Saat detikJateng berkunjung di lokasi, pada Minggu (23/7/2023) siang, tampak para 'manusia pasir' ini sedang beraktivitas, yakni kebiasan unik warga tidur di atas pasir.
Mereka tidur di sebuah gubuk kecil berukuran sekira tiga meter kali dua meter. Dibangun di dekat tepian pantai. Warga menyebut gubuk itu dengan istilah 'Krompok'. Di RT 05 RW 02 sendiri terdapat tiga unit bangunan 'Krompok'.
Gubuk 'Krompok' itu dibuat dengan menggunakan bahan sederhana, yaitu bambu. Rangkanya dari bahan bambu, dindingnya menggunakan sasak dan terpal belas.
Sementara atapnya menggunakan asnes. Pasir yang dipakai untuk alas tidur yakni pasir pantai yang diayak terlebih dahulu.
Ramini (40) warga RT 05 RW 02 Desa Plawangan, Kragan menjelaskan, kebiasaan warga tidur di atas pasir merupakan hal biasa bagi warga Desa Plawangan. Ia sendiri juga biasa tidur di atas pasir bersama keluarganya.
"Seperti ini (tidur di pasir) ya biasa kalau warga sini. Saya biasanya sama anak, sama keluarga. Ya tidur di sini (Pasir)," jelas Ramini saat diwawancarai detikJateng.
Kebiasaan Tidur di Pasir Sudah Puluhan Tahun
Ia mengaku, kebiasaan unik tidur di atas pasir sudah ia lakukan semenjak masa kecil dahulu. "Orang tua saya juga sudah melakukan (tidur di pasir). Sudah lama kebiasaan tidur di pasir. Ya nyatanya tidak bahaya, tidak ada gatal atau gimana," ungkapnya.
Khasiat Tidur di Pasir
Kasrin (75) warga lainnya di RT 05 RW 02 Desa Plawangan mengatakan, warga meyakini tidur di atas pasir memiliki khasiat tersendiri bagi kesehatan tubuh.
Menurutnya, tidur di pasir dipercaya dapat menangkal pegal-pegal di badan dan reumatisme.
"Saya itu kecil sampai sekarang tidak ada rematik atau pegal, tidak ada. Saya 37 tahun tidur di pasir, siang malam. Sehat. Padahal di rumah ada kasur, tidak kepakai," ujar Kasrin sembari tersenyum.
Namun kata Kasrin, kebiasaan warga tidur di pasir sudah mulai berkurang, tidak seramai seperti dahulu.
(sip/sip)