Mengutip dari buku 'Sehat ala Rasulullah' yang disusun oleh Muyassaroh, terdapat salah satu hadits yang menyebutkan tentang puasa Ayyamul Bidh. Disebutkan bahwa Abu Hurairah berkata:
"Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasihat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati, pertama berpuasa tiga hari setiap bulannya. Kedua mengerjakan sholat Dhuha. Ketiga mengerjakan sholat witir sebelum tidur" (HR. Bukhari).
Diketahui bahwa berpuasa tiga hari setiap bulannya yang dimaksud adalah puasa Ayyamul Bidh. Ayyamul Bidh terdiri dari tiga hari utama yaitu jatuh di tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya dalam kalender Islam atau Hijriah. Seorang muslim dianjurkan untuk mengamalkannya agar
Agar seorang muslim dapat memiliki panduan untuk menjalankan puasa Ayyamul Bidh di bulan Rajab 2024, detikJateng telah merangkum informasinya secara lengkap. Simak uraian tentang jadwal puasa Ayyamul Bidh yang dilengkapi keutamaan dan asal-usulnya melalui artikel berikut.
Mengapa Disebut Ayyamul Bidh?
Sebelum mengetahui jadwal puasa Ayyamul Bidh, tidak ada salahnya bagi seorang muslim untuk mengetahui asal-usul dari Ayyamul Bidh. Mengutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, Ayyamul Bidh diambil dari kisah Nabi Adam AS. Dikisahkan bahwa pada saat beliau berpuasa pada hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih. Lalu pada saat hari kedua berpuasa, dua pertiga tubuhnya pun memutih. Kemudian di hari ketiga, seluruh tubuhnya menjadi putih. Hal tersebut sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a., disebutkan bahwa:
"Sebab dinamai 'Ayyamul Bidh' adalah riwayat Ibnu Abbas r.a., dinamai Ayyamul Bidh karena ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi, matahari membakarnya sehingga tubuhnya menjadi hitam. Allah SWT kemudian mewahyukan kepadanya untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh (hari-hari putih); 'Berpuasalah engkau pada hari-hari putih (ayyamul bidh)'. Lantas Nabi Adam AS pun melakukan puasa pada hari pertama, maka sepertiga anggota tubuhnya menjadi putih. Ketika beliau melakukan puasa pada hari kedua, sepertiga anggota yang lain menjadi putih. Dan pada hari ketiga, sisa sepertiga anggota badannya yang lain menjadi putih."
Namun, terdapat pendapat lain yang menyebutkan tentang awal mula Ayyamul Bidh. Penyebutan Ayyamul Bidh berasal dari tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya. Pada tanggal-tanggal tersebut terlihat terang benderang disinari rembulan.
Lebih lanjut, pada tanggal 13, 14, dan 15 pada bulan Hijriah diketahui terjadi siklus bulan purnama. Hal ini mengingat penanggalan tahun Hijriah didasarkan perputaran bulan. Akibatnya hari-hari tersebut terlihat putih atau terang. Tak heran, apabila Ayyamul Bidh juga disebut sebagai hari-hari terang.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab 2024
Lantas kapan puasa Ayyamul Bidh di bulan Rajab 2024 akan berlangsung? Mengingat puasa sunnah Ayyamul Bidh sangat dianjurkan, hendaknya bagi seorang muslim untuk menjalankannya. Pada bulan Rajab 2024 yang tengah berlangsung saat ini, akan ada puasa sunnah Ayyamul Bidh yang dapat diamalkan dalam waktu dekat. Merujuk dari Kalender Hijriah Indonesia 2024 dari Kemenag RI, berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Rajab 2024:
- 13 Rajab 1445 H: Kamis, 25 Januari 2024
- 14 Rajab 1445 H: Jumat, 26 Januari 2024
- 15 Rajab 1445 H: Sabtu, 27 Januari 2024
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Dirangkum dari buku 'Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW' karya Muhammad Ridho al-Thurisinai, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan puasa sunnah. Di antara yang telah dikerjakan oleh beliau adalah puasa Ayyamul Bidh.
Puasa ayyamul bidh merupakan salah satu amal shalih yang akan mendapatkan ganjaran sepuluh kali lipat. Disebutkan bahwa bagi setiap muslim yang menjalankan puasa Ayyamul Bidh tiga hari di setiap bulannya, akan dihitung telah berpuasa selama setahun penuh.
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh tersebut sejalan dengan yang disebutkan dalam sebuah hadits. Dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah SAW bersabda:
"Puasalah tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang masa." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasa'i).
Hal tersebut sejalan dengan yang disebutkan dalam laman resmi Nahdlatul Ulama. Sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dzar r.a., menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut, 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadits ini hasan." Ibnu Majah juga menilainya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra) (I'ânatut Thâlibîn Juz II).
Adapun Surat Al-An'am ayat 160 yang telah disebutkan tadi berbunyi:
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَاۚ وَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ١٦٠
"Man jâ'a bil-ḫasanati fa lahû 'asyru amtsâlihâ, wa man jâ'a bis-sayyi'ati fa lâ yujzâ illâ mitslahâ wa hum lâ yudhlamûn."
Artinya: "Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan yang seimbang dengannya. Mereka (sedikit pun) tidak dizalimi (dirugikan)."
Demikian tadi penjelasan mengenai pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh di bulan Rajab 2024 yang dilengkapi dengan keutamaan dan asal-usulnya. Semoga informasi ini bermanfaat!
(par/cln)