Hal itu tertuang dalam informasi hasil monitoring HTH (Hari Tanpa Hujan) dan Analisia Curah Hujan Dasarian (sepuluh harian) ke 3 Maret 2024, Prakiraan Probabilistik Dasarian 1 April 2024 dan Prakiraan Deterministik Dasarian 1 April 2024 sampai Dasarian 1 Mei 2024 Provinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi Jawa Tengah.
Dalam prakiraan deterministik curah hujan pada dasarian 1 April atau 10 hari pertama bulan April 2024, sebagian besar wilayah Jawa Tengah masim kriteria rendah hingga menengah (21 mm - 150 mm per dasarian).
Namun ada yang masuk kriteria Tinggi (100-300 mm per dasarian) yaitu Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara , Purbalingga dan Banyumas.
Pada dasarian kedua atau sepuluh hari kedua bulan April 2024, sebagian besar wilayah Jawa Tengah dalam kriteria rendah - menengah (21 - 150 mm). Kecuali sebagian wilayah Pemalang, Pekalongan, Batang, dan Banjarnegara yang masuk kriteria Tinggi (100-200 mm per dasarian).
Sedangkan dasarian 3 bulan April 2024 sebagian besar wilayah di Jawa tengah umumnya masuk kategori rendah - menengah (11 mm - 150 mm) kecuali sebagian wilayah Pemalang termasuk kriteria tinggi (151 - 200 mm).
Sementara itu dalam keterangan persnya, BMKG menyebut terdeteksi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu (10.2oLS 121.0oBT) dan diidentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari kedepan.
"Kemunculan bibit siklon baru ini akan memicu terjadinya cuaca ekstrem. Jadi mohon kepada masyarakat diharapkan untuk lebih berhati-hati dan waspada," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan yang dikutip detikJateng, Sabtu (6/4/2024).
Dwikorita mengimbau masyarakat dan juga pemudik berhati-hati karena cuaca ekstrem tersebut bisa memicu bencana hidrometeorologi.
"Apabila kondisi cuaca sedang buruk, jangan memaksakan diri (untuk mudik) dan sebaiknya ditunda. Utamakan keselamatan, bukan kecepatan," jelasnya.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengatakan kombinasi pengaruh berbagai fenomena cuaca tersebut bisa menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang - lebat yang disertai kilat atau angin kencang di sebagian wilayah Indonesia hingga 11 April 2024. Wilayah tersebut yaitu:
4-7 April 2024
- Sumatra Barat
- Jambi
- Bengkulu
- Kep. Bangka Belitung
- Sumatra Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
8-11 April 2024
- Aceh
- Sumatra Utara
- Sumatra Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Jambi
- Kep. Bangka Belitung
- Sumatra Selatan
- Bengkulu
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
"Mohon dipahami yang kami sampaikan ini adalah kondisi secara umum atau general di masing-masing wilayah. Untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih akurat dengan resolusi yang lebih tinggi di setiap kecamatan. Mohon untuk dapat melihat atau mengunjungi aplikasi cuaca dengan perubahan cuaca setiap 3 jam," jelasnya
(ahr/ahr)