3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Artinya

3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Artinya

Agustin Tri Wardani - detikJateng
Selasa, 02 Mei 2023 13:38 WIB
Profil Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Hari lahirnya dijadikan sebagai peringatan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei.
3 semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara dan artinya. Ilustrasi Ki Hajar Dewantara. (Foto: Fuad Hasim/detikcom)
Solo -

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati pada 2 Mei setiap tahunnya. Terdapat sosok pahlawan Ki Hajar Dewantara di balik peringatan Hardiknas, ia memiliki 3 semboyan pendidikan yang memiliki arti penting.

Dikutip dari laman unm.ac.id, Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Ia lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889 dan meninggal dunia di Jogja, 26 April 1959. Ki Hajar Dewantara mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang ia dirikan pada tanggal 3 Juli 1922, yaitu Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.

Pada kabinet pertama Republik Indonesia, Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia pertama. Karena jasanya yang begitu besar dalam merintis pendidikan di Indonesia, ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional sesuai yang tertera pada Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ki Hajar Dewantara mewujudkan pendidikan di Indonesia berdasarkan citra nilai Indonesia, maka dari itu ia menerapkan tiga semboyan pendidikan yang di dalamnya menunjukkan kekhasan Indonesia.

Mengutip dari laman resmi Kabupaten Kulon Progo dan buku berjudul 'Sentralisasi Birokrasi Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah' karya Jawade Hafidz Arsyad dan Dian Karisma (2018), berikut ini tiga semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara dan artinya.

ADVERTISEMENT

Semboyan Pendidikan

Semboyan pendidikan yang Ki Hajar Dewantara buat melambangkan kekhasan Indonesia dengan arti yang sangat penting dan mendalam. Semboyan terdiri dari 3 yaitu Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani.

Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani berarti figur seseorang yang dapat menjadi pemimpin yang baik adalah di samping menjadi suri tauladan atau panutan, juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral bagi orang-orang di sekitarnya untuk menjadi lebih baik, sehingga menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dan masyarakat pada umumnya. Semboyan Tut Wuri Handayani kini menjadi slogan dari Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.

Arti Semboyan Pendidikan

1. Ing Ngarso Sung Tulodo

"Ing ngarso" artinya itu di depan atau di muka. "Sung" berasal dari kata ingsun yang artinya saya. "Tulodo" berarti tauladan. Jadi makna dari ing ngarso sung tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang-orang di sekitarnya.

Jika diimplementasikan pada dunia nyata pendidikan, pemimpin adalah seorang guru atau pendidik yang harus memberi teladan. la pantas digugu dan ditiru dalam perkataan dan perbuatannya . Guru harus mampu menjadi contoh bagi siswanya, baik sikap maupun pola pikirnya.

Anak akan melakukan apa yang dicontohkan oleh gurunya, bila guru memberikan teladan yang baik maka anak akan baik pula perilakunya. Guru juga harus selalu memberikan pengarahan dan mau menjelaskan supaya siswa menjadi paham dengan apa yang dimaksudkan oleh guru.

2. Ing Madyo Mangun Karso

"Ing madyo" artinya di tengah-tengah. "Mangun" berarti membangkitkan, membangun, atau menggugah. "Karso" diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Jadi makna dari ing madyo mangun karso adalah walaupun berada di tengah kesibukan, harus mampu membangkitkan dan memberikan semangat bagi orang lain.

Jika diimplementasikan pada dunia nyata pendidikan, seorang guru adalah pendidik yang selalu berada di tengah-tengah para muridnya dan terus-menerus membangun semangat dan ide-ide mereka untuk berkarya.

Guru yang berada di antara siswa-siswa harus mampu memberikan inspirasi dan motivasi yang positif bagi siswanya, sehinggga siswa diharapkan bisa lebih maju dalam belajar. Semboyan ini dapat diwujudkan dengan cara diskusi dan mayoritas siswa harus paham atau menguasai materi diskusi.

3. Tut Wuri Handayani

"Tut wuri" artinya mengikuti dari belakang. "Handayani" berarti memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Tut wuri handayani diartikan seseorang harus dapat menjadi pendorong bagi orang lain, dengan memberikan semangat kerja dan moral yang baik, sehingga menumbuhkan motivasi dan semangat.

Jika diimplementasikan pada dunia nyata pendidikan, seorang guru adalah pendidik yang terus-menerus menuntun, menopang dan menunjuk arah yang benar bagi hidup dan karya anak-anak didiknya.

Apabila siswa sudah paham dengan materi, siswa sudah pandai dalam banyak hal, maka guru harus menghargai siswanya tersebut dan memberikan kepercayaan bahwa siswa dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Guru dilarang meremehkan kemampuan siswa. Semboyan ini diwujudkan dengan pemberian tugas, ataupun belajar secara mandiri atau pengayaan.

Demikian informasi mengenai 3 semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara beserta artinya, semoga bermanfaat ya, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads