Undip Bakal Verifikasi Ulang KIP-K Buntut Viral Mahasiswi Hedon

Undip Bakal Verifikasi Ulang KIP-K Buntut Viral Mahasiswi Hedon

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 07 Mei 2024 17:43 WIB
Undip buka PSSB atau Penerimaan Seleksi Siswa Berpotensi
Undip (Foto: Doc. undip.ac.id)
Semarang -

Universitas Diponegoro (Undip) Semarang akan melakukan verifikasi penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) pada tahun kedua penerimaan. Para mahasiswa penerima diimbau segera lapor ke pihak kampus jika perekonomiannya sudah membaik dan mampu.

Rektor Undip Suharnomo mengatakan saat viral mahasiswi Undip yang diduga menyalahgunakan KIP-K beberapa waktu lalu, pihaknya langsung menghubungi Kemenristekdikti. Dalam proses itu disebutkan tidak ada yang salah salah proses verifikasi yang dilakukan Undip yang kemudian disetujui Kemenristekdikti.

"Melihat kemarin kita viral banget, saya tegaskan Undip tidak salah untuk verified KIP-K. Jadi KIP-K Undip kebanyakan adalah terusan dari KIP-K SMA. Jadi KIP-K ini diterbitkan oleh instansi yang lain. Oleh karena itu instansi lain sangat terpercaya untuk itu. Dan (saat itu) mungkin ada sedikit salah dari kita kita evaluasi, di awal sudah benar gitu, dan kita sudah verified oleh Dikti," kata Suharnomo di Rektorat Undip, Semarang, Selasa (7/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suharnomo menyadari tidak selamanya mahasiswa kurang mampu penerima KIP-K akan terus miskin dan bisa perekonomiannya sudah membaik. Jika memang demikian, diharapkan mahasiswa itu berkoordinasi dengan pihak kampus.

"Ya mudah-mudahan kalau nanti beliau-beliau itu (penerima KIP-K) sudah ada rezeki, ya please bilang ke kita dong untuk 'aku nggak butuh lagi', lah. Banyak yang lain yang membutuhkan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Jika memang tidak ada yang mengundurkan diri ketika sudah mampu, Suharnomo menegaskan pihak kampus akan melakukan verifikasi di tahun kedua.

"Jadi sekali lagi saya tegaskan Undip sudah benar untuk verifikasi KIP-K, hanya saja kita akan tambahkan hasil diskusi dengan kemendikbudristek, akhir tahun kedua kita akan verifikasi apakah penerima KIP-K ini masih layak untuk menerima. Kalau sudah nggak, karena ada rezeki-rezeki yang lain, ya please teman-teman mahasiswa memang akan kita geser ke yang lebih membutuhkan," katanya.

Suharnomo menyebut dalam perkara yang viral itu ada lima nama mahasiswa yang disebut. Salah satunya sudah mengundurkan diri sedangkan yang lain masih ada yang berhak menerima.

"Yang satu mengundurkan diri, yang lain sebenarnya, masih ada yang berhak menerima ya," ujarnya.

Suharnomo juga menyadari mahasiswa penerima KIP-K juga tidak selamanya harus terlihat miskin atau kurang mampu. Maka wajar ketika di media sosial mereka menunjukkan hal berbeda dari kehidupannya dengan tujuan agar bisa menyesuaikan dengan lingkungan. Namun ia berpesan, janganlah menjadi hedonisme.

"Ya hak orang juga bahwa yang miskin itu tidak harus kelihatan menderita banget ya, hak-hak mereka juga untuk ya tampil di depan mahasiswa yang lain itu gagah-gagah lah karena itu kan soal harga diri," ujarnya.

Selain itu, Suharnomo mengatakan data diri penerima KIP-K memang tidak pernah dipublikasikan. Hal itu untuk menjaga kehidupan sosial penerima yang memang kurang mampu.

"Undip tidak pernah loh menyebutkan. Misalnya wisuda, penerima itu kan enggak pernah (disebut namanya), tapi hanya menyebutkan 'wisuda tahun ini periode ini yang menerima KIP-K adalah 90 orang. Kita nggak pernah loh nyebut nama. Undip sangat menjaga privasi karena kehormatan itu. Menjadi miskin kemudian kuliah, kemudian dibully temennya, itu menyakitkan, tidak ada orang yang mau miskin kemudian ketahuan miskin dan dikasihani," ujar Suharnomo.

Untuk diketahui, mahasiswi Undip berinisial CMJ sempat membuat heboh karena postingan di media sosialnya yang disebut hedon, padahal dia adalah penerima KIP-K yang ditujukan untuk warga kurang mampu dan berprestasi.

CMJ sudah mengklarifikasi dan mengaku saat menerima KIP-K dia memang kurang mampu. Kemudian dia berusaha bangkit hingga perekonomiannya membaik.

Meski begitu, dia tidak mengundurkan diri dari KIP-K sehingga akhirnya viral. Setelah viral, mahasiswi itu akhirnya mengajukan surat pengunduran diri dari program KIP-K.




(ams/apl)


Hide Ads