BKKBN: Ratusan Keluarga Berisiko Tinggi Stunting Terdampak Gempa Cianjur

BKKBN: Ratusan Keluarga Berisiko Tinggi Stunting Terdampak Gempa Cianjur

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Rabu, 30 Nov 2022 16:36 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Rabu (30/11/2022).
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Rabu (30/11/2022). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Sleman -

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyebut gempa Cianjur, Jawa Barat, turut berdampak ke keluarga yang berisiko tinggi stunting. Dari data BKKBN, tak kurang dari 300 keluarga prasejahtera terdampak bencana gempa Cianjur.

"Pendataan keluarga yang kita kerjakan di Cianjur ini kita menemukan sekitar 300-an keluarga," kata Hasto saat ditemui wartawan usai acara 'Sosialisasi dan Pembekalan Penyuluh Agama dalam Percepatan Penurunan Stunting' di Sahid Hotel, Sleman, DIY, Rabu (30/11/2022).

Menurut mantan Bupati Kulon Progo itu, 300-an keluarga yang berisiko tinggi stunting itu telah masuk dalam program keluarga prasejahtera.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Keluarga terdampak) Yang kemarin menjadi sasaran namanya prasejahtera yang kemudian terdampak dari gempa ini," jelasnya.

Ia melanjutkan, ratusan keluarga itu perlu perhatian serius karena semakin meningkatkan risiko stunting. Sebab, faktor penyebab stunting selain nutrisi juga fasilitas sanitasi di rumah.

ADVERTISEMENT

Dari data BKKBN, angka stunting di Jawa Barat mencapai 24 persen. Khusus Cianjur angka stunting sekitar 25 persen.

"Sehingga BKKBN itu punya data keluarga berisiko tinggi stunting, itu punya ciri dia itu masih usia subur tapi fasilitasnya kurang. Ini sekitar 300-an keluarga yang punya risiko tinggi stunting terkena dampak ini juga sehingga butuh perhatian lebih serius lagi," jelasnya.

"Iya (semakin berisiko) karena dia kehilangan tempat, sanitasi, lingkungan. Stunting itu sangat dipengaruhi itu selain nutrisi," imbuhnya.

BKKBN, lanjut Hasto, juga telah mengerahkan bantuan untuk keluarga berisiko stunting yang terdampak gempa Cianjur. Para penyuluh pun telah dikerahkan untuk menyalurkan bantuan tersebut.

"Kita memang mengerahkan, ada kegiatan kemitraan dengan teman-teman di lapangan itu dengan penyuluh-penyuluh, ada anggaran kemitraan untuk kegiatan yang untuk bisa membantu bencana juga tapi sebagian juga secara sukarela dari karyawan BKKBN," pungkasnya.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads