Kasus Kekerasan Seks di Klaten Menurun, Warga Diimbau Tak Takut Lapor

Kasus Kekerasan Seks di Klaten Menurun, Warga Diimbau Tak Takut Lapor

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 23 Apr 2024 13:57 WIB
Pemkab Klaten
Foto: Dok. Pemkab Klaten
Klaten - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DISSOSP3AKB) Kabupaten Klaten mencatat kasus kekerasan seksual di Kabupaten Klaten mengalami penurunan. Meski begitu, masyarakat tetap dianjurkan untuk tak takut melakukan pelaporan.

Hal tersebut disampaikan Kepala DISSOSP3AKB Kabupaten Klaten Puspo Enggar Hastuti. Ia menjelaskan untuk tahun 2022 terdapat 61 kasus kekerasan seksual, pada 2023 terdapat 31 kasus kekeresan seksual. Sementara hingga April 2024 ini terdapat 6 kasus kekerasan seksual, dengan 4 orang yang kini masih dalam proses penanganan. Angka ini menunjukkan adanya penurunan terhadap kasus kekerasan seksual khususnya yang berbasis gender di Kabupaten Klaten.

"Alhamdulillah saat ini memang untuk kasus menurun, tapi juga menurunnya ini jangan sampai mereka karena takut melapor," kata Puspo kepada detikJateng di Alun-alun Klaten, Senin (22/4/2024).

Ia mengingatkan kepada para perempuan agar bisa memposisikan diri dan tak takut untuk melakukan pelaporan jika mengalami kekerasan seksual. DISSOSP3AKB pun senantiasa melakukan pendampingan terhadap para korban atau pelapor.

"Kita sudah maksimal, karena memang Dinsos ini kan kapasitasnya untuk mendampingi. Jadi terkait teknis dan lain sebagainya itu kita harus kerja sama dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) ataupun instansi terkait, yang penting itu," terangnya.

"Ada kurang lebih 4 orang yang kita tangani dan sekarang on proses. Kita terus memotivasi dan mendampingi bahwa kita tidak boleh menyembunyikan kasus ini. Kita harus angkat, tidak boleh takut. Kita ada dalam perlindungan negara dan kita punya hak yang sama," ujarnya.

Selain mendorong para perempuan untuk melakukan pelaporan terhadap perilaku kekerasan seksual, Puspo juga berupaya untuk mewujudkan kesetaraan gender di Kabupaten Klaten. Pada peringatan Hari Kartini, pihaknya akan mengadakan seminar yang menggaungkan emansipasi wanita.

"Kita pastinya berdasar pada cita-cita Ibu Kita Kartini bahwa kita perempuan yang membedakan itu adalah kodrat kita melahirkan dan menyusui, selain itu kita punya hak yang sama. Seminar kita akan mengangkat materi bahwa perempuan bisa," jelasnya.

Terkait kesetaraan gender di Kabupaten Klaten sendiri, kata Puspo, juga sudah terwujud dengan banyaknya perempuan yang ikut ambil peran di kehidupan bermasyarakat, tetmasuk di pemerintahan. Mulai dengan menjabat sebaga kepala daerah, kepala OPD, kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ataupun mengelola Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Kalau yang saya lihat saat ini banyak perempuan-perempuan sudah semangat, dimana dia tidak lagi jadi 'konco wingking', buktinya banyak UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang dikelola oleh perempuan," kata Puspo kepada detikJateng di Alun-alun Klaten, Senin (22/4/2024).

"Kemudian dari lingkungan kita sendiri Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, oleh bupati juga banyak para perempuan yang diberikan amanah kepercayaan sebagai pimpinan suatu organisasi ataupun OPD (Organisasi Perangkat Daerah), camatnya banyak perempuan, kepala UPTD juga banyak perempuan," sambungnya.

Selain itu, para perempuan di Kabupaten Klaten dinilai sudah tidak dianggap sebelah mata. Puspo pun berharap, Hari Kartini ini dapat memupuk motivasi perempuan Kabupaten Klaten agar terus aktif berperan dan memperjuangkan apa yang sudah menjadi hak-haknya. (akn/ega)



Hide Ads