Sejarah Isra Miraj: Perjalanan Rasulullah Bertemu Allah Terima Perintah Sholat

Sejarah Isra Miraj: Perjalanan Rasulullah Bertemu Allah Terima Perintah Sholat

Anindya Milagsita - detikJateng
Rabu, 07 Feb 2024 16:09 WIB
Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi Isra Miraj Foto: Getty Images/iStockphoto/wongmbatuloyo
Solo -

Sejarah Isra Miraj menjadi informasi penting yang hendaknya diketahui oleh setiap muslim. Temukan ulasan mengenai sejarah Isra Miraj lengkap dengan surat, doa, dan hadits secara lengkap melalui paparan berikut ini.

Mengutip dari buku 'Kisah Isra' Mi'raj' yang disusun oleh Syofyan Hadi, dijelaskan bahwa Isra dan Miraj merupakan salah satu peristiwa sejarah yang sangat penting dan agung dalam perjalanan risalah Nabi Muhammad SAW. Diketahui bahwa perjalanan tersebut sangatlah jauh dan sangat sulit untuk digambarkan.

Bahkan perjalanan Isra Miraj dapat melemahkan kemampuan akal untuk menerima penjelasannya. Akan tetapi, perjalanan tersebut benar-benar dialami oleh Rasulullah SAW. Lantas seperti apa sejarah Isra Miraj yang melibatkan perjalanan Rasulullah SAW yang digambarkan begitu luar biasa dan menakjubkan? Simak ulasan kisahnya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Bacaan Doa Isra Miraj dan Tata Cara Membacanya, Dibaca Saat 27 Rajab

Sejarah Isra Miraj

Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam buku '99 Kisah Menakjubkan dalam Al-Quran' karya Ridwan Abqary, secara umum peristiwa Isra Miraj merupakan salah satu kejadian penting bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia. Melalui peristiwa ini Allah SWT memberikan perintah langsung kepada Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan sholat lima waktu.

Bukan hanya itu, Rasulullah SAW juga berkesempatan untuk menyaksikan kebesaran dari ciptaan Allah SWT. Peristiwa ini disebut tidak dapat disaksikan oleh umat manusia lainnya. Hal tersebut menunjukkan betapa menakjubkan peristiwa Isra Miraj.

ADVERTISEMENT

Perjalanan Nabi Muhammad ke Langit ke-7 dalam Semalam

Sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang dikisahkan naik hingga langit ke-7 dijelaskan dalam sebuah kitab bertajuk Qishshatul Mi'raj karya Syekh Najmuddin al-Ghaithi. Pada kitab tersebut, Syekh Najmuddin al-Ghaithi menjabarkan kisah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW secara detail dan juga lengkap. Adapun ringkasan dari kisah Isra Miraj yang berisikan perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit k-7 dalam semalam adalah sebagai berikut.

Dikisahkan bahwa Rasulullah SAW tengah dirundung kesedihan karena ditinggal pergi oleh sang istri, Sayyidah Khadijah al-Kubra, dan pamannya yang bernama Abu Thalib. Pada saat tengah berada di kediamannya, Rasulullah SAW didatangi oleh tiga malaikat yang membawakan air zam-zam. Diketahui bahwa dua dari ketiga malaikat tersebut adalah Jibril dan Mikail.

Ketiga malaikat itu membantu beliau untuk mensucikan hatinya dari berbagai keburukan dengan kebaikan-kebaikan. Selain membawakan zam-zam, ditemani oleh malaikat Jibril, Rasulullah SAW diajak untuk melakukan perjalanan dengan menaiki buraq. Dijelaskan bahwa buraq tersebut warnanya yang putih dengan tingginya di atas keledai dan di bawah kuda.

Perjalanan tersebut diketahui hanya terjadi selama semalam. Namun, waktu yang ditempuh sebenarnya adalah panjang hingga berhari-hari lamanya. Melalui perjalanan tersebut Rasulullah SAW menemui banyak peristiwa yang memberikannya berbagai pengalaman hingga pengetahuan yang baru. Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bolak-balik bertemu dengan Allah SWT.

