Nenek Klaten Viral Dianiaya gegara Curi Bawang di Boyolali Kini Banjir Donasi

Nenek Klaten Viral Dianiaya gegara Curi Bawang di Boyolali Kini Banjir Donasi

Achmad Hussein Syauqii - detikJateng
Jumat, 09 Mei 2025 20:13 WIB
Nenek SA saat menerima banyak bantuan usai viral dianiaya gegara curi bawang di Boyolali.
Nenek SA saat menerima banyak bantuan usai viral dianiaya gegara curi bawang di Boyolali. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Seorang nenek SA (67) menjadi korban penganiayaan karena diduga mencuri bawang di Pasar Mangu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Usai kejadian itu viral, warga Kecamatan Polanharjo, Klaten itu kini dapat banyak bantuan.

"Ya banyak, ada dari Jakarta dan berbagai daerah. Dari DPR RI, Kapolres Boyolali, dari Blitar, dari Willy Salim Jakarta tadi, Mojokerto, Semarang, Bang Jhon Lbf, Kapolsek, Kapolres, Wakil Bupati juga," ungkap H (37) anak kedua SA kepada detikJateng di rumahnya, Jumat (9/5/2025) sore.

Diceritakan H, dirinya sebagai anak dan mewakili keluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat yang bersimpati dan membantu. Keluarga tidak menyangka banyak yang datang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak menyangka sama sekali. Apa yang terjadi kita tidak tahu, yang tahu cuma yang di atas (Tuhan YME)," kata H.

SA mengatakan kepada detikJateng yang datang memberikan bantuan ke rumahnya banyak. Dirinya tidak menyangka akan banyak yang memberikan bantuan dari jauh.

ADVERTISEMENT

"Tiyang adoh- adoh (dari jauh) dari Jakarta ada, mboten nyangka (tidak nyangka). Perasaan kulo nggih susah nggih bungah (ya senang ya susah), mboten nyangka (tidak menyangka)," ungkap SA kepada detikJateng.

Terpisah Kapolsek Polanharjo, AKP Abdillah, menyatakan SA memang warga Polanharjo. Dirinya datang menyaksikan penyerahan bantuan dari donatur Jakarta dan Lombok.

"Penyaluran bantuan dari mas Desta Resa dari Jakarta berupa dua ekor kambing dan sembako juga dari komunitas di Lombok. Diserahkan kepada ibu SA yang diduga melakukan perbuatan (mencuri) di Boyolali," jelas Abdillah kepada detikJateng.

"Semoga kambing bisa untuk modal usaha, sembako untuk memenuhi kebutuhan dan ibu SA bisa menjalani hidup dengan normal," imbuhnya.

Pantauan detikJateng, bantuan yang diserahkan dua ekor kambing, sembako, beras, dan uang. Warga sekitar rumah SA berkerumun karena menyaksikan pemberi bantuan yang datang dan pergi.

Viral Nenek Dianiaya gegara Curi Bawang

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang dinarasikan seorang nenek dihajar massa karena mencuri bawang di pasar Mangu, Boyolali, viral di media sosial. Polres Boyolali menyelidiki kasus ini.

"Setelah kita lakukan penyelidikan, alhamdulillah kita dapatkan lokasi ibu itu ada di Klaten alamatnya," kata Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, Kamis (8/5).

Dikemukakan Rosyid, ibu tersebut berinisial SA, sekitar 67 tahun, warga Polanharjo, Klaten. Setiap harinya SA berjualan sayur dan gorengan keliling.

Terkait dengan penganiayaan SA, Rosyid menyampaikan, pagi itu SA ke Pasar Mangu, tiba sekitar pukul 05.30 WIB. Melihat ada peluang, dia melakukan upaya pencurian bawang sebanyak 5 kg.

Tetapi aksinya ketahuan pemilik yang kemudian melakukan pengejaran. SA lalu diamankan di pos keamanan pasar. Dua orang keamanan pasar, ZA (42) dan KA (56), kemudian menganiaya korban lantaran di pasar tersebut sebelumnya pernah terjadi beberapa kali pencurian. ZA dan KA mencurigai SA merupakan pelaku pencurian itu.

Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka yang cukup serius di beberapa bagian kepalanya dan sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari. Korban mengalami luka di kepala dan mendapat jahitan tiga tempat, memar di bawah mata dan dagu akibat pukulan tangan kosong.

"Kepala ibu bocor karena terantuk tembok yang ada di pos keamanan, saking kerasnya pukulan yang diberikan oleh si pelaku ini," tambahnya.

Setelah mendapati video viral itu, Polres Boyolali langsung melakukan penyelidikan hingga akhirnya menemukan identitas nenek di video itu. Petugas juga telah mendatangi rumah nenek itu di Polanharjo, Klaten serta memintai keterangannya.

Menurut Kapolres, kondisi ekonomi SA ternyata pas-pasan. Selain harus mencukupi kebutuhan sehari-hari, dia juga terjerat utang di sejumlah tempat.

"Ini menjadi keprihatinan kita bersama. Sebagaimana diketahui bawah ibu juga cukup tua, umurnya sekitar 67 tahun dan didorong oleh kebutuhan hidup. Memang ternyata setelah kita lakukan pendalaman, kondisi ekonominya memang pas-pasan dan ibu ini berusaha untuk memenuhi kebutuhannya yaitu membayar utang," ungkapnya.




(afn/apl)


Hide Ads