Simulasi Pemilu 2024, Lansia Bingung Banyak Surat Suara

Simulasi Pemilu 2024, Lansia Bingung Banyak Surat Suara

Rinto Heksantoro - detikJateng
Rabu, 27 Des 2023 12:28 WIB
KPU Purworejo Gelar Simulasi Pemilu 2024, Rabu (27/12/2023)
KPU Purworejo Gelar Simulasi Pemilu 2024, Rabu (27/12/2023). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng
Purworejo -

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purworejo menggelar simulasi Pemilu 2024. Meski secara umum berjalan lancar, namun beberapa warga terutama lanjut usia (lansia) mengaku kebingungan karena banyaknya surat suara.

Simulasi tersebut dilaksanakan di TPS 1 Desa Singkilwetan, Kecamatan Ngombol, Rabu (27/12/2023). Sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT) di TPS tersebut, 108 warga hadir untuk mencoblos.

Namun, tak semua warga bisa melaksanakan pencoblosan dengan lancar. Mereka mengaku bingung dengan banyaknya surat suara dan harus memilih yang mana. Bahkan, usai mencoblos mereka tidak tahu masing-masing surat suara dimasukkan ke kotak yang mana sehingga harus dibantu petugas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi masukkan kertas suaranya dibantu sama petugas. Bingung yang mana, yang kertas biru yang mana, yang kuning yang mana, belum tahu. Tadi ada enam atau berapa kertas ya, banyak bingung, warna juga nggak hafal untuk yang mana," kata Sumo Wardoyo (70) kepada detikJateng usai mencoblos dalam simulasi.

KPU Purworejo Gelar Simulasi Pemilu 2024, Rabu (27/12/2023)KPU Purworejo Gelar Simulasi Pemilu 2024, Rabu (27/12/2023). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng

Hal serupa juga dirasakan oleh Purwo Raharjo (73). Saking bingungnya, bahkan ia membutuhkan waktu lebih dari 8 menit untuk mencoblos.

ADVERTISEMENT

"Ini acara pilihan, nyoblos. Sulit, agak bingung, entah nggak tahu. Ada empat kertas suara atau berapa ya tadi," ucapnya.

Sementara itu, Ketua KPU Purworejo, Jarot Sarwo Sambodo menjelaskan jika pelaksanaan simulasi bertujuan untuk memberikan gambaran, pemahaman juga pembelajaran bagi penyelenggara Pemilu maupun warga.

"Hari ini KPU Kabupaten Purworejo menyelenggarakan simulasi pemungutan, penghitungan suara dan penggunaan sirekap Pemilu 2024. Ini adalah bentuk penggambaran nyata dari proses pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 nanti," kata Jarot saat ditemui detikJateng di sela-sela acara.

"Kami ingin memberikan gambaran, pemahaman juga pembelajaran kepada rekan-rekan penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan, kebetulan TPS ini juga sudah siap untuk menyelenggarakan simulasi," sambungnya.

KPU Purworejo Gelar Simulasi Pemilu 2024, Rabu (27/12/2023)KPU Purworejo Gelar Simulasi Pemilu 2024, Rabu (27/12/2023). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng

Kadiv Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Purworejo, Margareta Ega Rindu menambahkan, terkait waktu pencoblosan dari masing-masing pemilih, pihak penyelenggara memberikan kebebasan tanpa adanya batasan. Terlebih, secara regulasi tidak ada aturan yang mengatur lamanya waktu untuk masing-masing pemilih saat mencoblos.

"Kalau berkaitan dengan waktu sampai saat ini belum ada poin atau pasal di dalam peraturan perundang-undangan yang membatasi waktu. Jadi untuk pengguna itu kan kita juga harus memahami karena ada lansia kemudian kami punya komitmen untuk pemilu yang inklusif," paparnya.

"Bisa dibayangkan, kita yang muda saja untuk membuka selebar itu, apa lagi yang sudah cukup umur atau mungkin temen-temen yang punya keterbatasan, pasti kan dibutuhkan waktu untuk sekadar membuka, karena nanti ketika terburu-buru membuka malah jadinya surat suaranya rusak. Lebih baik kita memberikan waktu, monggo digunakan waktunya yang terpenting penyelenggaraan pemilu bisa dilaksanakan," katanya menambahkan.

Simulasi tersebut, ia menjelaskan, juga berguna untuk mengumpulkan permasalahan yang ada selama simulasi dilaksanakan. Daftar permasalahan tersebut kemudian akan dievaluasi sehingga ke depan pemilu bisa dilaksanakan dengan baik.

"Karena kemudian nanti list permasalahan seperti ini yang kemudian ketika kami rakor dengan level yang lebih tinggi, kami bisa melaporkan ketika simulasi apa yang jadi evaluasi supaya beberapa hal yang perlu dirumuskan, ada juknis atau handbook itu jadi pedoman teman-teman," pungkasnya.




(apl/rih)


Hide Ads