- Benarkah Keramas Bikin Darah Menstruasi Berhenti?
- Mitos Lainnya tentang Mandi dan Keramas Selama Menstruasi 1. Mandi Air Hangat Membuat Darah Keluar Lebih Banyak 2. Mandi atau Berendam Bisa Menghentikan Menstruasi 3. Mandi Saat Menstruasi Bisa Menyebabkan Infeksi atau Masalah Kesehatan 4. Keramas Saat Haid Bisa Membuat Rambut Rontok atau Keriting 5. Harus Keramas pada Hari Pertama Menstruasi 6. Dilarang Masuk ke Air Saat Haid (Termasuk Mandi, Berendam, dan Berenang)
- Cara Menjaga Kebersihan Diri Selama Menstruasi 1. Rajin Mencuci Tangan Sebelum dan Sesudah Mengganti Pembalut 2. Ganti Pembalut atau Produk Menstruasi Secara Teratur 3. Buang Produk Menstruasi dengan Benar 4. Gunakan Pakaian Dalam yang Bersih dan Nyaman 5. Jaga Kebersihan Area Intim dengan Benar
- 6. Hindari Produk Menstruasi yang Mengandung Pewangi 7. Minum Air yang Cukup dan Jaga Pola Makan Sehat 8. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin
Banyak mitos beredar seputar menstruasi, salah satunya adalah anggapan bahwa keramas atau mandi dengan air dingin saat haid bisa membuat darah menstruasi berhenti atau menyebabkan gangguan kesehatan. Beberapa orang bahkan percaya bahwa air dingin dapat menyebabkan raan mutin (cairan dari vagina) naik ke otak. Namun, benarkah keramas bikin darah menstruasi berhenti?
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, menstruasi adalah proses alami dalam siklus reproduksi wanita, di mana lapisan dinding rahim (endometrium) meluruh dan keluar melalui vagina. Umumnya, menstruasi berlangsung 5-7 hari setiap bulan, mulai dari pubertas hingga sekitar usia 50 tahun. Saat menstruasi berhenti secara permanen, fase ini disebut menopause, yang menandai akhir masa reproduksi wanita.
Ingin tahu apakah keramas benar-benar membuat darah menstruasi berhenti atau tidak? Sebaiknya kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benarkah Keramas Bikin Darah Menstruasi Berhenti?
Dikutip dari buku Healthy Menstruation: A Guide for Girls yang diterbitkan oleh UNICEF, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa mencuci rambut atau mandi dengan air dingin dapat menghentikan darah menstruasi atau membahayakan kesehatan. Sebaliknya, menjaga kebersihan tubuh, termasuk mandi dan keramas setiap hari, sangat penting selama menstruasi. Saat kita menjaga kebersihan, tubuh terasa lebih segar, nyaman, dan kepercayaan diri meningkat.
Selain itu, suhu air hangat maupun dingin tidak mempengaruhi siklus menstruasi atau jumlah darah yang keluar. Menstruasi adalah proses alami yang dikendalikan oleh hormon, bukan oleh suhu air yang digunakan saat mandi. Oleh karena itu, perempuan yang sedang haid tidak perlu khawatir untuk keramas atau mandi dengan air dingin.
Jadi, mitos bahwa keramas saat menstruasi dapat menghentikan darah haid adalah tidak benar. Sebaliknya, menjaga kebersihan tubuh, termasuk rambut, justru membantu kita merasa lebih sehat dan nyaman selama periode menstruasi.
Mitos Lainnya tentang Mandi dan Keramas Selama Menstruasi
Selain mitos di atas, masyarakat di Indonesia maupun dunia juga mempercayai sejumlah mitos lainnya seputar mandi dan keramas selama menstruasi. Dihimpun dari Healthline, berikut adalah sejumlah mitos dan fakta sebenarnya.
