Densus 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris di wilayah Demak, Kudus, dan Solo pada Senin (4/11). Belum ada informasi resmi mengenai peran masing-masing terduga teroris hingga kronologi itu.
"Betul, tiga orang terduga teroris (ditangkap) oleh Densus 88 Mabes Polri. Lokasi penangkapan di Kudus, Demak, dan Solo," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto saat dihubungi wartawan, Senin (4/11/2024).
"Nanti yang menerangkan dari Densus 88. Kalau kronologisnya saya kurang 86, tapi penangkapan dalam satu hari (Senin)," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi yang dihimpun detikJateng, masing-masing yang ditangkap ialah Sutaryono alias Abu Zaidi warga Mranggen, Demak; BI (35) warga Gebok, Kudus; dan SQ (44) warga yang berdomisili di Baki Sukoharjo. Berikut sederet fakta terkait penangkapan tiga teroris tersebut.
Abu Zaidi Dikepung di Rumahnya
Cerita penangkapan Abu Zaidi diungkap oleh Ketua RT 6 RW 20, Desa Kebonbatur, Mranggen, Demak, Fery Cahyadi. Dia mengatakan saat penangkapan, rumah Abu Zaidi sempat dikepung oleh polisi bersenjata.
"Saya waktu itu masih ada kegiatan di belakang rumah, tiba-tiba anak saya manggil itu ada tamu, begitu saya keluar ternyata sudah banyak mobil, juga ada polisi, dan kanan-kiri ujung jalan sudah dipenuhi oleh polisi seperti kayak diportal, sama berseragam yang lengkap. Semuanya rata-rata di sini berseragam lengkap semua, bersenjata," kata Fery saat ditemui di rumahnya, Selasa (5/11).
Dia mengatakan terduga teroris itu ditangkap sekitar pukul 06.30 WIB. Usai melakukan penangkapan, polisi kemudian meminta Fery menjadi saksi untuk menggeledah rumah Abu Zaidi.
"Kalau proses penangkapannya itu pagi sekali sebenarnya. Mereka ke sini yang agak siang itu cuma minta izin untuk masuk mengambil barang bukti saja," terangnya.
Fery mengatakan polisi membawa sejumlah barang bukti dari rumah Abu Zaidi. Di sana, polisi juga membawa beberapa buku dan MMT dengan lambang ISIS.
"Kalau di MMT-nya kemarin saya ditunjukkan sama pihak Densus 88 bahwa ini ada lambang yang menyatakan bahwa ini lambang ISIS. Termasuk kayak buku-buku, alat pengkajian, handphone, dompet beserta identitas, MMT yang menyatakan di situ ada nama jemaah, sama JAD, sama lambang ISIS kalau tidak salah bilangnya," sambungnya.
![]() |
Dikenal Tertutup
Fery yang tinggal bersebelahan dengan Abu Zaidi mengatakan bahwa terduga teroris itu baru tinggal di Demak sejak Mei 2024. Awalnya, Abu Zaidi tinggal di Semarang.
Beberapa bulan tinggal di Demak, Abu Zaidi dikenal tertutup. Dia jarang ikut berkumpul bersama warga di sekitar rumahnya itu.
"Kalau kesehariannya sepertinya untuk bersosialisasi kurang, karena dia sendiri keluar dan perginya langsung masuk ke rumah. Tapi kalau ketemu orang ya masih menyapa, sekadar aja, tapi untuk berkumpul-kumpul sepertinya dia jarang berkumpul," ujar Fery.
Abu Zaidi sendiri diketahui bekerja sebagai penjual buku keagamaan. Selain itu, dia juga mengelola pengkajian rutin di rumahnya yang diikuti sekitar 20 orang. Menurut Fery, para jamaan biasa datang rutin ke rumah tetangganya itu setiap pekan.
"Kalau pengkajian itu setiap hari Sabtu, mulai dari asar hingga setelah isya, kalau nggak salah. Kalau kesetiaphariannya minggu-minggu terakhir ini banyak yang datang ke sini tapi bergantian, dari pagi, siang gitu sampe sore gitu kan, saya dapat laporan juga dari warga sini, katanya cuman hari Sabtu kok ini setiap harinya sekarang ada tapi tidak seramai hari Sabtu," ujarnya.
Selengkapnya di halaman berikutnya...