Klarifikasi-Permintaan Maaf Takmir Masjid di Kartasura Usai Dapat Review Buruk

Round-Up

Klarifikasi-Permintaan Maaf Takmir Masjid di Kartasura Usai Dapat Review Buruk

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 27 Sep 2024 07:04 WIB
Masjid Al Ikhlas di Dukuh Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, yang viral karena mendapatkan ulasan buruk di Google Maps, Rabu (25/9/2024).
Masjid Al Ikhlas di Dukuh Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, yang viral karena mendapatkan ulasan buruk di Google Maps, Rabu (25/9/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Ketua Takmir Masjid Al Ikhlas di Dukuh Mendungan, Desa Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Ahmad Muzayin menyampaikan permintaan maaf dan sejumlah klarifikasi. Ia merespons ulasan buruk yang diberikan netizen di Google Maps terkait masjid.

"Pertama saya sampaikan, kami selaku takmir mohon maaf kepada para jemaah yang mungkin sempat mampir di masjid Al Ikhlas, sedangkan mendapat mungkin perlakuan kurang menyenangkan," kata Muzayin saat ditemui wartawan di kediamannya, Kamis (26/9/2024).

Mengondisikan agar Jemaah Bisa Nyaman-Khusyuk Beribadah

Muzayin menerangkan pihak pengurus masjid sudah mengetahui ulasan warganet yang viral di media sosial. Dia menyampaikan, imam di Masjid Al Ikhlas memang mengondisikan jemaah agar ibadah bisa khusyuk dan nyaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya dari imam adalah untuk mengondisikan jemaah. Jadi tidak itu orang luar atau jemaah kita sendiri, itu memang dari imam, salat itu bisa khusyuk, salat itu bisa nyaman," ujar Muzayin.

Soal Penggunaan HP

Muzayin kemudian mengklarifikasi sejumlah ulasan netizen, salah satunya mengenai penggunaan handphone (HP). Ia mengaku jika HP untuk membaca Al-Qur'an, biasanya diperbolehkan.

ADVERTISEMENT

"Imam kami itu kalau mengingatkan sebetulnya pertama itu kadang-kadang tidak bersuara, cuma menunjukkan 'Mas, itu'. Ditunjukkan tulisannya itu. Biasanya banyak yang sudah, 'oh ya Pak mohon maaf Pak'. Tapi mungkin mengingatkan, 'Mas main HP?' 'Tidak Pak, saya baca Al-Quran', itu juga dipersilakan," jelasnya.

Soal Anak-anak Berisik Saat Salat

Ia kemudian membahas mengenai anak-anak yang dianggap berisik saat salat. Muzayin menyampaikan klarifikasi bahwa imam sejatinya sayang terhadap anak-anak. Karena itu, ia meminta wali anak supaya menjaga mereka.

"Tapi ya mohon maaf namanya punya anak kalau tidak terkondisikan, tidak terjaga, apalagi diingatkan tidak merespons, kadang ustaz memang temperaturnya itu agak tinggi, jadi mengingatkannya dengan nada keras. Saya mengakui itu, mengingatkan dengan nada keras. Tapi itu setahu saya itu bukan (peringatan) yang pertama. Kalau (peringatan) pertama tetap dengan lemah lembut," kata Muzayin.

Masjid Al Ikhlas yang terletak di Dukuh Mendungan, RT: 01/IV, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.Masjid Al Ikhlas yang terletak di Dukuh Mendungan, RT: 01/IV, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

Soal Baju yang Dipakai Jemaah

Adapun terkait pakaian saat salat, Muzayin memaparkan jika ada jemaat yang memakai kaus bertuliskan kurang pas, bakal diminta untuk memakai baju yang disediakan masjid.

"Dari takmir menyediakan baju. Apabila yang mungkin dari Pak Imam, mosok salat menghadap Yang Kuasa kok pakaiannya semacam itu. Mungkin menurut imam kami kurang kurang pas, sehingga imam kami memberikan peringatan seperti itu," ujar dia.

Jadi Masukan bagi Pengurus Masjid

Muzayin berkata saran dari para jemaah menjadi masukan bagi pengurus masjid Al Ikhlas. Dia mengatakan para pengurus sudah menggelar pertemuan pada Senin (23/9) malam.

"Kami sekali lagi mohon maaf kepada jemaah yang kurang berkenan dan saya minta tolong tidak usah diperpanjang lebar," ucapnya.

"Kami dari pengurus, kemarin (Senin) sudah kami kumpul untuk konfirmasi demikian ini. Kami secara terbuka, kami menyadari kalau ada yang kurang, ada perbaikan saya siap juga. Saya malah senang, ada peringatan ada masukan, berarti kita akan siap berbenah. Semua manusia pasti ada kekurangannya juga," imbuh Muzayin.

Soal Ulasan Buruk di Google Maps

Dalam ulasan buruk di Google Maps yang dilihat detikJateng pada Rabu (25/9), banyak yang mengeluhkan terkait sikap takmir masjid yang dinilai kasar saat menegur jemaah yang salat di masjid tersebut. Mereka juga menceritakan beberapa pengalamannya saat salat di masjid hingga memberikan saran.

"Kurang paham dg pemahaman takmir masjid ini....tdk punya adab dlm menegur, pdhl sesama muslim itu bersaudara....pdhl ana sdh keluar dari masjid dan berada diparkiran mau aktifkan hp tapi dibentak....semoga pengurusnya diberi hidayah dan ilmu juga lebih mengedepankan adab," tulis akun Harry Soc.

"Tadi Maghriban disini baru di HALAMAN lho, buka hp buat mode pesawat dibilangin "mas matiin hp"halus ya tak jawab ngeh ni baru tak mode ..ehh ada yg datang dengan nada MEMBENTAK "RASAH NJAWAB". Astaghfirullah nek tak ladeni kok Yo memalukan Jd ak diam sembari dihati bertanya aturan ngendi dan yang diikuti imamnya siapa ,,kalau ikut Sunnah dan adab ROSULULLOH SHOLOLLOH ALAIHI WASSALAM ngk mungkin .aku wudhu masuk ada yg deketin halus dia nyaranin untuk pakai baju KOKO ,,untung masih ada kalau ngk apa ngk boleh sholat dimasjid ini!! MAsjid apa mushola Jane?" cerita akun lainnya bernama Roni Anto.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads