Heboh Video Penampakan Awan Pelangi di Langit, Ini Kata NASA

Heboh Video Penampakan Awan Pelangi di Langit, Ini Kata NASA

Tim detikInet - detikJateng
Rabu, 12 Jul 2023 09:55 WIB
Awan Pileus
Potret Awan Pelangi atau Awan Pileus (Foto: TikTok/@juleko_o)
Solo -

Video di TikTok yang menunjukkan awan pelangi di China viral. Tampilannya cantik dan membuat mata takjub. Pertanda apa?

Dilansir detikInet, Rabu (12/7/2023), video itu hanya berdurasi tujuh detik dan diposting akun juleko_o. Konten itu sudah ditonton 154,2 juta kali dan mendapatkan tanda suka hampir 30 juta dan 170 ribu komentar.

Banyak yang dibuat takjub dengan pemandangan awan pelangi cantik itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di mana Anda menemukan tempat seperti ini? Undang saya lain kali," tulis komentar itu.

"Tidak mungkin itu nyata," timpal komentar lainnya.

ADVERTISEMENT

Beruntung, beberapa TikToker membantu menjelaskan tentang pemandangan awan langka itu. Mereka menyebut awan itu sebagai awan pileus.

"Ya, ini adalah awan pileus. Kemunculannya disebabkan oleh udara padat yang naik, mengelilingi awan dan mengembun. Cahaya membiaskan dari kristal yang memberi warna," jelas komentar lainnya.

Pihak NASA pun ikut berkomentar dalam video tersebut. Badan Antariksa AS itu membenarkan jika itu adalah penampakan awan pileus.

"Pembentukan awan pileus langka yang menutupi awan kumulus umum terjadi. Ini merupakan indikasi bahwa awan yang lebih rendah meluas ke atas dan mungkin berkembang dengan baik menjadi badai," tulis NASA.

Kemunculan awan pileus di China bukan kali pertama ini terjadi. Tahun lalu, tepatnya 6 September 2022, awan gelap dengan 'lapisan warna-warni' terlihat di Pu'er, Provinsi Yunnan.

@juleko_o δΈ­ε›½δΊ‘ε½©δΈ­ηš„ε½©θ™Ή #china #fyp ♬ original sound - Stay a while...

Penjelasan soal Awan Pileus

World Meteorological Organization menjelaskan awan pileus adalah awan dengan luasan horizon kecil berupa tudung atau topi di atas puncak atau melekat pada bagian atas awan cumuliform. Awan cumuliform sendiri adalah awan yang berbentuk gumpalan seperti kapas, seperti awan cumulus atau cumulonimbus.

Awan pileus sering disebut sebagai awan aksesoris karena hanya muncul sebagai pelengkap awan utama di bawahnya. Awan pileus ini biasanya tidak bertahan lama, dan hanya beberapa menit sebelum menghilang oleh pertumbuhan awan utama.

Awan pileus terbentuk ketika ada lapisan udara lembap yang stabil di tengah troposfer yang didorong ke atas oleh pembentukan menara awan cumuliform yang naik dari bawah. Udara lembap tersebut kemudian mengalami kondensasi atau pengembunan dan membentuk awan pileus yang seperti tudung atau topi.

Awan pileus juga bisa terbentuk di puncak pegunungan, di sekitar awan pyrocumulus yang terbentuk saat gunung berapi meletus, atau di sekitar awan jamur akibat ledakan nuklir tinggi.

Warna-warni Awan Pileus

Di sisi lain, awan pileus ini bisa terlihat warna-warni seperti pelangi yang melingkar di bagian atas awan cumuliform. Hal ini karena dalam awan pileus terdapat banyak tetesan air yang memiliki ukuran yang sama dan bersama-sama membelokkan warna sinar matahari yang berbeda dengan jumlah berbeda.

Proses itu dinamakan difraksi atau pembelokan cahaya oleh suatu benda kecil seperti tetesan air. Cahaya matahari yang putih sebenarnya terdiri dari berbagai spektrum warna yang memiliki panjang gelombang berbeda. Saat cahaya itu melewati tetesan air, warna-warna itu akan dipisahkan dan dibiaskan sesuai dengan sudutnya.

Pertanda Badai

Meski terlihat menawan, kemunculan awan pileus ini juga menunjukkan adanya pergerakan udara yang cepat dan kuat di langit. Hal ini pun bisa menunjukkan tanda ada badai yang sedang berkembang dan mendekat.

Awan cumulus atau cumulonimbus yang memiliki awan pileus biasanya sedang tumbuh menjadi lebih besar dan tinggi. Awan-awan ini bisa membawa hujan lebat, petir, angin kencang, bahkan tornado. Oleh karena itu, kita harus waspada jika melihat awan pileus di langit.




(ams/ams)


Hide Ads