Walkot Semarang Minta Pemprov Tambah SMA Baru, Begini Respons Ganjar

Walkot Semarang Minta Pemprov Tambah SMA Baru, Begini Respons Ganjar

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 14 Jul 2023 16:51 WIB
Ganjar menyapa anak -anak di Lerep, Kabupaten Semarang
Ganjar menyapa anak -anak di Lerep, Kabupaten Semarang. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng.
Semarang -

Pemkot Semarang berencana menambah jumlah SMP Negeri dan menyurati Pemprov Jateng untuk menambah SMA Negeri. Selain SMP, Pemkot Semarang juga mengajukan permohonan kepada Pemprov Jateng agar menambah SMA baru di Semarang. Berikut tanggapan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar mengakui memang jumlah SMA Negeri di Jateng hanya bisa menampung 40 persen lulusan SMP. Menurutnya, tidak hanya Kota Semarang, banyak daerah di Jateng yang kekurangan SMA Negeri. Maka langkah yang dilakukan bisa dengan menambah rombongan belajar (rombel) atau membangun sekolah baru.

"Tidak hanya Kota Semarang ya, hampir banyak daerah di Jateng kalau kita lihat rasionya apalagi dari lokasi dengan sistem PPDB, ya kurang. Maka kebijakannya sebenarnya bisa menambah rombel atau membuat sekolah baru," kata Ganjar kepada detikJateng di Masjid Ittichadul Muwachhidin, Lerep, Kabupaten Semarang, Jumat (14/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengakui banyak komplain tidak diterimanya pendaftar PPDB karena zonasi. Ganjar menjelaskan saat ini memang SMA dan SMK Negeri di Jateng baru bisa menampung 40 persen lulusan SMP. Sehingga terlihat tidak adil ketika ada PPDB.

"Orang marah semua karena nggak keterima. Tapi saya sampaikan kita sekolah itu hanya 40 persen. Yang 60 persen kita berikan kepada swasta, kan nggak semua bisa di-handle oleh pemerintah. Nah ini penjelasan yang tampaknya masih kurang," jelas Ganjar.

ADVERTISEMENT

"Tapi benar kalau kita melihat pola zonasi daerah-daerah tertentu menjadi nggak fair, harus dibikin (sekolah). Tinggal kita memikirkan kemarin akan buat sekolah baru, nambah rombel gitu ya dan ini menunjukkan perhatian kita pada pendidikan harus lebih tinggi. Karena kalau nambah itu (sekolah), nambah guru juga," imbuhnya.

Sementara itu, jika memang akan menambah SMA atau SMK Negeri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti luas wilayah dan kepadatan penduduk.

"Iya jadi bisa dengan rasio jarak, kemudian kedua rasio jumlah penduduk kayak di Solo kemarin juga disampaikan Wali Kota Solo, Banyumas juga lagi membuat sekolah baru. Tidak hanya sekolah sih sebenarnya kita mesti hubungkan dengan bonus demografinya, industri ke depan yang membutuhkan dan saya kira vokasi lebih penting," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) berencana menambah SMP di daerah yang memang belum ada sekolahannya. SMP memang menjadi wewenang Pemerintah Kota.

"Saya sedang minta kajian untuk menambah SMP lagi karena sepertinya kalau saya melihat di wilayah Semarang Utara ini belum ada, wilayah Tambaklorok, Tanjung Mas memang tidak ada," jelas Ita.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....

Di dua wilayah yang disebutnya itu, SMP Negeri terdekat adalah SMPN 4 Semarang yang ada di Kecamatan Gayamsari. Menurut Ita, jarak tempuh dari Tambaklorok dan Tanjung Mas ke SMPN 4 terlalu jauh.

"Kebanyakan ini kan adanya di SMP 4, ini kan agak jauh kemudian kalau mau swasta juga ada di Plampitan, Johar sehingga saya memang minta ada evaluasi sehingga nanti bisa tambah lagi SMP Negeri," ujarnya.

Terkait SMA Negeri juga banyak dikeluhkan. Namun karena itu merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, maka Ita bersurat ke Ganjar. Pemkot siap menghibahkan lahan jika akan dibangun SMA baru.

"Kemudian SMA Negeri, saya menyurati Bapak Gubernur ini sudah berproses untuk saya minta ada kajiannya gitu ya kira-kira yang perlu ada SMA Negeri yang dibutuhkan ini di mana. Karena ada beberapa juga yang belum ada SMA Negeri di titik-titik tertentu," jelas Ita.

"Kami siap hibahkan demi adanya SMA-SMA dan setiap tahun tidak menjadi permasalahan, ini kan terus-menerus ada, saya kan juga pada saat kemari penerimaan SMP itu banyak orang mengeluh tapi tidak sebanyak kalau SMA," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads