Aksi peretasan nomor Whatsapp (WA) akhir-akhir ini kerap kali terjadi. Banyak modus yang dilakukan oleh para hacker untuk membobol dan menguasai nomor WA seseorang. Yang terbaru adalah dengan menyebar file tipe apk dengan tulisan undangan pernikahan.
Peretasan ini juga yang dialami oleh Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Jamal Wiwoho. Kejadian ini merupakan kali kedua yang dialami oleh Jamal dalam sebulan terakhir. Sebelumnya, nomor WA rektor UNS itu sempat pulih dari serangan hacker yang pertama.
Jika sebelumnya pelaku mengirim WA ke kolega meminta uang Rp 2 juta untuk keponakannya, kini WA yang tengah dibajak itu digunakan pelaku untuk mencari korban baru dengan mengirim undangan pernikahan dengan format apk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJateng mencoba menghubungi nomor seluler rektor UNS tersebut, namun ponsel miliknya itu sedang dibawa oleh Kepala UPT Humas dan Media UNS Deddy Whinata Kardiyanto ke provider.
"Dulu itu hack yang pertama sempat pulih, ini tadi sore kembali kena hack lagi. Ini baru saya bawa ke provider," katanya dihubungi detikJateng, Jumat (21/7/2023).
Deddy mengatakan untuk serangan hack yang pertama dengan permintaan uang Rp 2 juta itu tidak ada yang mengirimkan uang. Untuk serangan kedua ini, pihaknya belum mengetahui apakah sudah ada korban yang membuka undangan tersebut atau belum
"Sampai yang kemarin belum ada yang mengirim uang, uang modus undangan ini baru tadi sore," ucapnya.
"Nomor WhatsApp aja, tapi yang lainnya aman. Ini ngirim undangan untuk pernikahan model apk, kebetulan saya juga dapat," lanjut Deddy.
Ia mengaku sempat memancing hacker yang mengirimkan undangan pernikahan itu. Dirinya juga sempat mengucapkan terima kasih kepada pengirim.
"Saya WhatsApp terus sama orangnya, saya pancing terus dia bilang kalau mau buka undangan harus diizinkan dulu, lalu saya bilang di screenshot saja, tapi orangnya bilang kalau handphone miliknya tidak bisa di screenshot," ungkapnya.
Curhat Jamal Korban Hacker
Rektor UNS Jamal Wiwoho menceritakan, peretasan nomor WA sudah dialaminya lebih kurang dua pekan yang lalu. Saat itu, nomor WA sempat pulih dan normal tetapi sekarang kembali dikuasai hacker.
"Iya nomor Whatsapp dibajak, nomor saya hampir setengah bulan dibajak," katanya dihubungi wartawan, Jumat (21/7).
Menurut Jamal, dia bahkan terpaksa mengganti nomor WA agar tetap bisa berkomunikasi dengan koleganya. "Saya sudah ganti nomor yang lain," katanya.
Menurut Jamal, sejak ponselnya dibajak dua pekan lalu, hanya aplikasi Whatsapp yang diobok-obok oleh peretas. Sedangkan aplikasi lainnya masih aman.
Meski begitu Jamal menyebut ulah peretas itu sangat mengganggu. Terlebih peretas yang menguasai nomor WA-nya mencoba berkomunikasi dengan para koleganya dan mengirim undangan palsu berformat apk.
Baca selengkapnya di halaman berikut.
Beruntung, lanjutnya, banyak koleganya yang tidak percaya begitu saja. Sebab, tata bahasa yang digunakan oleh peretas berbeda dengan yang biasa dilakukan olehnya.
"Ya mengganggu banyak yang menanyakan berita itu kan, teman-teman pandai dari sisi berita, cara tata bahasa bukan yang saya gunakan," jelasnya.
Saat ini pihaknya tengah berusaha memulihkan nomor WA-nya dengan mendatangi provider penyedia jaringan.
"iya sudah dilakukan upaya pemblokiran," pungkasnya.
Sebelumnya, sejak 7 Juli 2023 nomor WA rektor UNS Jamal Wiwoho diretas. Peretas meminta sejumlah uang di nomor WA yang dihubungi.
Berdasarkan informasi yang diterima detikJateng, sejumlah orang dikirimi pesan menggunakan nomor WA Jamal Wiwoho. Dalam pesan tersebut peretas menyebutkan bahwa m-bankingnya rusak padahal dia butuh untuk mentransfer uang kepada keponakannya.
"Boleh nggak saya minta tolong soalnya ini saya kan mau transfer untuk keponakan saya tapi m-banking saya sekarang lagi error terblokir Apakah bisa bantu transfer untuk keponakan saya 2 juta tapi besok pagi saya kembalikan kalau bisa bantu saya kirim nomor rekeningnya," tulis peretas tersebut untuk meminta uang seperti dilihat detikJateng, Jumat (7/7/2023). Peretas mengirim pesan permintaan transfer rekening kepada sejumlah koleganya.