Sebanyak 67 kepala desa terpilih di Pilkades serentak tahap pertama 2023 di Klaten telah dilantik Bupati untuk masa jabatan 2023- 2029. Jika sebelumnya ada Kades termuda yang rela kehilangan beasiswa S2 ke Cina, ternyata ada juga Kades tertua.
Kades tertua yang dilantik itu adalah Kustiyah, Kades Desa Basin, Kecamatan Kebonarum. Usianya sudah tidak bisa dibilang muda karena sudah 64 tahun dan menjadi nenek dari 11 cucu.
Meskipun usianya tidak lagi muda, nyatanya masyarakat memberikan mandat kepada pensiunan guru dan kepala UPTD Dinas Pendidikan itu saat Pilkades 5 Juli lalu. Bahkan perolehan suaranya menang secara mayoritas sebanyak 2.212 suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah suara dari 2.300 daftar pemilih saya dapat 2.212 suara. Maju Kades semata untuk mengisi hari tua dengan kegiatan untuk menambah amal ibadah buat bekal," tutur Kustiyah kepada detikJateng usai sertijab di balai desa, Jumat (29/9/2023).
Dijelaskan Kustiyah niatnya untuk maju Pilkades 5 Juli lalu sebenarnya sejak lama tetapi dicegah keluarga. Baru tahun ini direstui keluarga dan anak-anaknya.
"Baru tahun ini dan saya didukung penuh anak-anak saya. Saya tidak bisa sendiri tanpa dukungan anak-anak," kata Kustiyah yang memiliki pendidikan terakhir S2 itu.
Sebagai bentuk rasa syukur atas amanah tersebut, sambung Kustiyah dirinya akan menyerahkan tanah lungguh garapannya ke masyarakat. Tanah kas desa tersebut nantinya bisa digarap warga yang mau dan mampu.
"Lungguh nanti saya sedekahkan ke warga, untuk kaum duafa maupun untuk kegiatan sosial lainnya. Karena niat saya sejak awal menjadi Kades adalah untuk amal ibadah," ungkap Kustiyah yang memiliki tiga anak.
Selain itu menurut Kustiyah, sebagai wujud rasa syukur lainnya dirinya menggelar tasyakur setelah sertijab di balai desa. Acara dipusatkan di lapangan desa dengan mengundang UKMK.
"Acaranya wayangan semalem suntuk malam ini, saya kumpulkan UMKM Desa Basin untuk berjualan. Jumlah yang ikut sekitar 100 UMKM, mayoritas kuliner," papar Kustiyah.
Acara wayangan itu, kata Kustiyah, semua dibiayai bersama anak-anaknya. Selain sebagai wujud rasa syukur, diharapkan akan kegiatan itu mampu memberdayakan masyarakat melalui UMKM.
"UMKM dilibatkan karena potensi UMKM di Desa Basin ini besar. Dengan pelibatan mereka saya berharap ada pemberdayaan ekonomi kecil," sebut Kustiyah yang beberapa anaknya menjadi pengusaha sukses itu.
UMKM menjadi fokusnya, sambung Kustiyah, karena Desa Basin tidak memiliki PAD besar atau sumber daya alam yang banyak seperti desa lainnya. Desanya yang memiliki posisi strategis di tepi jalan raya punya potensi di bidang UMKM.
"Basin itu posisinya strategi di tepi jalan raya, potensinya ada di UMKM karena ada pasar dan pertokoan. Ini yang saya jadikan fokus utama," imbuh Kustiyah.
Visi misi dan programnya, tambah Kustiyah, akan menjadikan Desa Basin desa yang agamis, maju, mandiri, makmur dan sejahtera. Agama ditempatkan nomor satu karena menurutnya keimanan dan ketaqwaan adalah yang paling utama.
"Majunya sebuah masyarakat itu harus didasari keimanan dan ketaqwaan sesuai agama dan keyakinan masing-masing. Tidak ada artinya maju ekonomi kalau tidak dilandasi keimanan," pungkas Kustiyah.
Selengkapnya baca di halaman berikutnya....
Sebelumnya diberitakan, BupatiKlaten Sri Mulyani melantik 67 kepala desa hasil pilkades tahap pertama, hari ini. Salah satunya adalah Sabiq Muhammad (25) Kades Prawatan, Kecamatan Jogonalan, Klaten.
Sabiq merupakan Kades termuda dari 67 orang Kades yang dilantik. Ternyata, dia rela melepas kesempatan berkuliah S2 di China untuk memimpin desanya.
Saat ditemui, Sabiq mengaku awalnya tidak tertarik untuk mengikuti pilkades. Namun, dia didesak oleh warga.
"Saya sebenarnya tidak tertarik ikut Pilkades tapi karena desakan dari warga. Selama ini saya memang aktif di kegiatan sosial dari tahlilan sampai pendampingan pertanian, dan ini kesempatan yang baik untuk mengabdi," ungkap Sabiq saat ditanya detikJateng usai pelantikan, Rabu (27/9).