Jateng Tertinggi Kasus Bunuh Diri, Psikolog: Saatnya Menyapa Orang Terdekat

Jateng Tertinggi Kasus Bunuh Diri, Psikolog: Saatnya Menyapa Orang Terdekat

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 13 Okt 2023 12:47 WIB
Lonely girl sitting on the floor
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/D-Keine)
Semarang -

Dua hari berturut-turut peristiwa dugaan bunuh diri menggemparkan Kota Semarang. Dua mahasiswi diduga mengakhiri hidupnya dan meninggalkan surat berisi pesan terakhir mereka.

Tepat di Hari Kesehatan Mental Dunia, pada Selasa, 10 Oktober 2023, seorang mahasiswi berinisial N (20) diduga melompat dari lantai 4 Mal Paragon yang tengah ramai. Ia jatuh di jalur keluar parkir yang ada di luar gedung.

Dia meninggalkan sepucuk surat yang ditujukan untuk ibunya. Dia meminta maaf karena tidak kuat menjalani hidup dan minta didoakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selang satu hari, Rabu (11/10) malam lingkungan sebuah rumah kos di Bulusan, Tembalang, Kota Semarang heboh karena salah satu penghuninya ditemukan meninggal dalam kamar. Korban yang juga mahasiswi itu meninggalkan surat beberapa surat untuk keluarganya, kekasihnya, dan orang yang diduga berada di tempatnya bekerja.

Kasus Tertinggi Bunuh Diri di Jateng

Pada data Kepolisian hingga 24 Mei 2023 yang dikutip dari laman resmi pusiknas.polri.go.id disebutkan di Indonesia ada 451 kasus kejadian bunuh diri. Enam Polda yang menangani kasus bunuh diri terbanyak yaitu:

ADVERTISEMENT

1. Polda Jateng: 174 kasus
2. Polda Jatim: 82 kasus
3. Polda Bali: 42 kasus
4. Polda Jabar: 31 kasus
5. Polda DIY: 22 kasus
6. Polda Sumut: 18 kasus

Disebutkan pula untuk jumlah kasus terbanyak dari Januari hingga Mei ada pada bulan Maret dan April dengan jumlah yang sama yaitu 109 kasus. Lokasi kejadian mayoritas di permukiman atau perumahan sebesar 74 persen, kemudian kebun, sawah, dan peternakan sebesar 13,3 persen, dan lainnya 12,6 persen.

"Iya betul itu (data) dari Bareskrim. Untuk data sampai bulan Oktober belum. Potensi bunuh diri itu bisa terjadi kepada siapa saja, termasuk anggota," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Satake Bayu di Mapolda Jateng, Jumat (13/10/2023).

"Kalau ada permasalahan mungkin bisa dikomunikasikan kepada keluarga untuk cari solusi atau ada teman yang betul bisa diajak curhat. Minimal dia bisa menceritakan lah keluarkan unek-uneknya. Jangan ambil pemikiran pintas. Kalau mahasiswa bisa lakukan upaya ke pihak layanan konseling di kampusnya," imbuhnya.

Sementara itu data Komnas Perempuan dalam siaran pers tentang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2023 yang dikeluarkan 10 Oktober 2023 lalu menyebutkan data jumlah bunuh diri dari Januari hingga Juni 2023 yang juga diambil dari data Polri. Ada 663 kasus bunuh diri dan Jawa Tengah masih tertinggi jumlah kasusnya.

"Pada periode Januari-Juni 2023, Polri melaporkan bahwa terdapat 663 kasus bunuh diri di Indonesia. Angka tersebut meningkat sebesar 36,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 (486 kasus). Provinsi tertinggi angka bunuh diri adalah Jawa Tengah (253), Jawa Timur (128), Bali (61), dan Jawa Barat (39)," tulis Komnas Perempuan dalam siaran persnya.

Terkait layanan kesehatan mental, Komnas Perempuan mengutip data Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Kementerian Kesehatan RI soal 20 persen penduduk Indonesia dengan gangguan jiwa belum mendapatkan layanan kesehatan jiwa.

"Jumlah psikiater sebagai tenaga profesional untuk pelayanan kesehatan jiwa hanya sejumlah 1.053 orang yang artinya, satu psikiater melayani sekitar 250 ribu penduduk," tulis Komnas Perempuan.


Penyebab Bunuh Diri

Dekan Fakultas Psikologi UKSW, Ari Aryanti Kristianingsih menjelaskan, aksi bunuh diri seseorang bisa dari disebabkan faktor internal dan eksternal. Untuk internal antara lain karakteristik kepribadian untuk menyelesaikan masalah. Hal ini biasanya dibentuk oleh keluarga.

"Eksternalnya, sosial support-nya seperti apa, punya teman tidak, kalau ada persoalan, ada yang bisa bantu tidak. Karena bunuh diri seperti jadi satu-satunya jalan menyelesaikan masalah," kata Kris saat ditemui di Kantor Psikologi Biro SDM Polda Jateng, Gajahmungkur, Semarang, Kamis (12/10).

Simak cara mencegah kasus bunuh diri di halaman selanjutnya.

Stres akibat berbagai persoalan seperti finansial, keluarga, pasangan, hingga kampus atau sekolah bagi siswa atau pelajar juga berpotensi memicu niat mengakhiri hidup. Perubahan sikap pun mulai terlihat hingga muncul niat dan persiapan.

"Bunuh diri biasanya ada indikator niat, diawali unsur niat, tidak cuma trial and error atau coba-coba. Bunuh diri atau tidak terlihat pada indikator niatnya, misal ada persiapan khusus untuk kematian tidak, apakah ada ekspresi perpisahan misal menulis surat. Dari riwayat ada ekspresi putus asa atau tidak. Tekanan emosional yang dihadapi, peristiwa yang menjadi pemicu mengambil keputusan. Atau ada rasa sakit yang tidak bisa ditahan," jelas Kris.

Tidak semua orang dengan masalah atau depresi bisa bercerita atau mengungkap unek-uneknya. Maka lingkungan terdekat harus perhatian, peduli dengan perubahan orang yang berpotensi depresi.

"Sebagai lingkungan kita harus jadi lingkungan positif bagi orang. Misal ada perubahan perilaku misal biasanya ceria terus murung, harus disapa ditanyakan, jadi ada yang menolong. Harus jadi lingkungan yang suportif," tegasnya.

Psikolog Ingatkan Bahaya Copycat

Di era digital yang serba bebas, niat bunuh diri juga bisa muncul akibat meniru postingan-postingan di media sosial yang tidak terkontrol. Fenomena copycat suicide berpotensi terjadi ketika peristiwa bunuh diri bahkan lengkap dengan detail caranya diposting. Sedangkan jurnalis di media massa punya andil untuk mengedukasi masyarakat.

"Di Psikologi itu ada copycat, perilaku meniru. Seperti cara menyelesaikan masalah," ujar Kepala Bagian Psikologi (PSI) Biro SDM Polda Jateng, AKBP Novian Susilo.

"Tapi agak susah mengontrol medsos. Misal ada yang kirim video vulgar proses kejadian dengan detail caranya disebarluaskan. Dia rentan dapat info jadi menguatkan (niat bunuh diri). Peran media juga cukup besar, tolong sampaikan secara bijak jangan sampai ditiru," imbuh Kris.

Halaman 2 dari 2
(aku/rih)


Hide Ads