Panen di Jomboran, Wabup Klaten Dukung Produksi Beras Rendah Karbon

Panen di Jomboran, Wabup Klaten Dukung Produksi Beras Rendah Karbon

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 15 Mei 2024 20:45 WIB
Wakil Bupati Klaten
Foto: detikJateng/Arina Zulfa Ul Haq
Klaten -

Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya menghadiri kegiatan Wiwitan Panen Padi Petani Mitra Low Carbon Rice. Ia turut mengampanyekan produksi beras rendah karbon yang tengah digencarkan di Kabupaten Klaten.

Acara yang digelar konsorsium Program Low Carbon Rice, yakni Preferred by Nature (PbN), Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi), serta Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) ini dilaksanakan di Sawah Jomboran, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten. Kegiatan tersebut juga diikuti para petani mitra Low Carbon Rice.

Technical Expert PbN, Siti Jamilah menjelaskan, Program Low Carbon Rice atau produksi beras rendah karbon sendiri merupakan proyek yang didanai Switch Asia dari Uni Eropa yang kemudian dilaksanakan PbN, Perpadi, serta KRKP. Program ini menjadi salah satu upaya untuk mengurangi gas karbon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuannya adalah bagaimana kita lebih cenderung membangun tata kelola pertanian yang berkelanjutan. Karena beras merupakan salah satu faktor strategis dan menjadi polemik," kata Siti dalam sambutannya, Rabu (15/5/2024).

Siti menambahkan, pihaknya mencoba menciptakan pertanian yang berkelanjutan lewat sinergi dari masing-masing pihak yang terkait di bidang pertanian.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, pertanian yang berkelanjutan sudah sepatutnya digencarkan di Indonesia, mengingat kini produktivitas dinilai menurun, sementara tuntutan agar kualitas beras lebih baik justru semakin tinggi.

"Sehingga kami berharap hari ini adalah langkah awal kita mengukir sebuah sejarah. Karena kita harus berubah, untuk itu kami mohon dukungan pemerintah supaya hal baik ini tidak kehilangan arah," harapnya.

Hal tersebut pun mendapat dukungan baik dari Yoga selaku Wabup Klaten. Yoga menilai, program tersebut bisa menjadi upaya Kabupaten Klaten untuk menjaga keseimbangan, kelestarian lingkungan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Ia berharap pertanian berkelanjutan di Kabupaten Klaten yang juga menjadi lumbung pangan Jawa Tengah (Jateng) ini bisa terwujud lewat program produksi beras rendah karbon. Para petani pun diharapkan mampu menikmati hasil keuntungan panen lebih banyak karena kesuburan tanah yang meningkat.

"Contoh (program low carbon rice) itu dari pupuknya, mulai dari pembenihan tidak menggunakan pupuk kimia, jadi menggunakan pupuk organik seperti kompos," jelasnya.

"Kemudian penanganannya juga tidak terlalu banyak menggunakan alat-alat, untuk menjaga lingkungan, mengurangi gas rumah kaca," sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yoga pun sempat memanen padi di sawah Desa Jomboran bersama perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Kepala Desa Jomboran, PnB, KRKB, Perpadi, serta petani Desa Jomboran.

(ncm/ega)


Hide Ads