Tugu Waseso di Dusun Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Klaten, konon menjadi tetenger saat Bung Karno bertemu Kiai Karso Rejo. Pertemuan itu terjadi sekitar 10 tahun sebelum proklamasi kemerdekaan, siapa sosoknya?
"Ada namanya Jumadikun, Jumadikun ini nama kecil dari Kiai Karso Rejo. Waktu muda melihat wayang kulit dengan lakon Begawan Mintirogo," ujar Ketua Pokdarwis Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Sri Nugroho kepada detikJateng, Sabtu (21/1/2023) siang.
Setelah menonton wayang, Jumadikun, pulang tetapi tidak ke rumah. Lakon wayang yang diresapi membuatnya bertekad untuk bertapa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak pulang tapi bertapa di pertemuan sungai atau kali tempuk. Bertapa selama 40 hari 40 malam di atas pohon gayam," tutur Nugroho.
Saat bertapa, lanjutnya, ada seorang pencari rumput di bawah pohon tanpa sengaja kena ludahnya. Jumadikun meminta tolong dibawa pulang.
"Karena sudah lemas dibawa pulang. Setelah bertapa itu kemudian memiliki kelebihan sehingga banyak orang datang kepadanya," lanjut Nugroho.
Dengan banyaknya orang datang, kata Nugroho, nama Jumadikun terkenal dan di masa tuanya disebut Kiai Karso Rejo. Setiap orang datang meminta doa dan berhasil membangun fasilitas umum sekitar lokasi rumah.
"Yang terkabul doanya membangun apapun di sekitar lokasi, padahal tidak diminta dan hanya minta ijin. Akhirnya setiap malam Jumat ada pagelaran wayang kulit sejak tahun 1926," papar Nugroho.
Nugroho mengatakan Bung Karno awalnya ke sesepuh Kasunanan Surakarta meminta doa tetapi ditunjukkan ke Kiai Karso Rejo. Bung Karno datang ke Dusun Pandanan tapi tidak bertemu.
"Saat datang ke rumah tidak bertemu sehingga disusul ke sawah. Keduanya bertemu di sawah," sambung Nugroho.
Tidak hanya Bung Karno, ujar Nugroho, Raja Solo Pakubuwono X juga disebutnya pernah datang ke Dusun Pandanan. Raja bahkan pernah menyepi dan melaksanakan salat di lokasi.
"PB X pernah salat di lokasi. PB XI juga datang setiap malam Jumat menyepi di sebuah bangsal di tepi sungai, sekarang dibuat gasebo," imbuh Nugroho.
Di utara rumah dan makam Kiai Karso Rejo ada beberapa sendang atau kolam kuno. Sendang tersebut sejak lama diyakini untuk berbagai keperluan.
"Sendang Pancuran dan Sidomulyo diyakini untuk penyembuhan dulu," pungkas Nugroho.
Sebelumnya diberitakan, sebuah bangunan tugu di Dusun Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Klaten, sejak lama menjadi tetenger desa. Tugu bernama Tugu Waseso itu pernah dikunjungi Presiden RI Sukarno sebelum menjadi presiden.
"Konon cerita, Ir Sukarno saat pergerakan kemerdekaan sebelum jadi presiden pernah ke sesepuh Kasunanan Surakarta tapi ditunjukkan ke rumah eyang Karso Rejo Dusun Pandanan ini. Tapi di rumah tidak ketemu, lalu disusul ke sawah bertemu di lokasi tugu itu," tutur Ketua Pokdarwis Desa Soropaten, Sri Nugroho kepada detikJateng, Sabtu (21/1) siang.
(aku/aku)