Pemerintah Kabupaten Blora menganggarkan dana miliaran rupiah guna mewujudkan gerakan pembangunan buah organik lokal nusantara (Gerbang Blora). Anggarannya cukup fantastis yaitu senilai Rp 2,1 miliar untuk anggaran belanja bibit buah.
"Program kita pengen Blora menjadi branding buah. Blora, buah organik lokal nusantara," terangnya saat ditemui di Blora, Kamis (16/5/2024).
Melalui Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, pihaknya mendorong kelompok tani yang ada di Blora selain tanaman pangan, juga tanaman buah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu kita dorong beberapa daerah yang mungkin ingin fokus alpukat, ada yang durian. Kita dukung itu. Itu pun atas saran masukan masyarakat. Karena Blora ini kan cocok untuk ditanam buah, karena daerahnya kapur kalau ditanam buah itu manis," terangnya.
Dia mengaku sedang menggalakkan program buah organik lokal nusantara. Menurutnya tanaman buah bisa dipanen dengan jangka panjang. Buah juga mampu meningkatkan asupan gizi.
"Buah sangat membantu. Tidak terasa 2 tahun sudah berbuah dan bisa meningkatkan asupan gizi. Kita juga minta kepada teman-teman media bagaimana untuk ikut penyalurannya, diawasi pohon e seperti apa, sudah tumbuh atau belum. Karena kita niatkan selain padi jagung juga konsen untuk pengembangan buah-buahan," jelasnya.
Meskipun program tersebut sempat mendapatkan komentar miring, menurut Arief hal itu sudah biasa. Adanya program tersebut juga berasal dari respon atas saran dan masukan masyarakat. Untuk mendukung program ini juga Blora mendapat bantuan dari pemerintah pusat.
"Kita namanya program ada yang pro kontra itu ya biasa, yang penting dijalankan. Bahwa itu barangnya ada. Yang penting program itu tidak fiktif, nanti bisa dicek di lapangan sudah tersalur kepada masyarakat. Dan kelompok yang mengajukan. Dan juga nanti dipantau perkembangannya kayak apa," jelasnya.
(akn/ega)