1. Mandi Air Hangat Membuat Darah Keluar Lebih Banyak
Faktanya, air hangat memang bisa meningkatkan sirkulasi darah, yang secara teori dapat membuat darah mengalir lebih lancar. Namun, tidak ada bukti ilmiah bahwa mandi air hangat akan menyebabkan perdarahan lebih banyak dari biasanya. Menstruasi adalah proses alami yang dikendalikan oleh hormon, bukan oleh suhu air yang kita gunakan untuk mandi.
2. Mandi atau Berendam Bisa Menghentikan Menstruasi
Meskipun saat berendam di dalam air terlihat seperti darah berhenti mengalir, sebenarnya itu hanya ilusi. Saat tubuh terendam air, tekanan dari luar bisa memperlambat aliran darah sementara. Namun, lapisan dinding rahim tetap akan luruh seperti biasa, dan darah akan kembali keluar setelah kita keluar dari air.
3. Mandi Saat Menstruasi Bisa Menyebabkan Infeksi atau Masalah Kesehatan
Justru sebaliknya, menjaga kebersihan tubuh saat menstruasi sangat penting untuk mencegah infeksi, seperti infeksi jamur vagina (vulvovaginal candidiasis), bacterial vaginosis (BV), dan infeksi saluran kemih (ISK). Mandi dan mengganti pembalut secara teratur dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
4. Keramas Saat Haid Bisa Membuat Rambut Rontok atau Keriting
Tidak ada hubungan antara menstruasi dan perubahan pada kondisi rambut. Rambut rontok lebih dipengaruhi oleh faktor genetik, stres, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Begitu pula dengan tekstur rambut, yang tidak akan berubah hanya karena mencuci rambut saat menstruasi.
5. Harus Keramas pada Hari Pertama Menstruasi
Tidak ada aturan khusus mengenai kapan seseorang harus mencuci rambut saat menstruasi. Yang terpenting adalah menjaga kebersihan tubuh dan merasa nyaman.
6. Dilarang Masuk ke Air Saat Haid (Termasuk Mandi, Berendam, dan Berenang)
Mitos yang terakhir adalah wanita dilarang masuk ke air termasuk mandi, berendam, dan berenang selama menstruasi. Namun faktanya tidak ada alasan medis yang melarang seseorang untuk mandi atau bahkan berenang saat menstruasi. Jika merasa kurang nyaman dengan darah yang keluar, bisa menggunakan tampon, menstrual cup, atau menstrual disc untuk mencegah darah bercampur dengan air.
Cara Menjaga Kebersihan Diri Selama Menstruasi
Berdasarkan informasi yang terdapat pada laman resmi US Centers for Disease Control and Prevention, menjaga kebersihan diri selama menstruasi adalah hal yang wajib dilakukan. Tujuannya adalah mengurangi bau tidak sedap, mencegah infeksi, dan menjaga kenyamanan sepanjang hari. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan saat menstruasi atau haid.
1. Rajin Mencuci Tangan Sebelum dan Sesudah Mengganti Pembalut
Sebelum menyentuh produk menstruasi, pastikan tangan dalam keadaan bersih. Mencuci tangan dengan sabun sebelum mengganti pembalut, tampon, atau menstrual cup membantu mencegah masuknya bakteri ke dalam area sensitif.
Setelah mengganti pembalut atau produk menstruasi lainnya, cuci tangan kembali untuk memastikan tidak ada bakteri atau darah yang tertinggal di tangan. Kebiasaan ini sangat penting untuk menjaga kebersihan pribadi dan menghindari risiko infeksi.
2. Ganti Pembalut atau Produk Menstruasi Secara Teratur
Pembalut harus diganti setiap beberapa jam, tergantung pada seberapa banyak darah yang keluar. Jika aliran darah cukup banyak, pembalut sebaiknya diganti lebih sering untuk menghindari lembap berlebihan yang bisa memicu iritasi kulit atau infeksi.
