Kepala Dinas PUPR Pelalawan, Riau, Joko Sutiardi dinonaktifkan dari jabatannya. Keputusan ini dijatuhkan ke Joko karena diduga menelantarkan anaknya demi selingkuhan.
"Demi kelancaran pemeriksaan maka yang bersangkutan dibebaskan sementara dari jabatan," ucap Kepala BKPSDM Pelalawan, Darlis, dikutip dari detikSumut, Jumat (14/7/2023).
Joko sempat menghilang dan tak memberi kabar kepada keluarga maupun atasannya. Darlis menyebut Joko pun dinonaktifkan setelah dipanggil Sekda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak Rabu tidak bisa dihubungi. Tapi hari ini sudah bisa dan dipanggil oleh Sekda ini sedang proses," kata Darlis.
Joko disebut belum memberikan keterangan apapun saat dipanggil untuk klarifikasi. Soal kebenaran tudingan penelantaran anak dan isu perselingkuhan ini akan terus diusut.
"Nanti kita sampaikan kalau sudah selesai ini ya. Nanti disampaikan," katanya.
Kasus ini bermula saat video seorang gadis remaja curhat ditelantarkan ayahnya yang menjabat sebagai kepala dinas di Pelalawan, Riau, viral. Remaja itu mengaku ayahnya menelantarkannya dan memilih wanita selingkuhan.
"Jadi papa lepas tanggung jawab? Sama adek dan Mba Uti?" kata remaja itu dalam postingannya.
Hanya berselang 1 menit, pesan singkat WhatsApp itu pun dibalas. Tetapi pesan langsung dihapus.
"Biaya sekolah adek gimana?" cecar gadis tersebut.
"Kasih tau ke mama mu, jual aja mobil itu untuk biaya sekolah kalian semua," jawab dalam percakapan.
Masih dalam video yang sama, gadis itu turut menampilkan foto sang ayah ketika dilantik. Termasuk foto Joko Sutiardi dari tangkapan layar berita yang ada di media.
Dalam postingan, gadis remaja itu bahkan memberikan caption monohok. Ia bilang sang ayah lebih memilih pelakor ketimbang anaknya.
"Lebih milih nelantarin anaknya demi si pelakor gatau diri," katanya.
(ams/ahr)