Universitas Diponegoro (Undip) Semarang kembali memberikan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) kepada tokoh berpengaruh. Kali ini pengusaha susu sapi pendiri Cimory Group, Bambang Sutantio yang diganjar sebagai Doktor kehormatan di Undip.
Penganugerahan gelar HC kepada Bambang dilakukan di gedung Prof Sudarto Undip Semarang. Rektor Undip, Yos Johan Utama mengatakan Bambang merupakan sosok yang mengangkat martabat peternak tradisional. Tidak hanya diajak kerja sama, namun para peternak juga dididik sehingga meningkatkan kesejahteraan.
"Logikanya di sisi keuntungan lebih mudah impor, tidak takut masalah sapi mati. Tapi beliau memilih mengikuti sertakan petani tradisional. Tidak hanya sekadar ikut tapi dididik," kata Yos usai acara pemberian gelar Doktor HC di Undip, Sabtu (23/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberian gelar Doktor HC kepada Bambang Sutantio berdasarkan SK nomor: 316/UN7.A/HK/IX/2023 tanggal 19 September 2023 yang diusulkan oleh Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Undip dengan mempertimbangkan kontribusi yang diberikan sehingga dianggap layak.
"Setahun lebih prosesnya, lama. Kita kaji betul. Ya kita trek betul pribadinya. Jangan sampai dapat pribadi yang nggak bener karena ada nama Undip di situ. Akses ilmunya, tadi kita minta jelaskan. Sama seperti saat berikan HC ke bu Susi Pudjiastuti, jadi paham betul tentang detailnya. Makanya ini pantas," ujar Yos.
Bambang Sutantio merupakan pria kelahiran Semarang, 26 Desember 1958 dan mulai membangun Cimory pada tahun 2004. Lulusan Teknologi Pangan dari Technical University of Berlin itu kini sukses sebagai produsen pengolahan pangan berbasis protein antara lain produk susu dan yogurt dengan merek Cimory, daging olahan premium dengan merek Kanzler, dan telor cair.
Bambang mengakui cukup ketat penilaian untuk mendapatkan gelar doktor HC dari Undip. Namun setelah melalui proses sekitar satu tahun akhirnya ia berhasil.
"Proses perjalanan setahun. Undip sangat selektif harus ada persetujuan senat. Seperti Pak rektor katakan fit and propper test berat. Puji syukur bimbingan berkat pak dekan bisa lewati ini dengan baik," kata Bambang.
"Saya bangga supaya di kemudian hari bisa jadi pemacu dan bisa bantu Undip khususnya fakultas peternakan dalam penggerakan pertanian dan peternakan pedesaan di Indonesia," ujarnya.
Selengkapnya baca di halaman berikutnya....
Ia mengatakan selama ini memang bekerja sama dengan peternak di Jawa. Setidaknya ada 12 ribu peternak yang hasil ternaknya diolah di Cimory. Memang tidak mudah, maka ia memberikan juga pembinaan rutin.
"Saat ini kami menyerap susu dari 12 ribu peternak dengan pembinaan secara rutin yang selalu berkunjung ke peternak di Jawa," tegasnya.
Ia pun memberikan kesannya selama mengelola Cimory hingga akhirnya mendapat gelar doktor HC dari Undip. Sebagai pengusaha, Bambang menegaskan agar tidak mudah komplain dengan kondisi.
"Jadi seperti yang saya katakan dalam pidato, seorang pengusaha harus terima kondisi lapangan, apa adanya, tidak banyak komplain, pikirkan solusi. Sekaligus usulkan ke depan seperti apa. Itu yg dilakukan Cimory mengelola susu segar peternak rakyat lebih dari 12 ribu. Memang tidak optimal tapi tidak kita tinggal lari," ujarnya.
Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)