Korban Kebakaran Glodok Plaza Sulit Diidentifikasi, Ini Penyebabnya

Nasional

Korban Kebakaran Glodok Plaza Sulit Diidentifikasi, Ini Penyebabnya

Tim detikcom - detikJogja
Senin, 20 Jan 2025 21:49 WIB
Satu kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza kembali tiba di RS Polri Kramat Jati.
Satu kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza kembali tiba di RS Polri Kramat Jati. Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom.
Jogja -

Petugas telah mengevakuasi delapan jenazah korban kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat (Jakbar). Dari jumlah tersebut, belum satu pun korban yang berhasil diidentifikasi.

Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi, mengakui sulitnya mengidentifikasi jenazah. Dia menyebut ada dua kendala dalam proses identifikasi.

Pertama, kebakaran maut di Glodok Plaza adalah open disaster. Glodok Plaza sebagai pusat perbelanjaan modern mungkin saja dikunjungi oleh orang-orang yang keluarganya tidak mengetahui korban ada di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian untuk kendala kedua yakni kondisi fisik korban. Jenazah yang dievakuasi dari Glodok Plaza sudah hangus hingga tidak berbentuk. Kondisi inilah yang membuat para korban sangat sulit diidentifikasi.

"Kendala kedua, karena kondisi korban yang terbakar cukup parah, derajat 4 ya. Ya terbakar paling parah, iya jadi debu, pokoknya level paling parah. Iya pokoknya terbakar sampai sulit kita mengidentifikasi secara visual," ucap Ahmad di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (20/1/2025) dilansir detikNews.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, bisa dipastikan dua dari delapan jenazah yang berhasil dievakuasi berjenis kelamin perempuan dewasa. Hanya saja untuk nama dan umurnya belum diketahui.

"Kemudian dari hasil pemeriksaan postmortem di kamar jenazah, kami bisa, secara fisik antropologi, kami bisa menentukan ada dua jenazah dengan jenis kelamin perempuan, dengan usia dewasa muda," kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko.

Sampai dengan saat ini sudah ada sejumlah orang yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Berdasarkan laporan yang masuk jumlahnya 14 orang dinyatakan hilang.

Pusdokkes Mabes Polri dalam tahap menganalisis data antemortem dan sampel DNA yang telah diterima dari keluarga korban. Dalam siaran pers dari BPBD Jakarta yang dikirim pada Jumat (17/1), berikut identitas mereka yang dilaporkan hilang:

1. Aulia Belinda (28)
2. Deri Sauki (25)
3. Osima Yukari (25)
4. Aldrina S (29)
5. Ade Aryati (29)
6. Shinta Amelia (20)
7. Indira Seviana Bela (25)
8. Keren Shalom J (21)
9. Intan Mutiara (26)
10. Desti
11. Zukhi F Radja (42)
12. Chika Adinda Yustin (26)
13. Muljadi (56),
14. Dian Cahyadi (38).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan pihaknya masih terus mencari korban di lokasi kebakaran. Hingga kini 9 orang saksi sudah dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut.

Sampai saat ini pihak kepolisian masih menunggu proses pembersihan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Tentunya kita berharap tidak ada korban lagi. Tapi proses pembersihan, pencarian tetap berlangsung," ucap Ade Ary.

Ada beberapa kesamaan dari korban hilang yang dilaporkan pihak keluarga. Dari laporan keluarga, 6 orang yang masih dinyatakan hilang bekerja sebagai kru pesawat.

"Diduga ada enam, dari laporan keluarga, kita tanya korban pekerjaan apa, sebagian keluarga menyatakan korban bekerja di maskapai ini, maskapai ini," kata Ahmad.

Pusdokkes Mabes Polri kemudian bersurat ke Balai Kesehatan Penerbangan untuk meminta rekam medis dari korban yang terindikasi berprofesi sebagai kru penerbangan. Surat tersebut dikirim kemarin (20/1).

Adapun keluarga korban hilang kebakaran Glodok Plaza sudah mendatangi RS Polri. Salah satu yang datang adalah Edi Sunarsono (68), ayah Osima Yukari, yang berprofesi sebagai pramugari.

Edi berharap ada mukjizat keselamatan pada anaknya. Dia berharap anaknya yang masih hilang itu hanya mengalami luka ringan dan datanya terselip di salah satu rumah sakit.

"Harapan saya, kalau ada mukjizat, monggo lah, siapa tahu, ini ketelingsud ya, ketelingsud. Maksudnya ketelingsud iki apakah dia ada luka ringan atau di mana, tempat dirawat di mana," ujar Edi saat wartawan menemuinya di Rumah Sakit Bhayangkari Polri, Jakarta Timur, Jumat (17/1).




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads