Direktur Operasi Pusat Komando Pasukan Katak, sekaligus pemimpin dalam penyelaman tersebut, Letkol Yudo Ponco mengaku kesulitan untuk mengidentifikasi bangkai kapal yang mengangkut ribuan amunisi pada era Perang Dunia II.
"Kondisi kapal sudah tidak terbaca mana haluan, buritan dan samping. Jadi kami hanya mempelajari seperti anda tutup mata," kata Yudo kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
Dirinya mengibaratkan saat menyelam dengan kondisi visiblity 0 seperti berada di ruangan gelap tanpa cahaya. Lalu hanya bisa menilai benda dengan meraba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibarat kita meraba sebuah mobil, Jadi diraba, oh kira-kira ini depannya, bumpernya, ini bannya agak mundur lagi hilang ternyata bodi tengahnya. Mundur ke belakang lagi oh ini ban belakang, kami membacanya seperti itu," terangnya.
Usai dilakukan penyelaman, Yudo memperkirakan bangkai kapal tersebut berukuran kisaran 50 meter. Namun untuk bentuk visual tidak bisa tertangkap dengan kamera yang ia bawa.
"Dimensinya itu kurang lebih sekitar 50 meter kemudian kembali ke sana lagi sekitar 40 meter. Untuk bentuk secara visual tertangkap mata sudah tidak bisa," jelasnya.
Meski begitu, dirinya tidak bisa memastikan kapal perang tersebut merupakan USS Langley. Sebab belum ada bukti konkret yang bisa menjelaskan itu.
"Tidak bisa memastikan (USS Langley), kecuali sudah ada bukti otentik, ada tulisan, lonceng dsb," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL berhasil menemukan amunisi dari bangkai kapal yang tenggelam di perairan Dermaga PT SBI Kabupaten Cilacap. Temuan tersebut semakin menguatkan bahwa terdapat bangkai kapal perang diduga peninggalan era Perang Dunia II.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap, Kolonel Laut (P) Bambang Subeno menjelaskan amunisi yang ditemukan pada hari ini berjumlah ratusan.
"Ada sekitar 200 an amunisi yang berhasil kita naikkan. Ada dari berbagai jenis," kata Bambang kepada wartawan, Jumat (21/7).
(apl/ahr)