Melihat Asrinya Vihara Ratanavana Arama di Lasem Rembang

Melihat Asrinya Vihara Ratanavana Arama di Lasem Rembang

Mukhammad Fadlil - detikJateng
Jumat, 02 Jun 2023 14:46 WIB
Vihara Ratanavana Arama di Lasem, Rembang. Foto diambil Jumat (2/6/2023).
Vihara Ratanavana Arama di Lasem, Rembang. Foto diambil Jumat (2/6/2023). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng
Rembang -

Di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, terdapat sebuah vihara yang cukup luas dan megah. Lokasinya di atas sebuah bukit di Desa Sendangcoyo, Kecamatan Lasem.

Untuk menuju ke lokasi dibutuhkan waktu tempuh selama 54 menit dari kawasan Kota Rembang via jalur Pantura Rembang-Lasem.

Pada Jumat (2/5) pagi, detikJateng berkesempatan berkeliling di Kompleks Vihara Ratanavana Arama bersama Bhikkhu Piyadhiro Thera yang juga selaku kepala vihara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tempatnya asri dan luas. Di sana ada beberapa objek bangunan dan patung yang disucikan oleh umat Buddha. Ada patung Buddha Rupang, Parinibbana, serta ada sebuah candi bernama Candi Sudhammo Mahatera.

Patung-patung tersebut berada di Taman Lumbini, tapi masih berada di satu lokasi Kompleks Vihara Ratanavana Arama. Patung-patung itu menceritakan perjalanan Buddha Gautama sejak lahir hingga wafatnya.

ADVERTISEMENT

Untuk melihat patung-patung itu harus melewati puluhan anak-tangga, karena medan lokasinya yang naik.

Lalu di bagian depan kompleks vihara terdapat pintu gerbang yang cukup kokoh dan megah. Sementara bangunan bagian depan difungsikan untuk tempat tinggal bhikkhu dan kesekretariatan serta tempat ritual peribadatan.

Vihara Ratanavana Arama di Lasem, Rembang. Foto diambil Jumat (2/6/2023).Vihara Ratanavana Arama di Lasem, Rembang. Foto diambil Jumat (2/6/2023). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng

Sedangkan di area belakangnya merupakan tempat-tempat untuk sejumlah patung suci dan candi di yang berada di bagian paling pojok belakang.

Kata Sang Bhikkhu Piyadhiro, patung-patung tersebut dibuat langsung di lokasi vihara. Materialnya dari bahan campuran pasir semen dan besi. Dibuat oleh mendiang Wiji, Seniman asal Blitar, Jawa Timur.

"Dibuat langsung di sini oleh mendiang Pak Wiji. Beliau seorang seniman dari Blitar. Terbuat dari pasir, semen dan besi. Butuh waktu sekitar dua bulan. Dibangun sekitar tahun 1998," jelas Bhikkhu Piyadhiro Thera.

Di Kompleks Vihara Ratanavana Arama terdapat juga pohon sala. "Pohon sala ini salah satu pohon yang bagi umat Buddha memiliki nilai sejarah penting," tuturnya.

"Kami terbuka untuk siapa saja. Tapi harus konfirmasi dulu kalau ke sini. Sebab kami di sini ini kan banyak kegiatan. Kadang-kadang ke luar juga, khawatir nanti kecele. Karyawan vihara juga tidak selalu di vihara," imbuhnya.

Menjelang Hari Raya Trisuci Waisak 2567 Buddhis Era, pada tahun ini, di Vihara Ratanavana Arama bakalan ada rangkaian ibadah. Dimulai pada Sabtu (3/5) hingga Minggu (4/5) pukul 15.00 WIB.

"Hari Sabtu diisi dengan prosesi pawai Rupang Buddha dan gunungan dengan berjalan kaki dari Vihara Vidya Loka Kebon menuju ke Candi Sudhammo Mahatera, jaraknya sekitar 3 kilometer," pungkas Piyadhiro.




(ahr/dil)


Hide Ads