Selama ini merokok dianggap sebagai kebiasaan yang cenderung kurang memberikan manfaat baik bagi kesehatan. Namun, terdapat anggapan bahwa merokok dapat menjaga berat badan, benarkah demikian?
Menurut KBBI, rokok adalah gulungan tembakau berukuran kira-kira sebesar kelingking yang dibungkus dengan menggunakan daun nipah maupun kertas. Sementara itu, disampaikan dalam buku 'Edukasi Bahaya Merokok bagi Kesehatan Reproduksi pada Remaja' karya Anita Herawati, rokok dapat diartikan sebagai silinder kertas berukuran antara 70-120 mm yang ukurannya bervariasi di beberapa negara dan memiliki diameter sekitar 10 mm. Silinder kertas tersebut berisikan daun tembakau yang telah dicincang.
Kemudian dikatakan merokok merupakan kegiatan menghirup asap hasil dari gulungan tembakau terbalut dengan daun nipah maupun kertas yang dibakar hingga menghasilkan asap. Asap tersebut masuk ke dalam tubuh lalu dihembuskan kembali keluar tubuh, baik itu melalui mulut maupun hidung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun menjadi salah satu kebiasaan yang kurang memberikan dampak yang baik bagi kesehatan, tetapi ada sebuah anggapan yang menyebut rokok bisa membantu seseorang untuk menjaga berat badannya. Lantas benarkah anggapan tersebut? detikJateng telah merangkum informasi tersebut, simak penjelasannya melalui artikel berikut.
Benarkah Merokok Dapat Menjaga Berat Badan?
Terkait dengan hal ini terdapat penjelasan yang perlu untuk diketahui mengenai kaitan rokok dengan menjaga berat badan. Seperti disampaikan dalam buku 'Prevalensi dan Mitigasi Dini Terhadap Perilaku Merokok Adiktif' karya Ns. Gaung Eka Ramadhan, SKep, MKM, merokok selama ini dianggap sebagai salah satu cara bagi seseorang untuk menjaga berat badannya. Bahkan ada juga individu yang menganggap bahwa merokok bisa menjadi salah satu cara diet.
Hal tersebut berkaitan dengan kandungan nikotin yang ada di dalam rokok. Sebagai informasi, nikotin yang terdapat di dalam rokok memiliki cara kerja yang dapat menekan rasa lapar. Inilah yang menjadi alasan bagi sebagian orang untuk merokok sebagai cara diet mereka.
Namun, ternyata hal tersebut dianggap sebagai sikap positif yang terbentuk terhadap awal mula kebiasaan merokok itu sendiri. Sikap positif yang dimaksudkan adalah saat seseorang menganggap rokok dapat memberikan dampak yang baik bagi kesehatan maupun efek bermanfaat bagi tubuh mereka. Sayangnya, sikap positif inilah yang membuat seseorang tidak bisa lepas dari kebiasaan merokok mereka alias kecanduan.
Sementara itu, dijelaskan dalam laman Medical News Today, merokok memang dapat membantu tubuh mempercepat proses lemak sekaligus menekan nafsu makan. Kondisi inilah yang menyebabkan seseorang mengalami penurunan berat badan atau ada juga kemungkinan bagi mereka dalam mencegah penambahan berat badan.
Meskipun terlihat seperti memberikan dampak yang baik bagi tubuh, tetapi nyatanya merokok justru membawa perubahan lain yang tidak disadari. Perubahan-perubahan tersebut justru merugikan bagi tubuh hingga dapat mengancam nyawa mereka.
Kemudian dikatakan melalui buku 'Berbagai Cara Menambah Berat Badan yang Aman' karya Erny Herliana, merokok menjadi ide yang cukup buruk bagi seseorang yang ingin menambah berat badan mereka. Hal ini dikarenakan merokok bisa menekan nafsu makan, tetapi justru mempengaruhi indera lainnya. Baik itu indera perasa maupun penciuman.
Efek Kesehatan Akibat Merokok
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, merokok dapat memberikan perubahan dalam tubuh yang cenderung merugikan. Hal ini berkaitan dengan kandungan yang terdapat di setiap rokok. Masih mengutip dari buku yang sama, dalam sebatang rokok terkandung nikotin, tar, karbon monoksida, karsinogen, dan iritan.
Nikotin di dalam sebatang rokok dapat memberikan efek kesehatan seperti memicu kecanduan, menyempitkan pembuluh darah arteri, membuat darah mudah menggumpal, hingga merusak jaringan otak. Kemudian rokok juga mengandung tar yang bisa berpengaruh pada peningkatan produksi lendir dan cairan di dalam paru-paru hingga menghancurkan sel-sel yang berada di saluran pernapasan.
Karbon monoksida yang terkandung di dalam asap rokok juga bisa memberikan efek racun pada darah karena dapat mengikat hemoglobin dalam darah sebanyak 200 kali lebih kuat apabila dibandingkan dengan oksigen. Sementara itu, karsinogen juga menjadi zat berbahaya yang terkandung di dalam rokok karena dapat merangsang risiko kanker di dalam tubuh. Tak ketinggalan, dalam sebatang rokok juga terdapat zat iritan yang dapat mengganggu saluran pernapasan hingga kantong udara yang ada di dalam paru-paru.
Merujuk dari penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya merokok bisa menjaga berat badan, tetapi justru memberikan dampak yang negatif bagi tubuh. Maka dari itu, disarankan agar seseorang yang ingin menjaga berat badannya untuk lebih bijak dalam mencari metode yang tepat dan mampu memberikan manfaat bagi kesehatan.
Nah, itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai benarkah merokok dapat menjaga berat badan yang dilengkapi dengan efek dan dampak merokok bagi kesehatan. Semoga informasi ini mampu menjawab rasa penasaran dari detikers, ya.
(par/ams)