Sebanyak 32 biksu yang menjalani tradisi thudong atau berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur, Magelang, rencananya akan melewati dan singgah di Semarang. Mereka akan singgah di dua tempat yakni Wihara Sima 2500 Buddha Jayanti dan Wihara Adi Dharma.
"Masyarakat umum di Semarang dapat berjumpa dan bertanya jawab tentang dharma dengan bhikkhu thudong," ujar Sekretaris Pengurus Wihara Sima 2500 Buddha Jayanti, Santiphala Wahyudi saat dihubungi, Senin (15/5/2023).
Dia menyebut acara penyambutan akan dilakukan di Wihara Sima 2500 Buddha Jayanti. Rencananya para biksu itu akan tiba pada Senin (29/5) pukul 09.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat yang ingin menyambut dipersilakan berkumpul di depan Gereja Gpdi, Kalipepe atau belakang Pom Bensin Pudakpayung. Berbagai tokoh lintas agama diundang dalam penyambutan itu.
"Diharapkan dapat mengikuti Pindapatta atau persembahan dana makan," lanjutnya.
Dia mengimbau masyarakat yang hadir mengenakan pakaian atas putih dan bawahan gelap, atau mengenakan busana adat.
Para peserta juga diizinkan berinteraksi dengan para biksu itu di waktu yang ditentukan. Wahyudi mengatakan tak ada aturan khusus untuk dapat berinteraksi dengan rombongan biksu tersebut.
"Umumnya para bhikkhu mudah untuk diajak interaksi. Tidak terdapat aturan atau larangan tertentu. Hanya saja untuk berdana makan, para bhikkhu dalam sehari hanya makan dua kali, pagi dan siang, maksimal jam 12.00 WIB," jelasnya.
Para biksu itu rencananya juga akan menginap di Wihara Adi Dharma. Mereka baru akan melanjutkan perjalanan esok harinya pukul 05.00 WIB.
Seperti diketahui, puluhan bhante atau yang lebih dikenal dengan sebutan biksu atau pemimpin agama Budha memiliki ritual agama ke Candi Borobudur. Mereka jalan kaki dari Thailand ke Magelang.
Acara yang diberi nama International Thundong tersebut diikuti oleh 32 biksu yang berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
(sip/ams)