Kasus DBD Masih Tinggi, Dinkes Klaten Imbau Masyarakat Terus Waspada

Kasus DBD Masih Tinggi, Dinkes Klaten Imbau Masyarakat Terus Waspada

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 24 Apr 2024 15:00 WIB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto di Alun-alun Klaten
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto di Alun-alun Klaten (Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Jakarta -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten mencatat terdapat 17 orang di Kabupaten Klaten yang meninggal dunia akibat kasus demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus DBD ini membuat Dinkes mengimbau masyarakat untuk terus waspada.

Kepala Dinkes Kabupaten Klaten Anggit Budiarto mengatakan hingga minggu ke-15 tercatat bahwa ada 329 kasus positif DBD, dengan total kematian hingga 17 orang.

"DBD sampai minggu ke-15 itu terdapat 329 kasus positif dengan angka kematian 17. Jadi dibandingkan tahun lalu memang diakui meningkat hampir dua kali lipat. Tahun lalu 134, sekarang 329. Terus kematiannya tahun lalu itu di angka 8, ini sudah sudah 17," kata Anggit kepada awak media di Alun-alun Klaten, beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan kasus DBD secara masif di Kabupaten Klaten, memang tidak termasuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB). Namun, Dinkes Kabupaten Klaten tetap menyikapi hal tersebut dengan serius dan masih akan berupaya melakukan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin.

"Kemungkinan karena masih banyak jentik-jentik yang ada di sekitar. Kita akan gencarkan terus terkait dengan PSN. Jadi kita tetap bekerjasama dengan camat, lurah, RT, RW untuk menggerakkan PSN yang lebih serius. Kemarin kan kita lakukan seminggu sekali, sekarang semoga bisa (seminggu) dua kali," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Adapun, sebaran kasus demam berdarah paling banyak ditemukan di Kecamatan Pedan. Sementara kasus kematian akibat DBD juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Wonosari, Juwiring, Bayat, Karangdowo, Klaten Selatan, Prambanan, dan Manisrenggo.

Anggit pun mengimbau masyarakat Kabupaten Klaten untuk terus menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan cara mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta meningkatkan daya tahan tubuh, seperti yang dilakukan saat pandemi COVID-19. Jika kondisi tubuh terasa panas, disarankan untuk melakukan pengecekan di rumah sakit terdekat

"Tetap melakukan pemeriksaan pelayanan kesehatan pada panas hari kedua. Bila perlu, lakukan pemeriksaan laboratorium di hari yang ketiga atau keempat. Waspada yang menyeluruh, tidak menimbulkan kepanikan," jelas Anggit.

Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan kasus DBD yang terus meningkat ini telah menjadi fokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten untuk ditangani. Sebelumnya, Pemkab Klaten pun melaksanakan PSN serentak di setiap daerah di Kabupaten Klaten sebagai upaya pencegahan kasus DBD.

"Ternyata demam berdarah belum mereda, sehingga saya mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Klaten untuk jaga kebersihan, jaga kesehatan," imbaunya.

"Nyamuk tidak melulu berada di tempat-tempat yang kotor, tapi justru di tempat-tempat yang tentunya bersih. Sehingga yang harus kita lakukan adalah jaga kondisi tubuh juga lingkungan," sambungnya.

Sri Mulyani menambahkan, Pemkab Klaten juga akan terus menggencarkan PSN serentak sebagai upaya penanganan kasus demam berdarah. Sementara itu, masyarakat diimbau agar terus waspada dan menjaga daya tahan tubuh.

(anl/ega)


Hide Ads