Cerita Penemu Nikuba: Dibantai di RI, Diminati Perusahaan Otomotif Italia

Cerita Penemu Nikuba: Dibantai di RI, Diminati Perusahaan Otomotif Italia

Tim detikOto - detikJateng
Senin, 10 Jul 2023 12:55 WIB
Nikuba, alat pengonversi air menjadi bahan bakar
Nikuba, alat pengonversi air menjadi bahan bakar. Foto: Ony Syahroni/detikJabar.
Solo -

Cerita tentang Nikuba alat pengubah air menjadi BBM masih ramai diperbincangkan. Apalagi belum lama ini sang penemu Aryanto Misel terbang ke Milan, Itali untuk memamerkan temuannya tersebut.

Padahal, menurut Aryanto temuannya tersebut sudah dibantai di negeri sendiri. Sebaliknya di Milan, Nikuba temuan Aryanto Misel unjuk gigi di hadapan sejumlah perusahaan otomotif asal Negeri Pizza itu.

Mengutip detikOto, Senin (10/7/2023), perusahaan penyedia energi untuk Lamborghini dan Ferrari kepincut dengan Nikuba dan sudah melakukan kerja sama. Hanya saja, tidak dijelaskan secara detail mengenai kerja sama tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi bagi Ferrari dan Lamborghini," kata Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi, Kolonel Inf Adhe Hansen belum lama ini.

Nikuba sendiri sudah dilakukan pengujian di sejumlah motor dinas TNI. Salah satunya terpasang di motor Serda Muhammad Sutami. Ia merupakan anggota TNI dari Koramil Lemahabang yang bertugas sebagai Babinsa di Desa Wilulang, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

Serda Sutami pun menceritakan pengalamannya selama menggunakan alat buatan Aryanto Misel. Selama sekitar empat hari menggunakan Nikuba untuk kendaraan dinasnya, Serda Sutami mengaku hanya membutuhkan kurang dari setengah liter air.

Meski begitu, klaim Nikuba bisa mengubah air jadi BBM itu disangsikan sejumlah ahli di Tanah Air. Bahkan beberapa ahli berpendapat, Nikuba tidak sepenuhnya bisa menggantikan air jadi BBM.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan Nikuba temuan Aryanto Misel masih harus diuji ilmiah. BRIN juga membuka pintu bagi Aryanto menggunakan fasilitasnya untuk keperluan riset.

"Karena Nikuba kan basic-nya hidrogen itu jadi bahan bakar berbasis hidrogen banyak bagian temuan dan sebagainya yang kita lakukan bersama-sama. Kalau di sains kita akan berhati-hati kita lihat bersama dikembangkan sampai sama-sama diterima oleh komunitas ilmiahnya," ungkap Kepala BRIN Laksana Tri Handoko belum lama ini.

Baca tanggapan Aryanto Misel penemu Nikuba di halaman berikutnya....

Menanggapi hal itu, Aryanto Misel enggan menggunakan fasilitas yang ditawarkan pemerintah lewat BRIN. Dalam sebuah wawancara di stasiun TV nasional dan saat ini diunggah ulang oleh akun sosial media undercover.id, penemu Nikuba itu justru menyebut sudah dibantai habis di negeri sendiri.

"Dari pihak otomotif di Milan antusias sekali ya pak," kata Aryanto.

"Saya enggak butuh mereka, saya sudah dibantai habis, Pak, enggak mau," jawabnya saat ditanya terkait peran pemerintah dan BRIN untuk membantu pengembangan Nikuba.

Aryanto juga mengaku tidak sayang bila temuannya itu 'dijual' ke pihak asing. Dia pun enggan didanai oleh pihak mana pun.

"Saya enggak sayang, Pak, enggak sayang, yang penting saya ini kan istilahnya kalau dapat duit dari sana bisa melanjutkan riset kembali, karena saya kan butuh dana juga, memang saya tidak mau didanai dari pihak mana pun," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(apl/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads