50 Hektare Lahan Hutan Perhutani di Klaten Dilalap Api, Begini Kondisinya

50 Hektare Lahan Hutan Perhutani di Klaten Dilalap Api, Begini Kondisinya

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Sabtu, 23 Sep 2023 17:03 WIB
Kebakaran lahan hutan di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Klaten.
Kebakaran lahan hutan di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Klaten. Foto: Dok BPBD Klaten.
Klaten -

Kebakaran lahan hutan terus terjadi di kawasan Perhutani di Klaten. Total hutan yang terbakar sudah mencapai seluas sekitar 50 hektare yang mayoritas semak dan serasah hutan.

"Hanya semak belukar, daun dan serasah hutan. Untuk pohon belum ada yang terdampak sampai mati karena dari sisi usia tanaman sudah cukup lama," jelas Heri Setya Utama, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cawas kepada detikJateng, Sabtu (23/9/2023) siang.

Dijelaskan Heri, luas lahan hutan yang terbakar 50 hektare tersebut jika dihitung hanya sekitar 15 persen dari total lahan Perhutani. Lahan Perhutani yang sebagian besar di Kecamatan Bayat luasnya 642, 9 hektare.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total lahan Perhutani di Klaten 642, 9 hektare. Sampai saat ini ada 16 laporan kebakaran yang sudah terjadi di semua desa meski hanya satu hektare luasnya, termasuk yang terakhir di Desa Banyuripan," papar Heri.

Antisipasi, sambung Heri, sebenarnya selalu dilakukan Perhutani. Dalam kegiatan komunikasi sosial (Komsos) selalu disampaikan kepada masyarakat bahaya kebakaran hutan.

ADVERTISEMENT

"Setiap saat kita melakukan komsos itu kita sampaikan. Tapi apa penyebab terjadinya kebakaran kita belum bisa memastikan karena titik api jauh dari permukiman, biasanya warga memberitahu jika ada asap," lanjut Heri.

Perhutani, imbuh Heri, bersama pemerintah desa, kecamatan dan masyarakat terus memantau situasi. Termasuk bersama relawan kebencanaan lainnya.

"Termasuk dengan relawan kebencanaan lain, kita juga ada masyarakat peduli api (MPA), relawan kecamatan, desa, BPBD dan lainnya," pungkas Heri.

Wakil Administratur KPH Surakarta Susilo Winardi menjelaskan, kemarau kering menyebabkan munculnya titik api di kawasan Perhutani. Namun yang terbakar baru sebatas serasah dan semak hutan.

"Untuk jenis vegetasi yang rusak yaitu tanah terbakar, serasah daun kering, rumput dan semak belukar. Himbauan kami ke masyarakat melalui komunikasi sosial (Komsos) sudah sering disampaikan terkait bahaya, dampak, kerugian dan sanksi pidananya," terang Susilo.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya....

Susilo menyampaikan Perhutani juga memberikan santunan Rp 5 juta kepada dua relawan Desa Krikilan yang luka bakar saat berusaha memadamkan api pekan lalu. Santunan diberikan kepada Suwandi dan Indra Purwanto yang dirawat di RSD Bagas Waras.

"Suwandi mengalami luka bakar 17 persen dan Indra Purwanto mengalami luka bakar 30 persen. Kami menyatakan prihatin atas yang menimpa dua relawan dalam tugas memadamkan karhutla di wilayah Perhutani dan bantuan itu bentuk rasa tanggungjawab perusahaan atas musibah ini," lanjut Susilo.

Sebelumnya diberitakan, lahan milik Perhutani di bukit Cemoro Sewu, Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Klaten, terbakar. Sekitar 8,5 hektare lahan dilalap api.

"Pukul 19.30 WIB api berhasil dipadamkan. Luasan terbakar ada tiga petak," kata tim TRC BPBD Kabupaten Klaten, Indiarto kepada detikJateng, Jumat (22/9) malam.

Halaman 2 dari 2
(apl/apl)


Hide Ads