- Surat Pendek Al-Quran yang Dianjurkan Saat Sholat Nisfu Syaban 1. Surat Al-Kafirun 2. Surat Al-Ikhlas
- Tata Cara Melaksanakan Sholat Nisfu Syaban 1. Membaca Niat Sholat Nisfu Syaban 2. Takbiratul Ihram 3. Rakaat Pertama 4. Rakaat Kedua 5. Membaca Surat Yasin 6. Membaca Doa Nisfu Syaban 7. Membaca Surat Yasin Ketiga
Sholat Nisfu Syaban adalah amalan sunnah yang dianjurkan pada malam 15 Syaban. Malam ini dikenal sebagai malam penuh ampunan dan rahmat Allah SWT. Dalam pelaksanaannya, terdapat 2 surat pendek Al-Quran yang dianjurkan saat sholat Nisfu Syaban.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dan Al-Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:
"Pada malam Nisfu Syaban (malam 15 Syaban) hendaklah beribadah malamnya dan berpuasa pada siangnya." (HR Ibn Majah dan al-Baihaqi)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itulah salah satu hadits yang menjadi dasar pelaksanaan sholat Nisfu Syaban. Lantas, bacaan surat pendek Al-Quran apa saja yang dianjurkan saat sholat tersebut? Mari simak penjelasan lengkapnya yang dikutip dari buku Ingin Tahu? Sholat tulisan Abdul Salam Mohd Zain serta laman resmi Nahdlatul Ulama berikut ini!
Surat Pendek Al-Quran yang Dianjurkan Saat Sholat Nisfu Syaban
Sholat Nisfu Syaban adalah salah satu amalan sunnah yang dikerjakan pada malam pertengahan bulan Syaban. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah sebagai malam pengampunan dosa dan dilapangkannya rezeki. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa surat pendek dari Al-Quran yang dianjurkan untuk dibaca setelah Surat Al-Fatihah di setiap rakaat sholat Nisfu Syaban.
1. Surat Al-Kafirun
Pada rakaat pertama, dianjurkan membaca Surat Al-Kafirun. Surat ini berisi tentang keteguhan dalam keimanan serta penegasan tentang prinsip tauhid. Bacaan ini mencerminkan sikap seorang hamba yang beribadah hanya kepada Allah dan tidak mencampurkan keyakinannya dengan ajaran lain.
Di bawah ini terdapat surat Al-Kafirun, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُ ونَلَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُ ونَوَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Qul yā ayyuhal-kāfirụn, Lā a'budu mā ta'budụn, Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud, Wa lā ana 'ābidum mā 'abattum, Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud, Lakum dīnukum wa liya dīn.
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.'"
2. Surat Al-Ikhlas
Sementara itu, pada rakaat kedua, disunnahkan membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali. Surat ini menegaskan tentang keesaan Allah SWT, yang menjadi inti dari ajaran Islam. Keutamaan Surat Al-Ikhlas sangat besar, bahkan dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa membacanya setara dengan sepertiga Al-Quran. Dalam sholat Nisfu Syaban, Surat Al-Ikhlas dianjurkan untuk dibaca sebanyak sepuluh kali setelah Al-Fatihah.
Berikut ini adalah bacaan surat Al-Ikhlas selengkapnya:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Qul huwallāhu aḥad,Allāhuṣ-ṣamad,Lam yalid wa lam yụlad,Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"
Selain dua surat tersebut, kaum Muslim juga dianjurkan untuk membaca Surat Yasin setelah menyelesaikan sholat. Surat Yasin dibaca tiga kali dengan niat yang berbeda: pertama untuk memohon umur yang berkah, kedua untuk memohon kelapangan rezeki, dan ketiga untuk memohon keteguhan iman. Dengan membaca surat-surat ini, sholat Nisfu Syaban menjadi lebih sempurna dan penuh keberkahan.
Tata Cara Melaksanakan Sholat Nisfu Syaban
Sholat Nisfu Syaban dilaksanakan dalam dua rakaat dengan bacaan khusus yang dianjurkan. Berikut tata cara selengkapnya.
1. Membaca Niat Sholat Nisfu Syaban
Sebelum memulai sholat, niatkan dalam hati dan lafalkan sebagai berikut:
أُصَلّى سُنَّةَ لَيْلَةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usalli sunnata lailata nisfi Syaban rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya melaksanakan sholat sunnah malam Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala."
2. Takbiratul Ihram
Angkat tangan sambil mengucapkan Allahu Akbar, lalu membaca doa iftitah (jika mampu) dan dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah.
3. Rakaat Pertama
Setelah Surat Al-Fatihah, baca Surat Al-Kafirun. Kemudian ukuk dengan tuma'ninah, lalu bangkit untuk i'tidal. Lanjutkan sujud pertama dengan tuma'ninah, duduk di antara dua sujud, lalu sujud kembali. Kemudian bangkit untuk rakaat kedua.
