Sisa jasad manusia ternyata tidak pernah ditemukan di antara bangkai kapal Royal Mail Ship (RMS) Titanic. Mengapa bisa begitu?
Mengutip IFL Science, ada beberapa alasan terkait hal tersebut. Tetapi yang paling mungkin karena kapal itu karam terlalu dalam.
Sutradara film Titanic, James Cameron telah mengunjungi dan menjelajahi bangkai kapal tersebut sebanyak 33 kali pada 2012. Ia memang menemukan pakaian, sepatu, tetapi tidak pernah ada sisa-sisa jasad manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sama sekali tidak melihat jasad manusia. Kami telah melihat pakaian (dan) sepasang sepatu, yang menunjukkan bahwa di sana pernah ada jasad," kata Cameron.
"Namun, kami belum pernah melihat sisa-sisa jasad manusia," sambungnya.
Baca juga: Siapakah Pemilik Bangkai Kapal Titanic? |
Alasan Tidak Ada Sisa Jasad Manusia di Titanic
Diketahui lebih dari 1.500 orang tewas ketika Titanic tenggelam. Jumlah ini sekitar 68 persen dari 2.200 penumpang dan awak kapal.
Beberapa pendapat menyatakan penyebab utama kematian para penumpang Titanic adalah hipotermia akibat tenggelam di perairan es Atlantik. Laporan menunjukkan bahwa tenggelam adalah hal yang umum dalam kasus ini.
Tetapi catatan menjelaskan bila sebagian besar penumpang kapal memiliki akses ke sabuk pelampung. Sehingga ketika kapal itu karam, mereka sebagian besar menggunakan jaket pelampung.
Ketika penggunanya meninggal, jaket pelampung tetap membuatnya mengapung. Tetapi setelah kapal Titanic karam, ada badai yang terjadi.
Kemungkinan besar badai ini menyapu jasad penumpang yang meninggal dari lokasi reruntuhan Titanic. Arus laut kemudian bisa membawa mereka semakin jauh pada abad-abad berikutnya.
Lalu bagaimana dengan mayat yang terperangkap di bangkai kapal tersebut? Jawabannya, mereka juga menghilang.
Ikan dan organisme lainnya berperan dalam hal ini. Penjelajah laut, Robert Ballad menyebutkan dalamnya tempat karam Titanic ikut jadi alasan mengapa tidak ada jasad manusia di kapal tersebut.
Titanic berada di kedalaman sekitar 914 meter. Lokasi ini disebutnya sebagai kedalaman kompensasi kalsium karbonat yang merupakan bahan penyusun tulang.
"Masalah yang harus dihadapi pada kedalaman di bawah sekitar 914 meter (berkaitan tentang) apa yang disebut (dengan) kedalaman kompensasi kalsium karbonat," katanya.
Air di laut dalam kurang cocok dengan kalsium karbonat. Titanic dan kapal Bismarck berada di bawah kedalaman kompensasi kalsium karbonat.
Ketika makhluk laut dalam memakan daging manusia penumpang Titanic, tentu akan meninggalkan tulang-tulang mereka. Namun di keadaan air tersebut, tulang-tulang akan larut.
Dari kenyataan ini beberapa pihak masih percaya ada di bagian kapal yang tertutup mungkin menyimpan air segar kaya oksigen. Di lokasi ini mungkin masih ada beberapa jasad yang diawetkan.
Namun setelah satu abad berlalu sejak kapal itu tenggelam, gagasan menemukan sisa-sisa jasad manusia yang bisa dikenali menjadi semakin tidak mungkin.
(det/nwk)