Niat Sholat Nisfu Syaban Lengkap Imam, Makmum, dan Sendiri

Niat Sholat Nisfu Syaban Lengkap Imam, Makmum, dan Sendiri

Nur Umar Akashi - detikJateng
Kamis, 13 Feb 2025 17:37 WIB
Ilustrasi Sholat.
Sholat Nisfu Syaban. (Foto: Rawpixel/Freepik)
Solo -

Dalam Islam, setiap ibadah wajib dilandasi dengan niat, termasuk sholat Nisfu Syaban. Sebelum waktu pengerjaannya tiba, yakni pada Nisfu Syaban, pelajari dahulu bacaan niat sholat Nifsu Syaban lengkap sebagai imam, makmum, maupun sendiri di bawah ini, yuk!

Muhyiddin Yahya bin Syaraf Nawawi atau biasa dikenal sebagai Imam Nawawi, memasukkan hadits tentang niat di urutan pertama kitabnya, Arba'in Nawawiyah. Redaksi hadits tersebut adalah sebagai berikut:

عَنْ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ أَبِي حَفْصِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهَجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Darí Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radiallahu anhu, dia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah shallahu alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya'. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan." (HR Bukhari dan Muslim)

Di bagian kandungan, Imam Nawawi menerangkan bahwasanya niat adalah syarat diterima tidaknya suatu amal perbuatan. Bila seseorang mengerjakan ibadah, tetapi tidak berniat (karena Allah ta'ala), maka ibadah tersebut tak menghasilkan pahala.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, sudah jelas bahwasanya niat adalah bagian penting ibadah yang tidak boleh terlewat. Nah, sebelum mengerjakan sholat Nisfu Syaban, cari tahu lafal niatnya melalui uraian berikut ini!

Niat Sholat Nisfu Syaban

Dikutip dari laman resmi MTS Serba Bakti Suralaya dan NU Kota Batu, begini tulisan Arab, Latin, dan arti niat sholat Nisfu Syaban sebagai imam, makmum, maupun sendiri:

Niat Sholat Nisfu Syaban sebagai Imam

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnata Nishfi Syabân rak'ataini imâman lillâhi ta'ala.

Artinya: "Aku niat sholat sunah nisfu syaban dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Nisfu Syaban sebagai Makmum

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnata Nishfi Syabân rak'ataini ma'mûman lillâhi ta'ala.

Artinya: "Aku niat sholat sunah Nisfu Syaban dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Nisfu Syaban Sendiri

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnata Nishfi Syabân rak'ataini lillâhi ta'ala.

Artinya: "Aku niat sholat sunah Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Perlukah Niat Sholat Dibaca?

Sebagaimana detikers ketahui, terdapat dua pendapat yang berkembang di tengah masyarakat, yakni perlu dan tidaknya membaca niat sholat. Dikutip dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah oleh Hari Ahadi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan:

فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَقُولُ قَبْلَ التَّكْبِيرِ شَيْئًا وَلَمْ يَكُنْ يَتَلَفظُ بِالنِّيَّةِ لَا فِي الطَّهَارَةِ وَلَا فِي الصَّلَاةِ وَلَا فِي الصِّيَامِ وَلَا فِي الْحَجَ، وَلَا غَيْرِهَا مِنْ الْعِبَادَاتِ وَلَا خُلَفَاؤُهُ وَلَا أَمَرَ أَحَدًا أَنْ يتلفظ بالنِّيَّةِ.. وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ مُسْتَحَبًّا لَفَعَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَعَلِمَهُ الْمُسْلِمُونَ

Artinya: "Nabi Muhammad, beliau sebelum bertakbiratul ihram tidak membaca apapun, beliau juga tidak melafalkan niat baik sebelum bersuci, sebelum sholat, sebelum berpuasa, sebelum berhaji, maupun ibadah-ibadah lain. Para Khulafaur Rasyidin juga demikian. Nabi Muhammad pun tidak pernah memerintahkan pada seorang pun untuk melafalkan niat. Seandainya melafalkan niat adalah hal yang dianjurkan maka tentunya sudah dilakukan oleh Nabi SAW dan pasti itu diketahui oleh umat Islam." (Majmu' al-Fatawa, XXII/221-222)

Dikutip dari laman NU Jawa Timur, di sisi lain, Syaikh Wahbah az-Zuhaily dalam Al-Fiqhu al-Islamiy wa Adillatihi memberi keterangan bahwa melafalkan niat adalah sunnah:

