- Keutamaan Puasa 1-9 Dzulhijjah 1. Menghapus Dosa Selama Dua Tahun 2. Termasuk Hari-hari yang Dicintai Allah SWT 3. Lebih Utama dari Jihad di Jalan Allah SWT 4. Kesungguhan Kaum Muslim 5. Bernilai Sama dengan Puasa Setahun dan Malam Lailatul Qadar
- Bacaan Niat Puasa 1-9 Dzulhijjah Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah Niat Puasa 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah) Niat Puasa 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah)
- Tata Cara Puasa 1-9 Dzulhijjah
- Jadwal Puasa 1-9 Dzulhijjah 1445 Hijriah
Datangnya bulan Dzulhijjah dapat dimaknai oleh seorang muslim dengan mengerjakan puasa pada tanggal 1-9 Dzulhijjah. Adapun anjuran menunaikan puasa sunnah pada 1-9 Dzulhijjah karena adanya keutamaan yang luar biasa.
Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam buku 'Dahsyatnya Puasa Sunah: Kunci Utama Meraih Sukses Dunia & Akhirat' yang disusuno leh H Amirulloh Syarbini, Hj dan Lis Nur'aeni Afgani, Rasulullah SAW memberikan anjuran bagi seluruh kaum muslim untuk mengerjakan berbagai amalan baik di bulan Dzulhijjah. Salah satu amalan yang dapat dikerjakan adalah dengan menunaikan puasa sunnah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. di dalam sebuah hadits. Melalui hadits tersebut Ibnu Abbas r.a. Meriwayatkan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada hari-hari yang mengerjakan amalan sholeh pada hari-hari itu yang lebih baik dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini" (HR. Bukhari).
Adapun hari-hari yang dimaksud adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Melalui waktu tersebut kaum muslim juga dapat mengerjakan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah yang hadir di tanggal 8 Dzulhijjah serta 9 Dzulhijjah.
Lantas seperti apa keutamaan puasa 1-9 Dzulhijjah yang dapat diraih oleh kaum muslim? Berikut uraian penjelasannya lengkap dengan bacaan niat, tata cara, hingga jadwal menunaikannya.
Keutamaan Puasa 1-9 Dzulhijjah
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat anjuran untuk mengerjakan amalan baik di bulan Dzulhijjah. Terutama pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah maupun di tanggal 1-9 Dzulhijjah. Merujuk dari buku 'Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya' karya Khalifa Zain Nasrullah, 'Hidup Tenang dan Dikejar-kejar Rezeki' karya Zainal Abidin, hingga 'Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa' karya Ustadz Ali Amrin al-Qurawy, berikut keutamaan puasa 1-9 Dzulhijjah termasuk di dalamnya puasa Tarwiyah dan puasa Arafah:
1. Menghapus Dosa Selama Dua Tahun
Keutamaan puasa 1-9 Dzulhijjah pertama berasal dari puasa Arafah yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Berdasarkan riwayat dari Muslim, puasa sunnah Arafah dapat menghapus dosa seorang muslim selama dua tahun yaitu satu tahun yang lalu dan satu tahun mendatang. Berikut isi dari hadits tersebut:
ΨΉΩ ΩΨͺΨ§Ψ―Ω Ψ±ΨΆΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩ ΩΨ§Ω: ΩΨ§Ω Ψ±Ψ³ΩΩ Ψ§ΩΩΩ Ψ΅ΩΨΉΩ : Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩΨ±Ω Ψ°ΩΩΩΩΩΨ¨Ω Ψ³ΩΩΩΨͺΩΩΩΩΩ Ω ΩΨ§ΨΆΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨͺΩΩΩΨ¨ΩΩΩΨ©Ω
Artinya: "Dari Qatadah, ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda, 'Puasa pada hari 'Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang' (HR. Muslim).
2. Termasuk Hari-hari yang Dicintai Allah SWT
Kemudian Rasulullah SAW juga menganjurkan beramal sholeh di bulan Dzulhijjah. Hal tersebut ternyata bukan tanpa alasannya. Seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a., sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan hari-hari yang dicintai oleh Allah SWT.
"Tidak ada hari-hari yang mengerjakan amalan sholeh pada hari-hari itu yang lebih baik dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini" (HR. Bukhari).
3. Lebih Utama dari Jihad di Jalan Allah SWT
Kemudian terdapat sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dikisahkan sahabat Rasulullah SAW bertanya perihal, "Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allah?" Rasulullah SAW menjawab:
"Termasuk lebih utama dibandingkan jihad di jalan Allah, kecuali orang-orang yang berangkat berjihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada seorang pun yang kembali" (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Hal tersebut senada dengan sebuah riwayat dari Bukhari. Ibnu Abbas r.a. menceritakan tentang hari-hari dalam mengerjakan amalan sholeh di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Lalu para sahabat Rasulullah SAW bertanya, "Apakah lebih baik dari pahala jihad fi sabilillah?"
Dikisahkan bahwa Rasulullah SAW memberikan jawaban. Rasulullah SAW menjawab:
"Tidak lebih dicintai oleh Allah pada hari-hari selain hari-hari sepuluh itu untuk berjihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar dengan dirinya dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan membawa apapun dari yang tersebut. Yakni, setelah berjihad lalu mati syahid" (HR. Bukhari).
4. Kesungguhan Kaum Muslim
Selanjutnya, keutamaan puasa 1-9 Dzulhijjah juga menjadi wujud dari kesungguhan kaum muslim dalam mengerjakan amalan baik. Hal ini seperti yang telah diriwayatkan melalui hadits dari Ibnu Abbas r.a. Melalui hadits tersebut Ibnu Abbas r.a. berkata:
"Apabila kamu masuk ke dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka bersungguh-sungguhlah sampai hampir saja ia tidak mampu menguasainya (melaksanakannya)" (HR. Darimi).
5. Bernilai Sama dengan Puasa Setahun dan Malam Lailatul Qadar
Sebagai salah satu ibadah sunnah yang dapat dikerjakan oleh kaum muslim di bulan Dzulhijjah, puasa pada sepuluh hari pertama di bulan tersebut memberikan keutamaan yang dinilai sama seperti puasa setahun dan malam Lailatul Qadar. Hal ini seperti disampaikan dalam riwayat Tirmidzi bahwa:
"Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk dipakai beribadah lebih dari sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan sholat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan sholat pada malam Lailatul Qadar" (HR. Tirmidzi).
Bacaan Niat Puasa 1-9 Dzulhijjah
Mengingat puasa 1-9 Dzulhijjah memberikan keutamaan bagi kaum muslim, hendaknya setiap muslim untuk mengamalkannya. Sebelum mengerjakan puasa sunnah di awal bulan Dzulhijjah, dianjurkan bagi umat Islam untuk mengawalinya dengan bacaan niat.
Sebagai informasi, kaum muslim akan menjumpai tiga jenis puasa pada tanggal 1-9 Dzulhijjah. Mulai tanggal 1-7 Dzulhijjah, seorang muslim dapat mengerjakan puasa sunnah Dzulhijjah. Kemudian di tanggal 8 Dzulhijjah akan ada puasa Tarwiyah dan pada 9 Dzulhijjah terdapat puasa Arafah. Hal ini membuat bacaan niat puasa tersebut berbeda-beda.
Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah
Menurut buku 'Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya' karya Khalifa Zain Nasrullah, niat puasa di bulan Dzulhijjah dapat dilantunkan di dalam hati. Namun, tidak ada larangan untuk melafalkan secara lisan bacaan niat tersebut. Adapun niat puasa 1-7 Dzulhijjah adalah sebagai berikut:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω Ψ΄ΩΩΩΨ±Ω Ψ°ΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΨ¬ΩΩΨ©Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
"Nawaitu shauma syahru dzulhijjah sunnatan lillaahi ta'aala."
