleh Nabi dan pasti itu diketahui oleh umat Islam." (Majmu' al-Fatawa XXII hal 221-222)

Namun, ada juga ulama yang menyebut sunnah hukumnya membaca niat. Bagi detikers yang mengikuti pendapat sunnahnya melafalkan niat, begini lafal niat sholat Idul Fitri untuk seorang imam, dikutip dari NU Online:

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an imāman lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Saya niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah ta'ala."

Adapun untuk makmum, bacaan niatnya adalah:

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an ma'mūman lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah ta'ala."

Niat Sholat Idul Fitri Sendirian

Disadur dari buku Fiqih Zakat Fithri & Shalat 'Idul Fithri oleh Syahrul Fatwa bin Luqman dan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, seseorang yang ketinggalan sholat Idul Fitri berjamaah dapat menunaikannya secara munfarid/sendirian.

Imam Malik rahimahullah berkata: "Setiap orang yang sholat Ied sendirian, baik laki-laki maupun perempuan, menurut saya dia takbir tujuh kali pada rakaat pertama sebelum membaca dan lima kali pada rakaat kedua sebelum membaca." (Al-Muwatha' 592)

Nah, untuk orang yang sholat Idul Fitri sendirian, begini lafal niatnya:

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Saya niat shalat Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai karena Allah ta'ala."

Tata Cara Sholat Idul Fitri

Dirangkum dari buku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib, sholat Idul Fitri dikerjakan sebanyak 2 rakaat. Yang membedakan sholat ini dengan sholat lain adalah adanya takbir tambahan sebanyak 7 kali di rakaat pertama dan 5 kali di rakaat kedua berdasar hadits:

التَّكْبِيرُ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى فِي الْأُولَى سَبْعُ تَكْبِيرَاتٍ، وَفِي الثَّانِيَةِ خَمْسُ تَكْبِيرَاتٍ سِوَى تَكْبِيرَتَيِ الرُّكُوعِ

Artinya: "Takbir pada sholat Idul Fitri dan sholat Idul Adha, pada rakaat pertama sebanyak tujuh kali, sedangkan pada rakaat kedua sebanyak lima kali, selain takbir rukuk." (HR Abu Dawud no 1149 dengan derajat shahih)

Selain itu, terdapat surat yang biasa dibaca Rasulullah SAW dalam sholat Idul Fitri. Pertama, Nabi membaca surat al-A'la di rakaat pertama dan al-Ghasyiyah di rakaat kedua. Landasannya adalah hadits dari Samurah yang diriwayatkan Ahmad 7/5 dan Ibnu Majah no 1283. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani.

Di samping surat al-A'la dan al-Ghasyiyah, dalam hadits riwayat Muslim nomor 891, diterangkan bahwasanya Nabi Muhammad SAW juga membaca surat Qaf dan al-Qamar saat sholat Idul Fitri. Nah, keempat surat ini bisa detikers baca sebagaimana sunnah Nabi Muhammad SAW.

Secara ringkas, tata cara sholat Idul Fitri adalah:

  • Berniat
  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Takbir tujuh kali
  • Membaca surat al-Fatihah
  • Dilanjut dengan surat Qaf atau al-A'la
  • Rukuk
  • Iktidal
  • Sujud
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kembali
  • Berdiri untuk rakaat kedua
  • Takbir lima kali
  • Membaca surat al-Fatihah
  • Dilanjut dengan surat al-Qamar atau al-Ghasyiyah
  • Lanjutkan sebagaimana rakaat pertama
  • Tasyahud
  • Salam
  • Usai sholat Idul Fitri selesai, diteruskan dengan khutbah. Khutbah ini didasarkan atas hadits:

عَنَ ابْنِ عَبَاسٍ ، قَالَ : شَهِدْتُ الْعِيدَ مَعَ رَسُوْلِ الله ﷺ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ, فَكُلُّهُمْ كَانُوْا يُصَلُّوْنَ قَبْلَ الْخُطْبَةِ

Artinya: "Dari Ibnu Abbas, ia berkata: 'Saya menyaksikan Id bersama Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Mereka semua sholat lebih dulu sebelum khutbah." (HR Bukhari no 962 dan Muslim no 884)

Demikian pembahasan lengkap mengenai niat sholat Idul Fitri berjamaah, baik sebagai imam maupun makmum plus tata caranya. Semoga bermanfaat!




(par/par)


Hide Ads