Seorang penjual es teh bernama Sunhaji menjadi perhatian sepekan terakhir. Pasalnya, beredar video dia diolok-olok oleh seorang mubalig bernama Miftah Maulana Habiburrahman, atau dikenal sebagai Gus Miftah.
Video itu memperlihatkan momen saat Miftah mengisi selawatan di suatu majelis di Magelang. Saat itu, Sunhaji berkeliling menjajakan es tehnya di tengah jemaah yang hadir.
"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung. Sontak para jemaah tertawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambung Gus Miftah.
Sunhaji yang mendapat hinaan tersebut hanya bisa terdiam sembari terus menyunggi dagangannya. Rekaman itu lantas memantik kemarahan warganet.
![]() |
Gus Miftah Minta Maaf Langsung
Begitu videonya viral, pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji di Kalasan, Sleman itu langsung mendatangi kediaman Sunhaji di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Magelang. Dia ingin meminta maaf langsung kepada bakul es teh tersebut.
Dalam video yang dikirimkan Camat Grabag, Sri Utari, terlihat Gus Miftah duduk bersama Sunhaji dan merangkulnya. Di sana, dia memina maaf kepada Sunhaji dan menyampaikan bahwa maksudnya hanya ingin bercanda.
"Yang saat itu niatnya guyon tapi disalahpresepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya," kata Gus Miftah dalam pertemuan itu, Rabu (4/11).
Sunhaji mengaku senang atas kedatangan Gus Miftah di rumahnya. Dia menyebut Gus Miftah telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
"Senang. Saya merasa bangga kedatangan Gus Miftah. Tapi, saya tidak berbicara banyak karena masalah ini sudah selesai," kata Sunhaji dengan wajah berkaca-kaca.
"Gus Miftah mau ngaji di tempat ini (desa) sebelum tanggal 17 Desember," sambung Sunhaji.
Sunhaji sendiri mengaku telah memaafkan Gus Miftah. "Saya sudah memaafkan," ujarnya.
Janjikan Pengajian di Lingkungan Sunhaji
Tak hanya meminta maaf, mantan Utusan Khusus Presiden itu menjanjikan menggelar pengajian di lingkungan Sunhaji.
"Niatnya guyon tapi malah kedawan-dawan (jadi panjang), tapi hikmahe kui mau (hikmahnya itu tadi) nanti kita bisa pengajian di sini jadi pokok e tuan rumah e bakul es teh Sunhaji," paparnya.
Gus Miftah juga berterima kasih karena sudah diterima oleh Sunhaji. Dia kemudian meminta dicarikan tanggal agar pengajian tersebut bisa terlaksana.
"Terima kasih kulo pun ditampi pokoke (saya sudah diterima, pokoknya) segera cari jadwal yang dulu golek tanggal raentuk (cari tanggal nggak dapat) insyaallah besok ngaji. Tuan rumah ngertine beres," katanya.
Sunhaji sendiri mengaku senang atas kedatangan Gus Miftah di rumahnya. Terkait pengajian itu, rencananya akan digelar sebelum 17 Desember.
"Senang. Saya merasa bangga kedatangan Gus Miftah. Tapi, saya tidak berbicara banyak karena masalah ini sudah selesai," kata Sunhaji usai bertemu dengan Gus Miftah.
"Gus Miftah mau ngaji di tempat ini (desa) sebelum tanggal 17 Desember," sambung Sunhaji.
![]() |
Dapat Berbagai Donasi hingga Ratusan Juta
Sejak videonya viral, rumah Sunhaji terus didatangi orang. Rata-rata mereka menawarkan donasi hingga ratusan juta rupiah.
Salah satunya YouTuber Willie Salim. Dia sempat bertemu dengan Sunhaji dan menitipkan uang tunai Rp 100 juta. Uang tersebut untuk membangun warung buat usaha.
"(Permintaan) Saya kabulkan. Saya berikan titipan sejumlah (uang) ya," kata Willie Salim kepada awak, Rabu (4/12).
"(Berapa) Nggak rahasia sih. Eh Rp 100 juta. Saya titipkan untuk bangun usaha bagi kebutuhan sama anaknya dua yang nunggak (SPP). Saya suruh lunasi juga," sambungnya.
