Gas beracun dari Kawah Timbang di dataran tinggi Dieng pernah menewaskan 149 jiwa pada tahun 1979. Setelah tragedi itu, gas beracun masih tercatat keluar beberapa kali hingga menjangkau luar area kawah. Namun tidak sampai memakan korban jiwa.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Surip mengatakan kawah yang berada di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara, itu sempat menewaskan 149 jiwa. Saat itu keluarnya gas beracun dari Kawah Timbang berbarengan dengan erupsi Kawah Sinila.
"Dulu pernah (bencana gas beracun) tahun 1979, yang dinamakan Tragedi Sinila. Tapi yang menelan korban (gas beracun dari) Kawah Timbang, karena masyarakat Desa Kepucukan yang mau menyelamatkan diri dari erupsi justru menghirup gas beracun di Kawah Timbang. Mereka meninggal dunia akibat CO2," kata Surip saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Kamis (19/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai peristiwa itu Kawah Timbang sesekali masih mengeluarkan gas beracun. Tercatat pada tahun 2011, luncuran gas beracun itu sampai 350 meter dari bibir kawah.
"Setelah tahun 1979 ada luncuran gas beracun lagi. Tahun 2011 itu luncuran gas sampai 350 meter dari bibir kawah," ujar Urip.
Hal serupa kembali terjadi pada 2013, luncuran gas beracun saat itu mencapai 2.000 meter dari bibir kawah. Luncuran gas beracun pada 2013 juga tidak menimbulkan korban.
"Pada tahun 2013 kembali ada luncuran gas beracun sampai 2.000 meter. Kalau tahun 1979 luncuran gasnya itu sekitar 750 meter dari bibir kawah," jelas Urip.
Kini Gunung Api Dieng masih berstatus waspada. Warga dilarang mendekat ke area Kawah Timbang.
"Saat ini luncuran gas beracun juga ada, sudah sekitar 150 meter. Dengan jarak luncuran itu masih di sekitar kawah. Belum sampai ke jalan," terangnya.
Namun demikian, Urip tetap mengimbau warga atau petani tidak mendekat ke Kawah Timbang. Jarak aman saat ini adalah 500 meter dari bibir kawah.
"Sekarang masih status waspada untuk Gunung Api Dieng. Saat ini radius aman untuk Kawah Timbang adalah 500 meter. Sedangkan Kawah Sileri radius amannya 1 kilometer dari bibir kawah," jelasnya.
Urip juga meminta warga untuk tidak melakukan penggalian di sekitar kawah. Hal itu dikhawatirkan akan memicu keluarnya gas beracun dari Kawah Timbang.
"Jadi warga atau petani sekitar juga dilarang menggali tanah di sekitar kawah. Dikhawatirkan ini akan memicu keluarnya gas beracun," pungkasnya.
(dil/sip)