25 Puisi Hari Pendidikan Nasional Singkat untuk Anak Sekolah, Mudah Dihafal

25 Puisi Hari Pendidikan Nasional Singkat untuk Anak Sekolah, Mudah Dihafal

Santo - detikJateng
Selasa, 02 Mei 2023 11:22 WIB
Ilustrasi puisi
25 Puisi Hari Pendidikan Nasional Singkat untuk Anak Sekolah, Mudah Dihafal. Foto Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/mizar_21984)
Solo -

Puisi Hari Pendidikan Nasional dapat dibacakan untuk memperingati Hardiknas. Simak 25 contoh puisi Hari Pendidikan Nasional yang singkat untuk anak sekolah berikut ini.

2 Mei diperingati masyarakat Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Hari peringatan ini ditujukan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan untuk menghormati jasa Ki Hajar Dewantara dalam perkembangan pendidikan di Indonesia.

Pada peringatan Hardiknas, berbagai kalangan pendidikan biasanya akan melaksanakan upacara bendera yang menjadi momen sakral Hardiknas. Selain itu, di sekolah-sekolah biasanya terdapat penugasan atau lomba baca puisi tentang Hardiknas yang diikuti oleh siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 25 contoh puisi Hari Pendidikan Nasional tentang pendidikan yang singkat untuk anak sekolah dikutip dari buku 'Pijar Antologi Puisi Pendidikan' (2020) oleh Benny D Setianto dkk dan buku 'Kumpulan Puisi Masa Kini Pendidikan Untuk Kemanusiaan' (2017) oleh Muhammad Haris.