Artinya: "Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah)
Kemudian dikutip dari buku 'Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian' karya Dr Muh Hambali, MAg, berikut bacaan niat puasa Tarwiyah yang dapat diamalkan oleh seorang muslim:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨ±ΩΩΩΩΩΩΨ©Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ.
Nawaitu shauma tarwiyyata sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah)
Apabila puasa Tarwiyah dapat diamalkan pada tanggal 8 Dzulhijjah, maka sehari setelahnya atau di tanggal 9 Dzulhijjah, kaum muslim dapat mengamalkan puasa Arafah. Masih mengutip dari buku yang sama, ini bacaan niat puasa Arafah:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ±ΩΩΩΨ©Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ.
Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Puasa 1-9 Dzulhijjah
Sejatinya tidak ada perbedaan dalam mengerjakan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah dengan puasa-puasa yang lain. Kaum muslim dapat menunaikannya dengan menyudahi waktu sahur dan menyegerakan berbuka saat tiba waktunya. Kemudian selama mengerjakan puasa, kaum muslim juga harus menahan lapar, haus, dan hawa nafsu.
Namun, terdapat hal yang membedakan berasal dari bacaan niatnya. Kemudian ada juga tata cara puasa 1-9 Dzulhijjah yang perlu diperhatikan oleh setiap muslim. Masih merujuk dari buku 'Cinta Shaum, Zaakat, dan Haji', puasa bulan Dzulhijjah dapat dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Sepuluh hari yang dimaksudkan adalah puasa sunnah pada tanggal 1-9 Dzulhijjah, kemudian dilanjutkan di hari kesepuluh yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Namun, perlu dipahami bahwa puasa pada saat Idul Adha hanya berlangsung sampai seorang muslim melaksanakan sholat Idul Adha. Apabila sudah selesai mengerjakan sholat tersebut, perlu segera untuk membatalkan puasa tersebut. Sebaliknya, jika ada seorang muslim yang tetap melanjutkan puasa, maka hukumnya menjadi haram.
Jadwal Puasa 1-9 Dzulhijjah 1445 Hijriah
Sementara itu, jadwal puasa 1-9 Dzulhijjah 1445 Hijriah perlu untuk diketahui oleh kaum muslim. Hal ini bertujuan agar setiap muslim memiliki acuan kapan dimulainya puasa bulan Dzulhijjah hingga kapan Hari Raya Idul Adha hadir di tahun ini.
Merujuk dari Kalender Hijriah yang dibagikan secara resmi oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, berikut jadwal puasa 1-9 Dzulhijjah 1445 Hijriah:
1 Dzulhijjah 1445 H: Sabtu, 8 Juni 2024 (puasa sunnah Dzulhijjah)
2 Dzulhijjah 1445 H: Minggu, 9 Juni 2024 (puasa sunnah Dzulhijjah)
3 Dzulhijjah 1445 H: Senin, 10 Juni 2024 (puasa sunnah Dzulhijjah)
4 Dzulhijjah 1445 H: Selasa, 11 Juni 2024 (puasa sunnah Dzulhijjah)
5 Dzulhijjah 1445 H: Rabu, 12 Juni 2024 (puasa sunnah Dzulhijjah)
6 Dzulhijjah 1445 H: Kamis, 13 Juni 2024 (puasa sunnah Dzulhijjah)
7 Dzulhijjah 1445 H: Jumat, 14 Juni 2024 (puasa sunnah Dzulhijjah)
8 Dzulhijjah 1445 H: Sabtu, 15 Juni 2024 (puasa sunnah Dzulhijjah, puasa sunnah Tarwiyah)
9 Dzulhijjah 1445 H: Minggu, 16 Juni 2024 (puasa sunnah Dzulhijjah, puasa sunnah Arafah)
10 Dzulhijjah 1445 H: Senin, 17 Juni 2024 (Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah)
Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai keutamaan puasa 1-9 Dzulhijjah lengkap dengan bacaan niat, tata cara, hingga jadwalnya. Semoga dapat menjadi salah satu panduan bagi detikers dalam mengamalkannya, ya.
(par/apl)