Hujan abu dampak erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, cukup tebal. Pantauan di lokasi, hingga pukul 16.30 WIB sore ini hujan abu tipis masih mengguyur.
Dampak erupsi Gunung Merapi siang hari tadi telah mengakibatkan hujan abu di tiga desa, di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Yaitu Desa Tlogolele, Klakah, dan sebagian Jrakah.
Pantauan detikJateng, hujan abu yang mengguyur wilayah lereng Merapi di sisi barat laut itu cukup tebal. Jalan, tanaman sayuran, hingga atap rumah penduduk tampak memutih tertutup abu vulkanik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah mengatakan seluruh wilayah Desa Tlogolele terkena hujan abu yang cukup tebal.
"Semua dukuh di Tlogolele terjadi hujan abu, dan saat ini masih hujan abu," kata Neigen Actah, ditemui di Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Sabtu (11/3/2023) pukul 16.30 WIB.
Namun demikian, masyarakat masih tetap beraktivitas normal. Sebagian mengurus tanaman sayurannya yang terkena hujan abu dan juga ada yang siaga di rumahnya masing-masing.
"Belum ada pengungsian. Warga masih di rumahnya masing-masing. Tetap beraktivitas normal," jelasnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan aktivitas Gunung Merapi ini.
Sementara itu Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Rima Kusuma Setyaningrum mengatakan TRC BPBD sudah langsung bergerak ke daerah-daerah terdampak erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Selo.
"Ada tiga desa yang terjadi hujan abu, yaitu Tlogolele, Klakah dan Jrakah," kata Rima.
Pihaknya langsung menyalurkan logistik sekitar 10.000 masker dan tiga tangki air bersih.
Sebelumnya, BPPTKG melaporkan luncuran awan panas Gunung Merapi siang ini. "Terjadi awanpanas guguran di Merapi tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB," tulis BPPTKG dalam keterangan resmi.
Arah luncuran ke Kali Bebeng atau Krasak. Hingga saat ini BPPTKG belum memastikan jarak luncuran awan panas. Masyarakat diimbau menjauhi radius bahaya 7 kilometer dari puncak Merapi.
(rih/dil)