Hal tersebut lantaran beliau menerima perintah untuk menunaikan kewajiban sholat. Pada awalnya perintah sholat berjumlah 50 kali. Namun, berkat pertimbangan mengingat umatnya yang tak akan mampu melaksanakan sebanyak itu, Rasulullah SAW mencoba untuk meminta keringanan kepada Allah SWT atas saran dari Nabi Musa AS. Hingga akhirnya perintah sholat berubah menjadi 5 kali dalam sehari.

Sebelum sampai di langit yang ke-7 untuk mendapatkan perintah sholat, Rasulullah SAW harus melewati beberapa pintu dalam tingkatan langit untuk diberikan pertanyaan yang sama. Malaikat Jibril yang menemani beliau pun membantu Rasulullah SAW untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh para penjaga langit.

Surat Al Isra, Ayat Tentang Isra Miraj

Kehadiran Isra Miraj juga ternyata telah disebutkan dalam firman Allah SWT melalui Surat Al-Isra ayat 1. Adapun bunyi Surat Al-Isra ayat 1 adalah sebagai berikut:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ۝١

"Sub-ḫânalladzî asrâ bi'abdihî lailam minal-masjidil-ḫarâmi ilal-masjidil-aqshalladzî bâraknâ ḫaulahû linuriyahû min âyâtinâ, innahû huwas-samî'ul-bashîr."

Artinya: "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Doa Isra Miraj

Lantas seperti apa doa Isra Miraj yang dapat dipanjatkan oleh seorang muslim? Diketahui bahwa Isra Miraj bertepatan dengan 27 Rajab. Hal tersebut menandakan bahwa umat Islam dapat melantunkan doa di malam 27 Rajab. Masih mengutip dari laman Nahdlatul Ulama, bahwa doa 27 Rajab memiliki keutamaan salah satunya akan dipenuhi hajat maupun kebutuhannya. Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri. Dijelaskan bahwa:

مَنْ قَرَأَ بِهَذَا الدُّعَاءِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَجَبَ ثُمَّ يَسْأَلُ الله حَاجَتَهُ فَاِنَّهَا تُقْضَى بِاِذْنِ اللهِ

Artinya: "Barang siapa yang membaca doa ini pada malam 27 Rajab, kemudian meminta kepada Allah (untuk dipenuhi) kebutuhannya, maka akan dipenuhi kebutuhannya dengan izin Allah" (Abdullah al-Halabi, Nurul Anwar wa Kanzul Abrar fi Dzikris Shalati 'alan Nabi al-Mukhtar, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: tt], halaman 38).

Mengingat malam 27 Rajab yang bertepatan dengan Isra Miraj memiliki keistimewaan, seorang muslim dapat melantunkan doa. Sejatinya, tidak ada doa yang dikhususkan pada waktu tersebut. Namun, dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT, diharapkan dapat menjadi amalan baik yang ditujukan semata-mata sebagai ibadah hanya kepada-Nya. Bagi seorang muslim yang ingin mengetahui doa tersebut, berikut bacaan lengkapnya:

اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ

"Allāhumma innī as'aluka bi musyāhadati asrāril muhibbīn, wa bil khalwatil latī khashshashta bihā sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatas sābi'i wal 'isyrīn an tarhama qalbiyal hazīna wa tujība da'watī yā akramal akramīn."

Artinya: "Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki kedermawanan."

Hadits Tentang Isra Miraj

Salah satu hadits yang shahih tentang peristiwa Isra Miraj diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya. Dari sahabat Anas bin Malik, dari Anas bin Malik r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Didatangkan kepadaku Buraaq yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya sejauh pandangannya). Maka saya pun menungganginya sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang digunakan untuk mengikat tunggangan para Nabi. Kemudian saya masuk ke masjid dan shalat 2 rakaat kemudian keluar. Kemudian datang kepadaku Jibril 'alaihis salaam dengan membawa bejana berisi khamar dan bejana berisi air susu. Aku memilih bejana yang berisi air susu. Jibril kemudian berkata, 'Engkau telah memilih (yang sesuai) fitrah'.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit (pertama) dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya), 'Siapa engkau?' Dia menjawab: 'Jibril'. Dikatakan lagi, 'Siapa yang bersamamu?' Dia menjawab: 'Muhammad' Dikatakan, 'Apakah dia telah diutus?' Dia menjawab, 'Dia telah diutus'. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Adam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian kami naik ke langit kedua, lalu Jibril 'alaihis salaam meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya), 'Siapa engkau?' Dia menjawab, 'Jibril'. Dikatakan lagi, 'Siapa yang bersamamu?' Dia menjawab, 'Muhammad' Dikatakan, 'Apakah dia telah diutus?' Dia menjawab, 'Dia telah diutus'. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kedua) dan saya bertemu dengan Nabi 'Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakariya shallawatullahi 'alaihi maa, beliau berdua menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketiga dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya), 'Siapa engkau?' Dia menjawab, 'Jibril'. Dikatakan lagi, 'Siapa yang bersamamu?' Dia menjawab, 'Muhammad'. Dikatakan, 'Apakah dia telah diutus?' Dia menjawab, 'Dia telah diutus'. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga) dan saya bertemu dengan Yusuf 'alaihis salaam yang beliau telah diberi separuh dari kebagusan (wajah). Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keempat dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya), 'Siapa engkau?' Dia menjawab, 'Jibril'. Dikatakan lagi, 'Siapa yang bersamamu?' Dia menjawab, 'Muhammad'. Dikatakan, 'Apakah dia telah diutus?' Dia menjawab, 'Dia telah diutus'. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit keempat) dan saya bertemu dengan Idris alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah berfirman yang artinya, 'Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi' (Maryam:57).

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit kelima dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya), 'Siapa engkau?' Dia menjawab, 'Jibril'. Dikatakan lagi, 'Siapa yang bersamamu?' Dia menjawab, 'Muhammad'. Dikatakan, 'Apakah dia telah diutus?' Dia menjawab, 'Dia telah diutus'. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kelima) dan saya bertemu dengan Harun 'alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keenam dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya), 'Siapa engkau?' Dia menjawab, 'Jibril'. Dikatakan lagi, 'Siapa yang bersamamu?' Dia menjawab, 'Muhammad'. Dikatakan, 'Apakah dia telah diutus?' Dia menjawab, 'Dia telah diutus'. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Musa. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketujuh dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya), 'Siapa engkau?' Dia menjawab, 'Jibril'. Dikatakan lagi, 'Siapa yang bersamamu?' Dia menjawab, 'Muhammad'. Dikatakan, 'Apakah dia telah diutus?' Dia menjawab, 'Dia telah diutus'. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketujuh) dan saya bertemu dengan Ibrahim. Beliau sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur. Setiap hari masuk ke Baitul Ma'mur tujuh puluh ribu malaikat yang tidak kembali lagi. Kemudian Ibrahim pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, diapun berubah sehingga tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang sanggup mengambarkan keindahannya

Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. Kemudian saya turun menemui Musa 'alaihis salam. Lalu dia bertanya:, 'Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas umatmu?'. Saya menjawab, '50 shalat'. Dia berkata: 'Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya umatku tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Israil'. Beliau bersabda, 'Maka saya pun kembali kepada Tuhanku seraya berkata', 'Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk umatku'. Maka dikurangi dariku 5 shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata, 'Allah mengurangi untukku 5 shalat'. Dia berkata, 'Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan'.

Maka terus menerus saya pulang balik antara Tuhanku Tabaraka wa Ta'ala dan Musa 'alaihis salaam, sampai pada akhirnya Allah berfirman, 'Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis (baginya) satu kejelekan'. Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa 'alaihis salaam seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan', maka saya pun berkata, 'Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai saya pun malu kepada-Nya' (H.R Muslim 162).

Demikian tadi rangkuman mengenai sejarah Isra Miraj secara lengkap yang disertai dengan doa dan hadits yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Semoga informasi ini dapat memberikan wawasan baru bagi detikers




(par/ahr)


Hide Ads