Kemudian TikToker sekaligus YouTuber asal Riau bernama Rian Arifin. Dia menyerahkan donasi hingga Rp 300 juta kepada Sunhaji.
"Ini saya mendapatkan titipan dari hamba Allah atau teman-teman yang ada di TikTok dengan nominal uang sebesar Rp 300 juta," kata Rian kepada awak media di rumah Sunhaji, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Kamis (5/12).
Pilih Tawaran Umrah Gus Miftah
Selain donasi uang, ada juga donatur yang menawarkan memberi umrah gratis.
Pantauan detikJateng di lokasi, ada beberapa tawaran umrah gratis yang disampaikan oleh para tamu dari Malang, Jakarta, dan kota-kota lain. Namun, Sunhaji akhirnya memilih tawaran umrah gratis dari Gus Miftah.
"Saya akan diumrahkan Abah (Gus Miftah). Itu untuk anak, istri, dan mertua. Tapi kapannya setelah pengajian," kata Sunhaji kepada awak media, Rabu (4/12/2024).
"Sebelum puasa. Kalau nggak salah ada 6 atau 7 penawaran (umrah gratis), tapi yang saya menerima tawaran dari Abah," ujar ayah dari dua anak itu.
Malah pada Kamis (5/11), diketahui Sunhaji dan keluarganya berangkat ke Jogja untuk persiapan diberangkatkan umrah. Mereka bertolak ke Ponpes Ora Aji.
"Tadi malam (Kamis) jam 7 (berangkat ke Jogja). Diantar keluarga," kata Kepala Dusun Gesari, Ahmad Zaini saat dihubungi detikJateng, Jumat (6/12/2024).
Yang berangkat ke Jogja, kata Zaini, Sunhaji, istrinya Yuli Fatimah, mertuanya Lutmi dan kedua anak Sunhaji. Mereka berangkat ke Jogja untuk mempersiapkan umrah.
"Pak Sunhaji, istrinya, kedua anaknya sama ibu mertua. (Pengurusan paspor) Iya di Jogja semua. Dari sini sudah membawa berkas," sambung Zaini.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Banyusari, Taryono.
"(Posisi Sunhaji) Di Jogja, persiapan umrah," katanya.
Ingin Tetap Jualan Es Teh
Dengan sederet bantuan yang diterima, Sunhaji mengungkapkan dirinya tidak mengalami perubahan berarti. Malah, dia menegaskan masih ingin berjualan es teh.
"Saya akan berjualan semaksimal mungkin. Tetap es teh. Karena dari pertama jualan es teh," tegasnya.
Dia lantas bercerita awal mula berdagang es teh. Awalnya, Sunhaji bekerja sebagai tukang kayu serta buruh glondongan. Namun, sejak tangannya cedera, dia tidak kuat lagi mengangkat beban.
"(Dulu) Ikut penebangan kayu atau glondongan itu. Alhamdulillah lancar, cuman ketika sedikit kecelakaan di tangan. Bilang sama saya nggak bisa kalau kerja berat, mau jualan ikut orang," kata Wahyudi (43), kakak kandung Sunhaji kepada awak media, Kamis (5/12).
"Ketika itu ikut teman jualan teh di selawatan. Kadang bareng (berangkatnya). Akhirnya jualan sendiri bawa teh, kadang bawa air mineral," sambung Wahyudi.
Lokasi berjualan Sunhaji disebut di sekitar Magelang dan Temanggung. Meski begitu, Wahyudi menuturkan adiknya pernah berdagang hingga Bandungan, Kabupaten Semarang.
"Pernah ikut ke Simpang Lima (Kota Semarang), tapi rombongan pakai mobil," tuturnya.
Sementara itu, Sunhaji mengaku berjualan es teh sejak setahun yang lalu.
"Setelah tangan saya terkena kayu nggak bisa angkat junjung berat (jualan es teh)," kata Sunhaji.
"(Laku berapa) Nggak mesti kalau hujan. 5-10 cup sudah alhamdulillah," tutur suami dari Yuli Fatimah.
(apu/apu)