مَحَلُّ النِّيَّةِ بِاتِّفَاقِ الْفُقَهَاءِ وَفِي كُلِّ مَوْضِعٍ: اَلْقَلْبُ وُجُوْباً، وَلاَ تَكْفِي بِاللِّسَانِ قَطْعاً، وَلَا يُشْتَرَطُ التَّلَفُّظُ بِهَا قَطْعاً، لَكِنْ يُسَنُّ عِنْدَ الْجُمْهُوْرِ غَيْرِ الْمَالِكِيَّةِ التَّلَفُّظُ بِهَا لِمُسَاعَدَةِ الْقَلْبُ عَلَى اسْتِحْضَارِهَا، لِيَكُوْنَ النُّطْقُ عَوْناً عَلَى التَّذَكُّرِ، وَالْأَوْلَى عِنْدَ الْمَالِكِيَّةِ: تَرْكُ التَّلَفُّظِ بِهَا ؛ لِأَنَّهُ لَمْ يُنْقَلْ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابِهِ التَّلَفُّظُ بِالنِّيَّةِ، وَكَذَا لَمْ يُنْقَلْ عَنِ الْأَئِمَّةِ اْلأَرْبَعَةِ

Artinya: "Berdasarkan kesepakatan fuqaha dan dalam setiap hal bahwa tempatnya niat adalah wajib di hati, dan sudah pasti tidak cukup dengan lisan saja, dan tidak disyaratkan melafalkan dengannya. Akan tetapi mayoritas ulama selain Malikiyah mensunahkan melafalkan niat untuk menolong hati untuk menghadirkan niat, agar mengucapkan niat itu dapat membantu mengingatnya. Menurut ulama Malikiyah yang lebih utama adalah tidak melafalkannya karena hal itu tidak pernah dinukil dari Nabi SAW, para sahabatnya, demikian pula tidak pernah dinukil dari para imam yang empat." (Al-Fiqhu al-Islamiy wa Adillatihi 1/137)

Wallahu a'lam bish-shawab.

Perbedaan Pendapat Ulama tentang Sholat Nisfu Syaban
Disadur dari NU Online, para ulama berselisih pendapat mengenai hukum sholat Nisfu Syaban. Banyak ulama yang menyebut bahwasanya amalan ini bid'ah terlarang dan wajib dihindari. Contohnya, Imam an-Nawawi menerangkan:

(الْعَاشِرَةُ) الصَّلَاةُ الْمَعْرُوفَةُ بصلاة الرغائب وهي ثنتى عَشْرَةَ رَكْعَةً تُصَلَّى بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ لَيْلَةَ أَوَّلِ جُمُعَةٍ فِي رَجَبٍ وَصَلَاةُ لَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ مِائَةُ رَكْعَةٍ وَهَاتَانِ الصَّلَاتَانِ بِدْعَتَانِ وَمُنْكَرَاتَانِ قَبِيحَتَانِ وَلَا يُغْتَرُّ بِذِكْرِ هِمَا فِي كِتَابِ قُوتِ الْقُلُوبِ وَإِحْيَاءِ عُلُومِ الدِّينِ

Artinya: "Kesepuluh adalah sholat yang dikenal dengan Shalat Ar-Raghaib, yaitu 12 rakaat yang dilaksanakan antara maghrib dan isya pada malam Jumat pertama bulan Rajab dan sholat malam Nisfu Syaban sebanyak 100 rakaat. Dua shalat ini adalah bid'ah, munkar, dan buruk. Jangan tertipu dengan penyebutan dua shalat dalam kitab Qutul Qulub dan Ihya 'Ulumiddin." (Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, jilid 4, halaman 56)

Di sisi lain, ada ulama yang memperbolehkannya, seperti Imam al-Ghazali. Ia berkata:

وأما صلاة شعبان فليلة الخامس عشر منه يصلي مائة ركعة كل ركعتين بتسليمة يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة قل هو الله أحد إحدى عشرة مرة وإن شاء صلى عشر ركعات يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة مائة مرة قل هو الله أحد فهذا أيضاً مروي في جملة الصلوات كان السلف يصلون هذه الصلاة ويسمونها صلاة الخير ويجتمعون فيها وربما صلوها جماعة

Artinya: "Adapun shalat sunah Sya'ban adalah malam kelima belas bulan Sya'ban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat. Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qulhuwallahu ahad sebanyak 11 kali. Jika mau, seseorang dapat shalat sebanyak 10 rakaat. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qulhuwallahu ahad 100 kali. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah shalat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai shalat khair. Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah." (Ihya' Ulumiddin halaman 203)

Lalu, bolehkah sholat ini dikerjakan? Sebagai solusi bagi detikers yang ingin tetap sholat pada malam Nisfu Syaban, dapat menunaikan sholat sunnah mutlak. Sholat ini bebas dikerjakan kapan saja tanpa sebab yang melatarbelakangi. Wallahu a'lam bish-shawab.

Nah, itulah bacaan niat sholat Nisfu Syaban untuk imam, makmum, dan sendiri. Semoga membantu!




(sto/apl)


Hide Ads