Ganjar Buka Layanan Aduan Cegah Pungli di Lingkungan Sekolah

Ganjar Buka Layanan Aduan Cegah Pungli di Lingkungan Sekolah

Nabila Els Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 14 Jul 2023 15:03 WIB
Ganjar Pranowo
Foto: dok. Pemprov Jateng
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat perihal hadirnya kanal aduan untuk mencegah pungutan liar di lingkungan sekolah. Ia mengarahkan bagi warga yang menemukan pungli terhadap siswa di SMA, SMK, dan SLB Negeri dapat melapor melalui Whatsapp 082329615325, akun instagram @pdkjaateng atau website LaporGub!.

"(Pungli) sudah dihandle. Aturan itu sudah lama, maka kalau tidak ada yang menjauhkan (pungli) ya saya ambil tindakan," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Jumat (14/7/2023).

Berdasarkan data LaporGub!, total aduan pungli di lingkungan sekolah per kabupaten dan kota sejak 1 Januari hingga 10 Juli 2023 telah mencapai 284 aduan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari seluruh aduan tersebut, sebanyak 152 aduan selesai diproses, 69 aduan dalam tahap verifikasi, 45 aduan sedang diproses, 17 aduan masuk kategori spam dan 1 aduan belum dijawab.

Ganjar menjelaskan beberapa pungutan yang dikategorikan sebagai pungli antara lain uang gedung, SPP, infak, wisata, wisuda dan jenis pungutan dalam bentuk apapun. Bahkan pengadaan seragam hanya boleh dilakukan secara mandiri oleh siswa, orang tua dan wali siswa.

ADVERTISEMENT

Tidak diperbolehkan pengadaan seragam sekolah melalui satuan pendidikan, koperasi sekolah, guru, organisasi, lembaga sekolah, penunjukan toko maupun paguyuban.

Banyak pihak mengapresiasi ketegasan Ganjar dalam mengatasi kasus pungli di SMK Negeri 1 Sale Rembang. Hal ini dilihat dari interaksi penonton Instagram di akun pribadi Ganjar terkait postingannya soal temuan pungli tersebut yang berjumlah 7 juta lebih.

Ganjar menegaskan seluruh biaya sekolah SMA, SMK dan SLB negeri di Jawa Tengah gratis dan tidak ada pungutan biaya apapun.

"Kan saya begitu tidak boleh ada pungutan, orang pakai istilah lain infak. Jangan lah, jangan seperti itu ya saya sampaikan," terangnya.

Dirinya melanjutkan sekolah yang kekurangan biaya terkait kegiatan pembelajaran maupun pembangunan atau perbaikan sarana dan prasarana sekolah dapat mengajukan bantuan ke Pemprov Jawa Tengah.

Tak hanya itu, Ganjar menyebutkan biaya keperluan pendidikan di sekolah dapat diperoleh dengan banyak cara tanpa harus memberatkan siswa, orang tua siswa maupun wali siswa. Misalnya melalui urunan para alumni sekolah yang menjadi salah satu alternatif mencari dana.

"Kita bisa kok merencanakan tanpa harus membebani siswa. Maka salah satu dulu ada sekolah yang kreatif, dia minta ke alumni. Itu cara-cara yang bisa kita lakukan," pungkasnya.

(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads