Suasana duka menyelimuti Desa Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, setelah kecelakaan maut menimpa Isuzu Elf di jalur lama Magetan-Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (17/5). Empat dari 5 korban meninggal asal Bojonegoro.
Tidak hanya 5 orang meninggal ada 11 korban lain yang mengalami luka-luka akibat insiden yang diduga disebabkan rem blong tersebut.
Mobil Elf bernopol S 7338 AA yang membawa rombongan wisatawan dari Kecamatan Padangan itu melaju dari arah Sarangan menuju Tawangmangu. Saat melintasi Desa Gondosuli, kendaraan yang berisi 17 orang termasuk sopir itu kehilangan kendali, menghantam pagar jembatan dan menyebabkan beberapa penumpang terguling serta terjatuh ke jurang di bawah jembatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rem kendaraan itu diduga blong saat menuruni jalan. Sopir sempat berusaha mengendalikan, tapi akhirnya menabrak badan jembatan," ujar AKP Agista Ryan Mulyanto, Kasatlantas Polres Karanganyar dilansir dari detikJateng.
Dari total 17 penumpang, 5 orang tewas di lokasi kejadian. Semua korban meninggal berasal dari Desa Padangan, kecuali satu yang dari Cepu. Di antara mereka ada empat perempuan dewasa dan seorang anak berusia 6 tahun. Selain itu, 2 orang mengalami luka berat, dua luka ringan, dan sisanya luka-luka sedang yang masih menjalani perawatan di RSUD Karanganyar.
Salah satu korban selamat, Lasminingsih (56) dari Cepu, mengenang momen mengerikan itu.
"Kendaraan sudah ada tanda-tanda bermasalah saat turun, lalu tiba-tiba terguling," ujarnya. "Saya jatuh ke jurang, tapi Alhamdulillah selamat."
Di Desa Padangan, duka mendalam terlihat di dua rumah duka yang berdekatan di RT 10, lingkungan tempat tinggal para korban. Sejak siang hingga malam, tetangga, keluarga, dan sanak saudara ramai berdatangan melayat.
Suasana di rumah duka penuh haru. Air mata tak jarang membasahi pipi para pelayat, sementara suara isak tangis ibu dan saudara yang kehilangan terus terdengar.
Kristinawati, Kepala Desa Padangan menjelaskan bahwa jenazah akan segera dimakamkan begitu tiba di rumah duka.
"Kami sudah koordinasi dengan keluarga. Untuk pemakaman, jenazah Bu Mulyani akan dikebumikan di Dusun Jalakan, sementara yang lain, Ana, Atik, dan Salma, akan dimakamkan bersama di kuburan dekat SPBU," ujarnya.
Detik-detik Kecelakaan Maut
Saksi mata Riki (23), yang berada tidak jauh dari lokasi, menyebut Elf tidak mengeluarkan suara klakson atau teriakan sebelum kecelakaan.
"Saya hanya mencium bau kampas rem yang terbakar, sangat tajam," katanya.
Riki menjelaskan kendaraan Elf itu harus banting setir ke kiri karena ada mobil dari arah berlawanan di tikungan dekat jembatan. Akibatnya, Elf menabrak dinding jembatan hingga roboh.
Tragedi ini kembali menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam perjalanan, terutama pada kendaraan yang membawa banyak penumpang. Keluarga dan warga Desa Padangan kini tengah berduka, mengenang kepergian orang-orang terkasih yang seharusnya menikmati perjalanan wisata ke Tawangmangu.
Polisi masih menyelidiki secara mendalam penyebab kecelakaan ini, termasuk kondisi kendaraan sebelum berangkat. Sementara itu, masyarakat dan keluarga korban berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
(dpe/abq)