Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah: Tata Cara, Ganjaran, dan Dalilnya

Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah: Tata Cara, Ganjaran, dan Dalilnya

Anindya Milagsita - detikJateng
Rabu, 04 Jun 2025 08:40 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
Ilustrasi puasa arafah 2025. Foto: Shutterstock/
Solo -

Ada berbagai amalan baik yang dapat dikerjakan oleh kaum muslim setiap bulan Dzulhijjah, saut di antaranya adalah puasa sunnah di hari Arafah atau yang juga dikenal sebagai puasa Arafah. Sebagai panduan bagi kaum muslim yang hendak mengerjakannya, simak niat puasa Arafah lengkap dengan tata cara, ganjaran, hingga dalilnya melalui artikel ini.

Di dalam buku 'Ternyata Shalat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan' oleh Ceceng Salamudin, MAg, dijelaskan bahwa puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 bulan Dzulhijjah. Puasa ini dapat dikerjakan bagi kaum muslim yang belum mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji.

Sebagai puasa sunnah yang hanya bisa dikerjakan sebanyak satu kali dalam setahun, puasa Arafah sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi siapa saja kaum muslim yang mampu mengerjakannya. Satu di antaranya telah diterangkan melalui sebuah riwayat hadits.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ustadz Ali Amrin al-Qurawy dalam bukunya 'Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa' memberikan penjelasan terkait dengan anjuran berpuasa Arafah. Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya, 'Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah?' Rasulullah SAW bersabda, 'Walau jihad di jalan Allah kecuali selama-lamanya (menjadi syahid)'." (HR. Bukhari)

ADVERTISEMENT

Mengingat puasa Arafah merupakan amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di tanggal 9 Dzulhijjah, maka hendaknya kaum muslim untuk mengerjakannya. Sebagai panduan bagi siapa saja yang ingin menunaikan puasa Arafah, berikut ulasannya.

Tata Cara Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Sejatinya, pengerjaan puasa Arafah serupa dengan pengerjaan puasa-puasa sunnah lainnya. Kaum muslim perlu untuk menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, hingga hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa.

Sementara itu, di dalam buku 'Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa' karya Nur Solikhin, dijelaskan bahwa puasa Arafah tidak hanya dapat dikerjakan oleh kaum muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji. Bagi mereka yang berkesempatan untuk berhaji juga dapat mengerjakan puasa sunnah tersebut.

Namun demikian, puasa Arafah bagi orang yang berhaji diperbolehkan jika mampu saja. Apabila puasa Arafah yang dikerjakan justru membuat lemah atau tidak dapat maksimal untuk mengerjakan amalan selama berhaji, maka pengerjaan puasa tersebut justru menjadi makruh hukumnya.

Seperti namanya, puasa Arafah hanya dapat dikerjakan di tanggal 9 Dzulhijjah. Tanggal tersebut sekaligus menandai waktu bagi jemaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah. Oleh sebab itulah, pengerjaan puasa Arafah bagi orang berhaji perlu diperhatikan pada kemampuan masing-masing jemaah.

Sementara itu, Dr Muh Hambali, MAg dalam bukunya 'Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian' menerangkan pengerjaan puasa Arafah serupa dengan puasa sunnah lainnya. Hal yang membedakan adalah puasa Arafah memiliki bacaan niat yang berbeda dengan puasa sunnah lainnya.

Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa puasa Arafah memiliki bacaan niat tersendiri. Masih merujuk dari buku yang sama, berikut bacaan niat puasa Arafah yang bisa diamalkan oleh kaum muslim sebelum mengerjakan puasa sunnah tersebut.

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ عَرَفَةَ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰.

Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala."

Ganjaran Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Lantas, apa sajakah ganjaran bagi orang berpuasa Arafah? Masih merujuk dari buku yang sama, yaitu 'Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian', dapat diketahui bahwa terdapat riwayat hadits dari Muslim yang menerangkan tentang ganjaran puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah.