25 Puisi Hari Pendidikan Nasional

  1. Puisi 1: Pemuda dan Pendidikan
    Pemuda hebat terus bergerak
    Menerobos tembok besi
    Dengan penuh inspirasi
    Tanpa mau untuk dibatasi
    Bertanya lugas karena penasaran
    Satu jawaban berikan semangat perjuangan
    Tak perlu takut ataupun ragu
    Terus melangkah demi sebuah perubahan
    Pendidikan itu murni dan suci
    Jangan sampai di politisasi
    Untuk kepentingan elit duniawi
    Biarkan tampil apa adanya
    Tanpa harus ada intervensi
  2. Puisi 2: Pendidikan
    Di era modern ini
    Begitu pentingnya bagaimana pendidikan kita
    Perkembangan teknologi yang kian maju
    Yang memudahkan kita melakukan banyak hal
    Semua itu tidak lepas dari peran pendidikan
    Yang membantu kita menciptakan teknologi tersebut
    Terima kasih Ki Hajar Dewantara
    Pahlawan penuh jasa
    Memajukan Indonesia
    Dengan pendidikan senjatanya
    Untuk para pengajar pendidikan
    Yang juga berjuang memajukan pendidikan Indonesia
    Terima kasih atas jasa-jasamu
  3. Puisi 3: Pengkultusan Pendidikan
    Proses nampak tak sama
    Diam pun nikmat tak terhingga
    Menyemai rindu pada pendidikan
    Menuai rasa pemerataan
    Pengkultusan terjadi alami
    Pendidikan menjadi ajang tak terkendali
    Manusia belajar setengah hati
    Menjadi pemilik tunggal setiap hari
    Meneruskan yang terputus
    Menerima yang tak terduga
    Mengecewakan yang kultus
    Melawan arus sang kultus
  4. Puisi 4: Pendidikan Anti Penjajahan
    Penjajah tak ubahnya menjarah
    Merampas kemanusiaan menjadi sampah
    Pendidikan tameng kesejahteraan
    Pendidik pun tak sanggup menuai keberhasilan
    Pada langkah yang ku lewati
    Banyak jalan yang tertutupi
    Ketika daratan dikuasai
    Lautan terkepung dan terkunci
    Manusia mampu melawan
    Manusia sanggup tak gentar
    Manusia mampu menenggelamkan
    Manusia sanggup menjadi pendekar
  5. Puisi 5: Pendidikan Tanpa Keseragaman
    Beda satu tanpa membeda
    Potensi beda selalu ada
    Berbeda dalam pikiran
    Potensi dalam wujud perbuatan
    Seragam menjadi kebiasaan
    Sedang pikiran tak ada persamaan
    Sesuatu yang dianggap pembiasaan
    Selain hal yang menjadi perbedaan
    Penyeragaman seperti lumrah
    Penyempitan terhadap makna
    Penyelarasan agaknya mengecewakan
    Pendidikan tanpa keseragaman
  6. Puisi 6: Pendidikan Konvensional
    Duduk manis tangan bersila
    Mendengar pendidik bicara
    Di antara bangku yang ada
    Termenung dalam rasa
    Pendidikan konvensional
    Tak ubahnya meneruskan kolonial
    Pendidikan konvensional
    Tak ubahnya memihak pemodal
    Konvensional dielu-elukan
    Berharap yang tak diharapkan
    Konversi pendidikan
    Dalam sejarah pendidikan
  7. Puisi 7: Pendidikan Kewarganegaraan
    Negara tanpa negarawan
    Seperti negeri tanpa swasta
    Negara tanpa kepedulian
    Seperti negeri tanpa tujuan
    Warga negara berbeda bahasa
    Warga negara berbeda suku
    Warga negara tetap bersatu
    Pendidikan kewarganegaraan
    untuk kebersamaan
    untuk persatuan
    untuk perdamaian
    untuk ketertiban
  8. Puisi 8: Pendidikan Keteladanan
    Arah dan tujuan
    Tanpa keteladanan
    Bagai berjuang tanpa kendaraan
    Tanpa keterikatan
    Komando tanpa pasukan
    Pendidikan menuai pandangan
    Keteladanan tanpa keharmonisan
    Pendidikan menuai kritikan
    Teladan tentu beralasan
    Pokok dalam pembelajaran
    Meneladani yang teladan
    Untuk pendidikan keteladanan
  9. Puisi 9: Pendidikan Masa Kini
    Masa lalu yang terpaut
    Masa kini yang semrawut
    Masa lalu yang rapi
    Masa kini yang tertatih
    Pendidikan sepenuh hati
    Menyayangi dianggap menjustifikasi
    Pendidikan masa kini
    Proses aktualisasi
    Pendidikan masa kini
    Proses internalisasi
  10. Puisi 10: Pendidikan Menuju Pekerjaan
    Pendidikan tanpa kewibawaan
    Pendidikan gagal tanpa gelar
    Pendidikan tanpa kecerdasan
    Pendidikan gagal tanpa kemajuan
    Bangku pendidikan menjadi saksi
    Pendidikan seperti komersialisasi
    Bangku pendidikan membisu
    Pendidikan seperti kaku dan terpaku
  11. Puisi 11: Ilmu Abadi
    Ilmu adalah cahaya kehidupan
    Menjadi penerang dalam gelapnya kehidupan
    Begitu luas untuk dijelajahi
    Ilmu bagaikan petunjuk
    Penuntun kejalan yang benar
    Menjadi dasar atas apa yang kita lakukan
    Ilmu tak pernah lekang oleh waktu
    Berkembang seiring berkembangnya waktu
    Dan akan terus berkembang hingga akhir kehidupan
  12. Puisi 12: Tujuan Ilmu
    Aku melangkah tanpa arah tujuan
    Hingga impian menjadi suram
    Aku berimajinasi seperti elang
    Hingga rintangan terlihat ringan
    Aku membuang waktu untuk tujuan
    Hingga pengetahuan tampak luas dan terang
    Aku berhasil menuntut ilmu
    Hingga pekerjaan terasa kesenangan
  13. Puisi 13: Pendidikan
    Pendidikan
    Dalam gelap ku tersesat
    Sesaat ku lihat cahaya kecil
    Terlihat kedua orang tuaku
    Berdiri mendekatiku
    Seakan-akan memberikan sesuatu
    Yang nyata adalah bekal masa depan
    Ilmu yang hanya didapatkan di dalam keluarga
    Tentang bagaimana menjadi seorang manusia
    Bagaimana cara bertata krama
    Melangkah demi rintangan
    Kegagalan yang menyakitkan
    Semua dilakukan
    Demi kesuksesan di masa depan
  14. Puisi 14: Belajar Bersama
    Makna pendidikan
    Terutama untuk generasi muda
    Adalah masuk ke lingkungan penuh ajaran
    Tidaklah mudah untuk dijalani
    Namun... kata guru adalah petunjuk
    Manakala kita belajar
    Terapkan ilmu yang diserap
    Mari majukan Indonesia
    Tidak kenal lelah berbagi ilmu
    Karena kita bersama belajar
  15. Puisi 15: Pendidikan
    Pendidikan
    Sesuatu yang penting
    Sesuatu yang berharga
    Pendidikan
    Bisa mengubah hidup seseorang
    Dan bisa mengubah satu negara
    Pendidikan
    Aset terpenting manusia
    Dari dulu sampai sekarang
    Dengan pendidikan
    Kita akan maju
    Dan menjadi hebat
  16. Puisi 16: Menuntut Ilmu
    Pagi-pagi buta
    Ku terbangun dari bunga tidurku
    Ku ayunkan langkah kakiku
    Demi menggapai citaku
    Walau harus menempuh
    Jalan berkelok
    Walau terik matahari
    Menghitamkan kulitku
    Walau lapar dahaga
    Ku kan tetap pergi
    Untuk meraih ilmu
    Setinggi bintang di angkasa
    Agar dapat ku raih citaku
    Dan berguna untuk negeriku Indonesia
  17. Puisi 17: Pendidikan
    Sejak kecil puan belajar
    Perlahan tapi pasti mengenal
    Hingga muncul pertanyaan
    Apakah esensi pendidikan?
    Pendidikan
    Penda cakrawala
    Memberi warna dunia
    Menjelaskan tentang teori
    Demi peradaban yang lebih baik
    Pendidikan
    Edukasi sebagai kunci
    Jawaban permasalahan dalam negeri
    Bukan sekadar retorika belaka
    Namun menaikkan derajat manusia
  18. Puisi 18: Pendidikan Masa Lalu
    Manusia zamannya
    Berpindah ke mana-mana
    Di situ berada selalu belajar
    Di sana semangat terbakar
    Ruang terbuka
    Sekat alam manusia
    Samudra ilmu
    Menyentuh kalbu
    Tanpa keluh kesah
    Tanpa meratapi masalah
    Bisa menyelesaikan
    Bisa menuai kesuksesan
  19. Puisi 19: Ilmu
    Ilmu bagaikan pelita
    Pelita yang menuntun langkah
    Menuju kesuksesan
    Ilmu adalah harta paling berharga
    Kekayaan dapat dicuri
    Namun ilmu melekat pada pikiran
    Tak pernah terbayang
    Apa jadinya dunia tanpa ilmu
    Tersesat tak tau arah
  20. Puisi 20: Belajar
    Dari sunyi yang terusik kokok ayam
    Aku belajar menyapa pagi
    Dalam hangatnya sinar matahari
    Aku belajar menyapa siang
    Di tengah gelap yang ditembus rembulan
    Aku belajar menyapa malam
    Sesungguhnya dalam setiap ruang waktu
    Selalu ada tempat untuk belajar
    Bahkan dalam setiap tarikan nafas
    Ada kesempatan untuk belajar
    Selama jiwa masih bersama raga
    Aku mau tetap belajar
  21. Puisi 21: Edukasi dan Teknologi
    Kertas berganti layar
    Kamus berganti aplikasi
    Ilmu bertebaran dimana-mana
    Tenggat waktu mengintai dimana-mana
    Tuntutan keras untuk berpendidikan tinggi
    Bukan lagi dengan manusia melainkan teknologi
    Sadarlah generasi ini
    Siapkah menghadapi?
  22. Puisi 22: Ilmu
    Ilmu...
    Engkaulah pelita
    Bagaikan lentera di liku kehidupan
    Menyinari gelapnya kepandiran
    Ilmu...
    Engkau bagaikan wibawa
    Membasahi jiwa-jiwa
    Yang layu akan pengetahuan
  23. Puisi 23: Peluh Pelajar
    Senin Selasa selembar
    Rabu Kamis berganda
    Tiga empat buku kubawa
    Dua tiga barang selesai
    Ku duduk di bangku terakhir
    Kan ku habiskan waktuku empat tahun lamanya
    Ku jalani hari-hari yang ada
    Tuk menimba ilmu yang ingin ku capai
  24. Puisi 24: Pendidikan Penyambung Harapan
    Pada awalnya
    Kami semua berada di ruang hampa
    Tanpa pintu dan jendela
    Tanpa kata dan suara
    Seperti nyanyian tanpa irama
    Seperti musik tanpa nada
    Seperti tumbuhan tanpa bunga
    Seperti perjalanan tanpa peta
    Hingga kau datang sebagai pelita
    Memberi asa dan makna
    Menghadirkan cerita dan cahaya
    Menciptakan harapan dan sukacita
    Kami tak akan lagi hilang arah
    Ataupun merasa resah
    Apalagi sampai menyerah
    Kami akan terus berjuang tanpa lelah
  25. Puisi 25: Waktu Adalah Ilmu
    Untuk bisa terbang harus butuh waktu
    Untuk bisa berlari harus menguasai waktu
    Untuk bisa berenang harus meluangkan waktu
    Untuk bisa melompat harus mengatur waktu
    Butuh waktu untuk menguasai materi
    Menguasai waktu untuk sukses dari bangku sekolah
    Meluangkan waktu untuk mengibarkan ilmu
    Mengatur waktu untuk membawa nama baik sekolah

Itulah 25 contoh puisi Hari Pendidikan Nasional tentang pendidikan yang singkat untuk anak sekolah dan cocok untuk dibacakan dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional. Semoga bermanfaat, Lur!

ADVERTISEMENT

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads