Selama bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Mulai dari terbit fajar hingga maghrib, mereka harus menahan lapar, haus, dan menghindari hal-hal yang membatalkan puasa.
Rasa lapar dan haus wajar dirasakan setiap orang yang berpuasa, sehingga tak jarang orang-orang mengeluh lapar dan haus, apalagi di siang yang terik saat tengah berpuasa.
Hal itu kemudian yang sering menjadi pertanyaan. Apakah mengeluh lapar dan haus dapat menghilangkan pahala atau bahkan membatalkan puasa seseorang? Begini penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Surakarta, Dr. Farhan, Lc.MA menjelaskan, perkara tersebut ternyata tidak membatalkan puasa ataupun menghilangkan pahala puasa seseorang. Akan tetapi, mengeluh lapar dan haus saat berpuasa dapat mengurangi kesempurnaan puasa itu sendiri.
"Tentang mengeluh lapar, haus, itu tidak merusak puasa, tetapi memang mengurangi kesempurnaan puasa itu. Jadi menafikan kesempurnaannya, tidak menafikan puasanya itu sendiri secara total," kata Farhan saat dihubungi detikJateng, Jumat (29/3/2024).
Ia menjelaskan, dengan mengeluh saat menjalankan puasa, bisa jadi tanda tidak kuatnya iman seseorang. Padahal dalam salah satu hadis riwayat Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa orang yang berpuasa dengan landasan iman dan mengharap rida Allah maka akan dihapuskan dosa-dosanya yang telah lalu.
Ω ΩΩΩ Ψ΅ΩΨ§Ω Ω Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ Ψ₯ΩΩΩ ΩΨ§ΩΩΨ§ ΩΩΨ§ΨΩΨͺΩΨ³ΩΨ§Ψ¨ΩΨ§ ΨΊΩΩΩΨ±Ω ΩΩΩΩ Ω ΩΨ§ ΨͺΩΩΩΨ―ΩΩΩ Ω Ω ΩΩΩ Ψ°ΩΩΩΨ¨ΩΩΩ
Artinya: "Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Nah mengeluh itu, itu tandanya tidak kuat ikhtisarnya atau jangan-jangan juga tidak kuat imannya. Maka letaknya pada pengurangan kesempurnaan itu," jelasnya.
Meski tidak sampai membatalkan puasa seseorang, kata Farhan, mengeluh lapar dan haus saat berpuasa tetap harus dihindari agar kesempurnaan dari berpuasa dapat terjaga dan tidak terkurangi.
"Puasa seharusnya penuh dengan keridaan, penuh dengan semangat, dan menjauhkan diri dari berkeluh kesah, merasa kerepotan dan seterusnya," jelasnya.
Bagi Anda pembaca detikJateng juga bisa menyampaikan pertanyaan seputar Puasa dan Ramadan yang akan dijawab oleh pakar di bidangnya. Pertanyaan bisa dikirim melalui email dengan subjek [bukber detikJateng] dan dikirimkan ke: infojateng@detik.com
(ahr/rih)