Mimpi Muhammad Fabian Alvaro mengajak sang ibu Dewi Yuniarti (44) untuk hadir di upacara HUT RI 17 Agustus di Jakarta pupus sudah. Ini setelah siswa SMA Al Azhar 14 Semarang itu 'dianulir' sebagai calon Paskibraka Nasional (capanas).
Ironisnya, pengumuman itu diterima Fabian dua hari menjelang keberangkatannya ke Jakarta untuk mengikuti pemusatan latihan. Sontak saja, keluarga Fabian pun sangat kecewa dengan pengumuman yang diterimanya itu.
Apalagi, selama ini Fabian sudah berusaha keras untuk menjadi salah satu peserta capanas. Tidak mudah juga Fabian bisa melaju sampai dinyatakan lolos sebagai Capanas dari Semarang pada 22 Mei yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat terpilihnya Fabian sebagai capanas juga masih sisimpan oleh Dewi. Ia pun juga menunjukkan surat yang diterbitkan Sekretariat Provinsi Jateng dengan nomor 427.2/660 dan ditandatangani oleh Sekda Jateng Sumarno secara elektronik.
"Sidang pleno yang memutuskan sah terpilih putra kami, yang putrinya dari Kabupaten Semarang dengan surat yang dikeluarkan Sekda," kata Dewi saat ditemui di rumahnya, Jalan Bukit Rejeki, Jumat (21/7/2023).
![]() |
Ajak Ibu ke Jakarta
Dewi masih ingat betul kata-kata Fabian yang menurutnya sangat mengharukan. Momen itu, terjadi beberapa hari sebelum keberangkatan Fabian yang rencananya harus menjalani latihan terpusat pada 15 Juli.
"Dia bilang 'Mami kalau nanti aku jadi pengibar, bisa mengibarkan bendera pusaka Mami bisa lihat aku bisa hadir ke Jakarta," imbuhnya.
Baik Dewi maupun Fabian pun kompak mempersiapkan keberangkatan menjadi pengibar bendera. Berulang kali Dewi menangis saat menceritakan hal itu.
"Anak kami sudah menyiapkan barang-barang, dia sudah minta ditemani saya untuk ke sana karena mungkin nanti 'aku nggak bisa ketemu Mami'. Dia semangat," cerita Dewi.
Momen pilu itu pun akan segera dimulai. Hal itu berawal pada 13 Juli saat Fabian justru menerima surat untuk mengikuti tes kesehatan ulang di Jakarta.
Dewi menyebut tes ulang itu hanya diperuntukkan bagi peserta dari Jawa Tengah. Total, ada 10 orang baik putra dan putri yang menerima surat.
Surat itu dilayangkan Sekretariat Daerah Provinsi Jateng dengan nomor 427.2/1256, yang merupakan tindak lanjut dari surat yang dikirim BPIP.
"Karena inti dan cadangan sudah maka tidak dilakukan medical check up kemudian yang lainnya itu disuruh berpuasa, lengkap medical check up dilakukan. Tapi begitu dari pihak sana, panitia melihat medical check up dari yang inti dan cadangan melihat hasil itu mereka memutuskan untuk dirontgen ulang. Itu hanya rontgen ulang tidak ada pemeriksaan lain-lain, gigi atau apa , karena memang sudah lolos," katanya menjelaskan.
Baca selanjutnya di halaman berikut.
"Yang lucunya putra kami ini tidak dilakukan pemeriksaan gigi tapi dari hasil yang didapat laporan itu katanya putra kami ada impaksi gigi," tegasnya.
Dewi tak habis pikir, persiapan matang yang sudah dilakukan tiba-tiba menjadi sia-sia. Dia merasa pilu, terlebih hal itu menjadi cita-cita anaknya.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Sekda Jateng Sumarno mengaku belum melihat detail surat terkait pemanggilan capasnas itu. Surat itu, baru terbit 20 Juli, kemarin.
"Saya belum, detailnya dari Pak Haerudin (Kepala Kesbangpol Jateng) belum, kemarin saya baru dapat yang lolos-lolos aja dari surat BPIP," katanya saat dikonfirmasi.
Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)