Pada hadits pertama diterangkan bahwa puasa Arafah diharapkan dapat memberikan ganjaran berupa dihapuskannya dosa selama dua tahun, yaitu setahun sebelum dan setahun sesudahnya. Sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Aku berharap kepada Allah agar puasa hari Arafah dapat menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya." (HR. Muslim)

Kemudian di dalam hadits yang lain turut dijelaskan bahwa ganjaran puasa Arafah diharapkan dapat membebaskan siapa saja yang mengerjakannya dari api neraka. Adapun sabda Rasulullah SAW bahwa:

"Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hambanya dari api neraka lebih banyak daripada hari Arafah." (HR. Muslim)

Dalil Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Selain memahami adanya ganjaran yang didapatkan saat berpuasa Arafah, terdapat dalil berpuasa sunnah tersebut. Salah satu di antaranya seperti diungkap dalam buku 'Puasa Wajib dan Sunah yang Paling Dianjurkan' oleh Zainul Arifin, MPdI, bahwa terdapat sebuah riwayat hadits yang menerangkan tentang keutamaan di hari Arafah. Di dalam riwayat tersebut diterangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman, 'Apa yang diinginkan oleh merek?'." (HR. Muslim)

Kemudian di dalam buku yang sama, juga turut dijelaskan tentang amalan lainnya yang turut dianjurkan untuk dikerjakan di hari Arafah. Sebagaimana diriwayatkan bahwa:

"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan, sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para nabi sebelumku adalah ucapan, 'La ilaaha illallaah wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli sya-in qadiir' (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah, kecuali Allah semata; tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu)." (HR. Tirmidzi).

Doa Hari Arafah

Sebelumnya telah disinggung adanya sebuah doa yang bisa diamalkan di hari Arafah. Doa tersebut ternyata juga merupakan sebuah bacaan yang paling sering diamalkan oleh Rasulullah SAW di hari Arafah. Habib Syarief Muhammad Alaydrus menjelaskan dalam bukunya 'Agar Hidup Selalu Berkah', bahwa terdapat riwayat yang menerangkan doa hari Arafah.

Pada riwayat pertama berasal dari Thalhah ibn Ubaidillah ibn Kariz r.a. yang memberikan penuturan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Sebaik-baiknya doa yang saya ucapkan dan juga oleh nabi-nabi sebelumku adalah:

Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‡ΩŽ Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ­Ω’Ψ―ΩŽΩ‡Ω Ω„ΩŽΨ§ Ψ΄ΩŽΨ±ΩΩŠΩƒΩŽ Ω„ΩŽΩ‡Ω

LΓ’ ilaha illallah wahdahu lΓ  syarika lahu.

Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Maha Esa yang tiada sekutu bagi-Nya".

Kemudian di dalam riwayat lainnya juga turut disampaikan doa hari Arafah dalam versi yang lebih panjang. Diriwayatkan bahwa:

"Doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah Saw. pada hari Arafah adalah:
Ω„ΩŽΨ§ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‡ΩŽ Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ­Ω’Ψ―ΩŽΩ‡Ω Ω„ΩŽΨ§ Ψ΄ΩŽΨ±ΩΩŠΩƒΩŽ Ω„ΩŽΩ‡Ω Ω„ΩŽΩ‡Ω الْمُلْكُ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩ‡Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΩ…Ω’Ψ―Ω ΩˆΩŽΩ‡ΩΩˆΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ كُلِّ Ψ΄ΩŽΩŠΩ’Ψ‘Ω Ω‚ΩŽΨ―ΩΩŠΨ±ΩŒ

La ilaha illallah wahdahu lΓ‘ syarika lahu lahu al-mulku wa lahu al-hamdu wa huwa 'alΓ’ kulli syai'in qadir

Artinya: "Tiada tuhan selain Allah Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan, dan kepunyaan-Nya segala pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)." (HR Al-Tirmidzi [5/572])

Itulah tadi rangkuman mengenai niat puasa Arafah 9 Dzulhijjah lengkap dengan tata cara, ganjaran, dan juga dalilnya. Semoga informasi ini membantu, ya.




(par/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads