Volume tumpukan sampah itu diperkirakan mencapai sekitar 10 meter kubik. Jika tak segera dibersihkan, dikhawatirkan jembatan jalan antar desa itu jebol.
"Bambu dan kayu ini terbawa banjir pada hari Selasa (16/1)," kata Haryanto (43) warga setempat ditemui di lokasi Kamis (18/1/2024).
Dari pantauan detikJateng, sampah bambu dan kayu itu menumpuk di barat jembatan jalan antara desa di timur Dukuh Kauman. Sampah terhenti karena terhalang jembatan dan tak bisa masuk gorong-gorong.
Ada dua gorong-gorong di bawah jembatan tersebut. Satu gorong-gorong sudah tertutup yakni yang di sisi utara. Sehingga air sungai masih bisa mengalir.
![]() |
Ada dua tempat tumpukan sampah di alur sungai di dukuh tersebut. Selain di jembatan itu, ada satu lokasi lagi yakni di jembatan sebelah baratnya. Namun volumenya lebih kecil.
Selain sampah bambu dan kayu, tampak juga sampah-sampah plastik. Bahkan, tampak juga beberapa potong kayu berukuran besar.
Banjir yang membawa sampah di sungai itu terjadi setelah wilayah Kabupaten Boyolali diguyur hujan deras sejak siang hari, pada Selasa lalu itu. Termasuk di wilayah Kecamatan Banyudono.
"Kejadiannya itu, di sini (Dukuh Kauman) sudah tidak hujan. Kemudian baru datang banjir besar membawa material sampah bambu dan kayu itu. Saat ini suaranya bergemuruh, jadi banyak warga yang nonton," jelas Haryanto.
Menurut dia, kejadian serupa juga pernah terjadi. Sudah tiga kali ini. Namun sekarang ini yang paling parah, volumenya paling banyak.
Warga lainnya, Painem, mengemukakan saat itu di sungai tersebut banjir cukup besar. Tumpukan sampah juga ada di jembatan sebelah baratnya.
Sementara itu Parjono (48), seorang relawan Banyudono, mengatakan pada hari Selasa itu hujan mengguyur mulai sekitar pukul 10.00 WIB sampai sore. Mengakibatkan sungai itu terjadi banjir bambu.
"Yang dikhawatirkan jika terjadi banjir lagi, jembatan bisa roboh, karena nggak kuat nahan debit airnya sama sampahnya," kata Parjono.
Banjir yang menghanyutkan rumpun banbu dan kayu itu, cukup besar. Bahkan ada yang sampai sawah warga. Ketinggiannya sanpai sekitar 5 - 6 meter.
Pihaknya belum tahu bagaimana cara membersihkan tumpukan bambu dan kayu di sungai. Namun, lanjut dia, warga inisiatif akan membakarnya sedikit semi sedikit.
(apl/ahr)