4. Rakaat Kedua
Pada rakaat kedua setelah Surat Al-Fatihah, bacalah Surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali. Lanjutkan rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua. Kemudian, duduk tasyahud akhir dan membaca tahiyat. Akhiri dengan salam ke kanan dan ke kiri.
5. Membaca Surat Yasin
Setelah selesai sholat, bacalah Surat Yasin. Surat ini dianjurkan dibaca tiga kali, tetapi setelah salam dibaca satu kali terlebih dahulu dengan niat memohon umur panjang dan kesehatan.
6. Membaca Doa Nisfu Syaban
Setelah membaca Surat Yasin, lanjutkan dengan membaca doa khusus Nisfu Syaban. Doa ini berisi permohonan ampunan, perlindungan dari keburukan, serta keberkahan hidup. Berikut adalah bacaan doanya.
أَللّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَآإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَالَّلاجِـءِيْنَ، وَجَارَالْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَأمَانَ الْخَاءِفِيْنَ. أَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّ أَوْمَحْرُوْمًا أَوْمَطْرُوْدًا أَوْمُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ. اللّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِى أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَا بِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ. إِلٰهِي بِالتَّجَلِّيِّ الْأَعْظَامِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ: أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْإِكْرَمُ. وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِهٖ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allahumma ya dzaal-mannu wa laa yumannu 'alaih, ya dzaal-jalaali wal-ikraam, ya dzaat-tawli wal-in'aam, laa ilaha illa Anta, Zahrallaa jii-uun, wa jaaral-mustajiiriin, wa amaanal-khoo-i-fiin. Allahumma in kunta katabtanii 'indaka fii Ummil-Kitaabi shaqiiyyan aw mahruuman aw maqtuuran 'alayya fir-riqqi, faamh. Allahumma bi-fadlika shaqaa-watii wa hirmaanii wa tar-dii wa iqtaar rizqii. Wa asbitnii 'indaka fii Ummil-Kitaabi saa'idan marzuuqan muwaffaqan lil-khairaat, fa innaka qulta wa qauluka al-haqqu fii Kitaabika alladzii anzalta 'alaa lisaani Nabiyyika al-mursal: 'Yamhullahu maa yasyaaa'u wa yuthbitu, wa 'indahu ummul kitaab.' Ilahi bit-tajalliyyil a'zhoomi fii lailatin-nisfii min syahri syabanal-mukarramil-latii yufraqu fiiha kullu amrin hakiiminw-wa yubramu. As'aluka an takhsyifa 'annaa minal-balaai maa na'lamu wa maa laa na'lamu wa maa anta bihi a'lamu, innaka antal-a'azzul-ikram. Wa sallallahu ta'ala 'ala sayyidinaa Muhammadin wa 'ala aalihi wa sahbihi wa sallam, wal-hamdu lillahi rabbil-'aalamiin.
Artinya: "Ya Allah, wahai Dzat yang memiliki segala karunia, yang tidak ada yang bisa memberi karunia-Nya, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Dzat yang memiliki keluasan pemberian dan kenikmatan. Tidak ada ilah selain Engkau, tempat berteduh bagi para pencari perlindungan, pelindung bagi yang meminta perlindungan, dan aman bagi yang takut. Ya Allah, jika Engkau telah menuliskan keadaanku dalam Kitab-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, diusir, atau ditentukan rezekiku dengan baik, maka hapuslah. Ya Allah, dengan karunia-Mu, hapuslah kecelakaan, kehilangan, pengusiran, dan pemotongan rezekiku. Tetapkanlah aku di sisi-Mu dalam Kitab-Mu sebagai orang yang bahagia, diberkahi, dan diberi keberuntungan dalam melakukan kebaikan. Sesungguhnya, Engkau berfirman dan firman-Mu adalah benar, sebagaimana yang terdapat dalam Kitab-Mu yang diucapkan oleh Nabi-Mu yang diutus: 'Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya terdapat Kitab Utama.' Ya Tuhanku, dengan kemuliaan yang nyata dalam malam nisfu Syaban yang penuh keutamaan, di mana setiap urusan yang bijaksana diatur dan ditentukan, aku memohon kepada-Mu untuk menghilangkan dari kami segala bencana yang kami ketahui dan tidak kami ketahui, karena Engkau-lah yang lebih mengetahui. Sungguh, Engkau adalah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemurah. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."
7. Membaca Surat Yasin Ketiga
Setelah selesai membaca doa, lanjutkan membaca Surat Yasin untuk kedua dan ketiga kalinya. Pada bacaan Yasin kali ini, niatkan untuk memohon rezeki yang halal dan berkah serta memohon keteguhan iman hingga akhir hayat.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai surat pendek yang dianjurkan dibaca pada sholat Nisfu Syaban. Semoga bermanfaat!
(sto/ams)