Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan cuaca selama musim mudik Lebaran 2025. Selama masa mudik ini, diperkirakan cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
"Cuaca merupakan salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi keselamatan perjalanan mudik. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini sebelum berangkat, terutama bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari laman BMKG, Minggu (23/3/2025).
Dwikorita menjelaskan cuaca buruk seperti hujan lebat masih terjadi selama Maret 2025 karena gangguan atmosfer. Contohnya akibat sirkulasi siklonik di beberapa perairan Indonesia, aktifnya Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Rossby Ekuator dan Kelvin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah (Kemenkoinfra) pun memetakan arus mudik Lebaran terjadi selama 27-28 Maret 2025. Adapun arus balik, diperkirakan meningkat pada 6-7 April 2025.
Sementara berdasarkan informasi dari Jasa Marga, puncak arus mudik Lebaran 2025 diprediksi pada 28 Maret 2025. Kemudian puncak arus balik terjadi pada 6 April 2025.
Oleh karena itu, bagi para pemudik yang akan melakukan perjalanan pulang selama tanggal-tanggal tersebut perlu mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi. Bagaimana prediksi cuaca selama musim mudik Lebaran tahun ini?
Prediksi Cuaca Selama Musim Mudik Lebaran 2025
Potensi Curah Hujan Tinggi (21-31 Maret 2025)
Hujan tinggi dengan status waspada berpotensi terjadi di beberapa kabupaten/kota di provinsi berikut:
- Aceh
- Kepulauan Riau
- Sumatera Selatan
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Sulawesi Selatan
- Papua Tengah
Potensi Banjir Kategori Tinggi (21-31 Maret 2025)
Kemudian BMKG juga memetakan beberapa wilayah yang berpotensi dilanda banjir, berikut daftarnya:
- Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur: Kecamatan Amfoang Tengah dan Kecamatan Amfoang Timur
- Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur: Kecamatan Cibal, Kecamatan Langke Rembong, Kecamatan Reok, Kecamatan Ruteng, Kecamatan Wae Ri
- Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur: Kecamatan Kuwus dan Kecamatan Ndoso
- Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur : Kecamatan Maila utara dan Kecamatan Tabu
Imbauan BMKG bagi Para Pemudik
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengingatkan pemudik yang menggunakan transportasi udara dan laut untuk lebih memerhatikan prakiraan cuaca. Dia mengatakan potensi hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi dapat terjadi.
"Khusus bagi pemudik yang akan menyeberang menggunakan kapal laut, perlu mewaspadai potensi gelombang tinggi dan angin kencang, terutama di perairan Selat Sunda, Selat Lombok, Laut Jawa, dan perairan sekitar Nusa Tenggara," imbaunya.
Begitu juga bagi masyarakat yang bepergian dengan pesawat, menurut Guswanto harus siap dengan keterlambatan penerbangan akibat cuaca buruk di beberapa wilayah.
"Kami mengimbau pemudik untuk terus berkoordinasi dengan pihak maskapai, operator pelabuhan, dan BMKG guna mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi cuaca di rute perjalanan mereka," tambah Guswanto.
Dwikorita juga menyarankan kepada masyarakat agar senantiasa memantau informasi cuaca terkini. Selain itu, langkah mitigasi perlu juga dilakukan untuk mendukung mudik Lebaran berjalan lancar.
"Kami juga mengingatkan pemudik untuk membawa perlengkapan darurat, serta memahami langkah evakuasi jika menghadapi kondisi darurat di perjalanan. Keselamatan adalah prioritas utama, jangan memaksakan perjalanan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan," tutup Dwikorita.
(cyu/nwk)