Saran Kemenag Sukoharjo ke Takmir Masjid di Kartasura Usai Dapat Review Buruk

Saran Kemenag Sukoharjo ke Takmir Masjid di Kartasura Usai Dapat Review Buruk

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 26 Sep 2024 09:22 WIB
Masjid Al Ikhlas di Dukuh Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, yang viral karena mendapatkan ulasan buruk di Google Maps, Rabu (25/9/2024).
Masjid Al Ikhlas di Dukuh Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, yang viral karena mendapatkan ulasan buruk di Google Maps, Rabu (25/9/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng.
Solo -

Masjid Al Ikhlas di Dukuh Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo mendapatkan penilaian burut di Google Maps. Tidak sedikit netizen yang menyampaikan pengalaman tidak mengenakan saat beribadah di masjid tersebut. Salah satunya, perlakuan pengurus masjid terhadap anak kecil yang dinilai berlebihan.

Keluhan soal perlakuan berlebihan terhadap anak kecil ini seperti yang disampaikan oleh salah satu netizen. "Diusir dari masjid karena sekedar buka hp, suara anak-anak, dan baju dianggap tidak agamis," tulis keluhan tersebut.

Menanggapi hal itu, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukoharjo turun tangan. Kepala Kantor Kemenag Sukoharjo, MuhMu'alim, memberikan saran kepada pengurus masjid agar memperingatkan anak-anak secara bijak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak-anak ramai wajar, kan dunia anak-anak memang seperti itu, tapi diperingatkannya yang bijak saja. Karena kalau anak nanti tidak terbiasa ke masjid, malah nanti ke depannya kurang baik," terang Mu'alim, Rabu (25/9/2024).

Selain itu, Mu'alim juga berencana untuk berkoordinasi dengan pihak Kemenag Kecamatan Kartasura untuk menangani permasalahan ini.

ADVERTISEMENT

"Nanti kami akan koordinasi dulu untuk penanganannya. Kami juga belum mendapatkan surat (laporannya). Tapi secara umum, masjid bisa digunakan untuk umum," kata Mu'alim.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Sunardi (58), membenarkan jika ada satu oknum pengurus masjid yang sering mengingatkan jamaah.

"Itu cuma oknum, bukan kebijakan takmir. Itu hanya salah paham penyampaian saja," kata Sunardi saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (25/9).

Sunardi menambahkan, oknum pengurus masjid memang sering mengingatkan jemaah menggunakan nada tinggi. Hal itu yang mungkin membuat jemaah salah paham.

"Kadang orang belum siap menerima kata-kata yang rodok banter (agak keras),tapi sebenarnya niatnya baik. Misal kalau kita ke masjid menggunakan pakaian yang bagus, kan memang tuntunannya seperti itu," ucapnya.

Sementara terkait dengan anak-anak, dia mengimbau para orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka agar tak mengganggu jemaah lain yang ingin beribadah.

"Kalau anak-anak usia di bawah 7 tahun itu kan menjadi tanggung jawab orang tua atau walinya. Jadi kalau anak-anak itu playon(lari-larian), yang diingatkan ya orang tuanya, agar tidak mengganggu jemaah lain yang sedang beribadah," jelasnya.

Meski begitu, Sunardi menyampaikan, hal tersebut akan tetap menjadi evaluasi pihak takmir untuk memberikan pelayanan kepada jemaah.

"Jadinya tidak usah diperpanjang tidak usah diperdebatkan. Nanti kita sebagai nganu ya berusaha memperbaiki," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, nama Masjid Al Ikhlas mendadak ramai di media sosial usai banyak yang memberikan tanggapan buruk di Google Maps. Sebagaimana dilihat detikJateng pada Rabu (25/9), banyak yang menuliskan pengalaman tidak mengenakan saat berada atau pun salat di masjid tersebut.

Netizen kebanyakan mengeluhkan terkait sikap takmir masjid yang dinilai kasar saat menegur jemaah yang salat di masjid tersebut. Mereka juga menceritakan beberapa pengalamannya saat salat di masjid hingga memberikan saran.

"Kurang paham dg pemahaman takmir masjid ini....tdk punya adab dlm menegur, pdhl sesama muslim itu bersaudara....pdhl ana sdh keluar dari masjid dan berada di parkiran mau aktifkan hp tapi dibentak....semoga pengurusnya diberi hidayah dan ilmu juga lebih mengedepankan adab," tulis akun Harry Soc.

"Tadi Maghriban di sini baru di HALAMAN lho, buka hp buat mode pesawat dibilangin "mas matiin hp"halus ya tak jawab ngeh ni baru tak mode ..ehh ada yg datang dengan nada MEMBENTAK "RASAHN JAWAB". Astaghfirullah nek tak ladeni kok Yo memalukan Jd ak diam sembari di hati bertanya aturan ngendi dan yang diikuti imamnya siapa ,,kalau ikut Sunnah dan adab ROSULULLOH SHOLOLLOHALAIHI WASSALAM ngk mungkin .aku wudhu masuk ada yg deketin halus dia nyaranin untuk pakai baju KOKO ,,untung masih ada kalau ngk apa ngk boleh sholat di masjid ini!!MAsjid apa mushola Jane?" cerita akun lainnya bernama Roni Anto.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads