Naik kereta api kini jauh lebih mudah dan nyaman jika dibandingkan dengan era 90-an. Berikut foto-foto perjuangan pemudik naik kereta era 90-an yang dikumpulkan tim detikJateng dari sejumlah media cetak, diakses dari arsip Monumen Pers Solo pada Kamis (4/4/2024).
1. Masuk Gerbong Lewat Jendela
Sekarang sudah tidak ada penumpang kereta api yang keluar-masuk gerbong lewat jendela. Pada era 90-an, pemandangan seperti foto di bawah ini sudah lazim saat musim mudik Lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arus balik di Cepu - Suasana arus balik di beberapa wilayah, termasuk Cepu, memperlihatkan berjubelnya orang naik kendaraan umum. Gambar suasana "meriah" di Stasiun KA Cepu (Bernas/hoe). Koran BERNAS edisi Senin Wage, 21 Maret 1994. Foto: dok. Monumen Pers Solo
Jangankan naik ke atap, penumpang kereta saat ini akan ditegur jika berdiri terlalu lama di gerbong atau di dekat pintu. Berikut foto perjuangan pemudik yang hendak balik naik kereta jurusan Sidareja (Cilacap) - Jakarta pada tahun 1990.
ADVERTISEMENT
Jakarta, Kami Kembali! Foto: Amri Zainun/Jawa Pos. Walaupun tidak tampak ada ledakan arus balik, tetapi ekreta api jurusan Sidareja-Jakarta yang lewat Bandung hari Rabu masih dijejali penumpang. Yang tidak kebagian tempat harus nekad naik ke atap menantang peringatan Polsus KA dan intaian maut di perjalanan. Mengerikan buat yang tidak biasa tetapi sudah jadi makanan sehari-hari mereka yang selalu hidup "di tepian". (Harian Umum Pikiran Rakyat edisi Kamis 3 Mei 1990) Foto: dok. Monumen Pers Solo
3. Berjubel hingga di Lokomotif
Kursi di dalam gerbong kereta bisa dibilang 'barang mewah' pada musim mudik Lebaran di era 90-an. Saking penuhnya, penumpang kereta pada masa itu tak sedikit yang nekat berjubel di sekeliling lokomotif.
Foto: Amri Zainun/Jawa Pos. Setelah 12 jam berhimpit-himpitan di gerbong, bergelantungan di badan lok kereta api, atau duduk tanpa berpegangan sama sekali di atapnya, penumpang KA jurusan Purwokerto-Jakarta yang berangkat pukul 06.00 pagi baru mendcapai Jembatan Gedebage, Bandung, Senin sore kemarin. Masih sekitar lima jam lagi sebelum mereka sampai ke tujuan. (Harian Umum Pikiran Rakyat edisi Selasa 30 Maret1993) Foto: dok. Monumen Pers Solo
4. Antre Tiket Berjam-jam di Stasiun
Memesan tiket kereta kini cukup pakai aplikasi di ponsel, bisa diakses di mana pun, tak perlu harus antre berdiri berjam-jam di stasiun seperti yang diabadikan dalam foto di bawah ini.
ANTRI ARUS BALIK. Sejak Sabtu lalu arus balik mulai terasa. Untuk mendapatkan tiket kereta api ke Jakarta dan Surabaya, para calon penumpang harus antri selama berjam-jam di stasiun Tawang-Semarang. Foto: (KR-Isdiyanto)-a (Kedaulatan Rakyat, Senin, 30 April 1990). Foto: dok. Monumen Pers Solo
Artikel ini ditulis oleh Nindasari dan Rayza Teguh Prastiyo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Puncak apresiasi dengan lebih dari 20 penghargaan kepada tokoh, institusi, serta komunitas yang inovatif dan berkontribusi positif untuk Jawa Tengah dan DI Yogyakarta