Untuk tampon, jangan menggunakannya lebih dari 8 jam karena dapat meningkatkan risiko Toxic Shock Syndrome (TSS), yaitu infeksi bakteri yang berbahaya. Jika menggunakan menstrual cup, pastikan untuk mencucinya setiap hari dan mensterilkannya setelah masa menstruasi selesai.
3. Buang Produk Menstruasi dengan Benar
Pembalut, tampon, atau produk menstruasi sekali pakai lainnya tidak boleh dibuang ke dalam toilet karena bisa menyumbat saluran pembuangan. Sebaiknya, bungkus dengan tisu atau plastik sebelum dibuang ke tempat sampah agar lebih higienis.
Untuk menstrual cup dan celana menstruasi yang bisa digunakan kembali, pastikan mencuci dan membersihkannya sesuai petunjuk pada produk. Kebersihan produk yang digunakan ulang sangat penting untuk menghindari infeksi dan iritasi.
4. Gunakan Pakaian Dalam yang Bersih dan Nyaman
Memilih pakaian dalam berbahan katun lebih baik dibandingkan bahan sintetis karena lebih breathable dan dapat menyerap keringat dengan baik. Celana dalam yang terlalu ketat bisa menyebabkan gesekan dan meningkatkan kelembapan di area intim, yang dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur.
Selalu ganti pakaian dalam minimal dua kali sehari, terutama jika terasa lembap atau berkeringat. Kebiasaan ini membantu menjaga area vagina tetap kering dan mengurangi risiko infeksi.
5. Jaga Kebersihan Area Intim dengan Benar
Saat membersihkan area kewanitaan, cukup gunakan air bersih tanpa sabun yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras. Vagina adalah organ yang bisa membersihkan dirinya sendiri, sehingga tidak perlu menggunakan produk pembersih khusus yang justru bisa mengganggu keseimbangan pH alami dan menyebabkan infeksi seperti bacterial vaginosis atau infeksi jamur.
Selain itu, penting untuk selalu menyeka dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar. Cara ini mencegah perpindahan bakteri dari anus ke vagina yang bisa memicu infeksi saluran kemih (ISK).
6. Hindari Produk Menstruasi yang Mengandung Pewangi
Beberapa pembalut dan tampon mengandung pewangi untuk mengurangi bau selama menstruasi. Namun, bahan kimia dalam pewangi tersebut dapat menyebabkan iritasi dan reaksi alergi pada area sensitif.
Gunakan produk menstruasi yang tidak mengandung pewangi atau bahan kimia tambahan untuk menghindari iritasi kulit dan menjaga keseimbangan bakteri alami di area vagina.
7. Minum Air yang Cukup dan Jaga Pola Makan Sehat
Menjaga hidrasi dengan minum cukup air dapat membantu tubuh mengeluarkan racun dan menjaga keseimbangan cairan, yang berperan penting dalam mengurangi risiko infeksi. Selain itu, cukup minum air juga bisa membantu mengurangi rasa kembung selama menstruasi.
Makan makanan sehat yang kaya akan zat besi, seperti sayuran hijau, daging merah, dan kacang-kacangan, juga penting untuk menggantikan darah yang hilang selama haid. Hindari makanan yang terlalu asin atau manis karena bisa memperparah retensi cairan dan memperburuk gejala menstruasi.
8. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin
Menstruasi yang tidak teratur, aliran darah yang terlalu banyak, atau nyeri hebat bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan hormon, PCOS (Polycystic Ovary Syndrome), atau penyakit tiroid. Jika mengalami perubahan yang tidak biasa pada siklus haid, segera konsultasikan dengan dokter.
Pemeriksaan tahunan yang mencakup pap smear, pemeriksaan panggul, dan konsultasi kesehatan reproduksi bisa membantu mendeteksi masalah sejak dini. Dengan menjaga kesehatan reproduksi secara rutin, kita bisa lebih memahami kondisi tubuh dan menangani masalah sebelum menjadi lebih serius.
Nah, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai keramas bikin darah menstruasi berhenti yang sebenarnya adalah mitos. Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(par/par)